Puncak hujan meteor draconoid diprediksi terjadi Kamis (8/10/2020) malam ini. Fenomena hujan meteor ini bisa terlihat jelas jika cuaca cerah dan tidak turun hujan.
JEDA.ID-Puncak hujan meteor draconoid diprediksi terjadi Kamis (8/10/2020) malam ini. Fenomena hujan meteor ini bisa terlihat jelas jika cuaca cerah dan tidak turun hujan.
Menurut data Pussains Lapan hujan meteor akan terjadi pada 6 Oktober 2020 sampai dengan 10 Oktober 2020.
Namun, puncak terjadinya hujan meteor akan muncul pada 8 Oktober 2020. Di waktu inilah keindahan hujan meteor bisa terlihat dengan jelas. Menurut Pussain Lapan, puncak hujan meteor itu akan terjadi pada pukul 18.15 WIB hingga 21.03 WIB.
Adapun intensitas hujan ini sebanyak 4 meteor per jam untuk wilayah Kupang dan 6 meteor per jam untuk wilayah Banda Aceh.
Sayangnya, meteor ini tidak bisa disaksikan penuh oleh seluruh wilayah.
5 Manfaat Rutin Minum Air Hangat di Pagi Hari
Untuk wilayah perkotaan, menurut Lapan, hanya akan melihat sebanyak 1 hingga 2 meteor per jam. Ketampakan hujan meteor draconoid itu akan terlihat terbaik pada belahan bumi bagian utara.
Dikutip dari earthsky.org dan ditulis bisnis.com, belum lama ini, draconoid atau meteor naga itu juga dikenal sebagai bintang jatuh. Ini adalah salah satu fenomena alam yang paling baik untuk ditonton saat malam tiba atau sore hari, bukan setelah tengah malam.
Tampilan luar biasa meteor yang satu ini, telah terjadi selama bertahun-tahun. Hujan meteor Draconid menghasilkan tampilan meteor yang mengagumkan pada tahun 1933 dan 1946, dengan ribuan meteor per jam terlihat pada tahun-tahun tersebut. Pengamat Eropa melihat lebih dari 600 meteor per jam pada tahun 2011.
Pada 2018, juga merupakan tahun yang menguntungkan karena bulan baru sangat dekat dengan tanggal puncak Draconids. Tapi itu belum semuanya. Komet induk Draconids – 21P atau Giacobini-Zinner – mencapai perihelion, titik terdekatnya dengan matahari, pada tahun 2018, mendekati Bumi dibandingkan 72 tahun sebelumnya.
5 Industri Ini Cari Banyak Pekerja di Tengah Badai PHK
Kedua faktor tersebut menambah ledakan Draconid untuk Eropa pada 2018. Diperkirakan tidak ada ledakan di tahun ini. Tapi hujan meteor terkenal karena bisa mewujudkan impian Anda ketika melihatnya, itu merupakan mitos yang dipercaya orang.
Sebelumnya NASA telah memperingatkan jika asteroid suatu hari akan menghantam bumi dan mungkin bisa menimbulkan kerusakan besar seperti yang pernah terjadi 66 juta tahun lalu ketika menghancurkan kehidupan dinosaurus di Bumi.
Namun, kapan waktu itu tiba, tidak bisa dideteksi. Sebelumnya, NASA memprediksi asteroid Apophis akan menghantam Bumi pada tahun 2028 atau 2029. Namun, prediksi diralat dan asteroid itu dianggap tidak membahayakan dalam waktu dekat.
Berpotensi Picu Kerusakan Besar di Bumi?
NASA menjelaskan asteroid yang berpotensi menyebabkan kerusakan besar di Bumi rata-rata hanya terjadi sekali setiap 100.000 tahun. Dan itupun mungkin bisa diantisipasi oleh para astronom jika mereka menemukan objek yang berada di orbit tabrakan dan berpotensi menabrak bumi, dengan membelokkannya dari jalur orbitnya.
Tentu saja, peringatan itu harus diwaspadai, meski telah disebutkan kejadian yang mungkin bisa menjadi kiamat bumi masih lama terjadi.
Tetapi, banyaknya komet dan asteroid yang mendekati bumi akan menjadi pantauan penting bagi kehidupan tata surya dan bumi.
Sepanjang Oktober 2020 saja, NASA memprediksi ada 19 asteroid yang akan mendekati bumi.
Yang terbesar adalah asteroid 2020 QD5 yang akan mendekati bumi pada 26 Oktober 2020, pukul 02.56 waktu AS.
Asteroid ini diketahui memiliki panjang 60 hingga 130 meter.
Kemudian, asteroid kedua terbesar yang mendekati bumi bulan ini terjadi pada 7 Oktober dengan panjang hingga 81 meter yakni asteroid 2020 RK2.
Selanjutnya, asteroid dengan panjang 68 meter yakni 2020 T26 akan menghampiri pada 24 Oktober.