Saat Iduladha masyarakat diimbau untuk tidak menggunakan kantong plastik untuk membungkus daging kurban, melainkan pembungkus ramah lingkungan.
JEDA.ID– Selama ini, masyarakat terbiasa menggunakan kantong plastik untuk membungkus sesuatu termasuk makanan atau bahan makanan. Pada saat Iduladha, masyarakat juga terbiasa membungkus daging kurban untuk dibagi-bagikan kepada mereka yang berhak menerimanya.
Namun, menjelang pelaksanaan Hari Raya Iduladha, Minggu (11/8/2019), Kementerian Agama (Kemenag) mendukung masyarakat menggunakan besek dari bambu atau karung kecil sebagai pengganti kantong plastik untuk distribusi daging kurban.
Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kemenag Muhammadiyah Amin juga menyarankan agar mengganti kantong plastik dengan daun pisang. “Saya kira lebih bagus, kalau perlu pakai daun, itu lebih bagus, pakai daun pisang, amisnya bisa hilang. Jadi menurut saya adanya imbauan untuk tidak menggunakan plastik itu saya sangat setuju,” kata Amin saat ditemui di Kementerian Agama, Jalan M.H Thamrin, Jakarta Pusat, Kamis (1/8/2019) seperti dilansir Liputan.com.
Kenapa kantong plastik dihindari sebagai bungkus dadging kurban? Badan POM RI pernah mengeluarkan peringatan khusus kepada publik tentang bahaya kresek hitam.
1. Kantong plastik kresek berwarna terutama hitam kebanyakan merupakan produk daur ulang yang sering digunakan untuk mewadahi makanan.
2. Dalam proses daur ulang tersebut riwayat penggunaan sebelumnya tidak diketahui, apakah bekas wadah pestisida, limbah rumah sakit, kotoran hewan atau manusia, limbah logam berat, dll. Dalam proses tersebut juga ditambahkan berbagai bahan kimia yang menambah dampak bahayanya bagi kesehatan.
3. Zat yang membuat kantong plastik menjadi bewarna hitam apabila terkena suhu panas akan terurai sehingga bisa menempel pada benda atau makanan yang berada di dalamnya. zat ini telah terbukti bisa menjadi salah satu pemicu penyakit kanker.
Alternatif
Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta meminta masyarakat agar menghindari penggunaan kantong plastik atau “kresek” berwarna hitam sebagai bungkus daging kurban karena dapat tertempel cemaran kimia berbahaya.
Berikut wadah lain yang lebih aman untuk membungkus daging kurban yang dihimpun Jeda.id dari berbagai sumber.
1.Plastik bening atau transparan
Berbeda dengan kantong plastik berwarna hitam, plastik bening lebih aman digunakan karena bukan hasil daur ulang.
2. Besek dari bambu
Besek bambu merupakan wadah biasa digunakan bagi masyarakat khususnya di perdesaan saat acara tradisional tertentu seperti kenduri atau sadranan. Untuk membuat besek diperlukan proses yang cukup panjang. Mulai dari memotong batang bambu hingga berbentuk pipih, kemudian dibagi menjadi beberapa bagian untuk selanjutnya dianyam. Saat sudah berbentuk besek, tak lupa dijemur di bawah sinar matahari agar tetap kering dan bebas jamur
3. Daun pisang
Beda dengan kantong plastic, daun pisang mudah diuraikan di alam setelah digunakan dan dibuang. Daun pisang memiliki sisi alami yang ramah lingkungan atau tidak membahayakan alam.
Daun pisang mengandung senyawa polifenol yang bukan hanya berperan sebagi antioksidan namun juga menjadi senyawa yang menambah rasa sedap pada makanan. Daun pisang bahkan diyakini memiliki sifat antibakteri yang membantu makanan tidak basi dan menjaga makanan tetap bersih dari kontaminasi.
4. Daun talas
Daun talas berbentuk perisai yang besar. Permukaan daunnya ditumbuhi rambut-rambut halus yang menjadikannya kedap air, yakni air akan mengalir langsung meninggalkan permukaan daun tanpa membasahinya. Karena lebarnya, daun talas dapat digunakan sebagai pembungkus bahan makanan atau makanan.
5. Besek daun kelapa
Besek daun kelapa bisa menjadi alternatif untuk membungkus daging kurban. Dengan dianyam terlebih dahulu, besek daun kelapa akan lebih aman dibandingkan kantong plastik.