• Fri, 22 November 2024

Breaking News :

Bakteri Brucella Mewabah Di China, Kenali Gejalanya

China mengabarkan ada 3.245 orang terinfeksi bakteri brucella. Kemunculan bakteri brucella karena bocornya laboratorium vaksin hewan di Lanzhou.

JEDA.ID-Pandemi virus corona belum berakhir, China mengabarkan telah ada 3.245 orang terinfeksi bakteri brucella karena bocornya laboratorium vaksin hewan di Lanzhou.

Bakteri brucella bila menginfeksi manusia maka menimbulkan gejala seperti demam, nyeri sendi, dan sakit kepala. Meskipun begitu, Otoritas kesehatan di China mengkalim belum ada bukti penularan Brucellosis dari orang ke orang. Tips kesehatan kali ini membahas apa itu bakteri Brucella dan bagaimana gejalanya jika terinfeksi.

Menurut pejabat kesehatan di Lanzhou, bakteri brucella telah menginfeksi sebanyak 20 di Universitas Lanzhou, dan angin yang bertiup ke bagian utara China telah menimbulkan warga di bagian utara terinfeksi bakteri tersebut.

Bakteri tersebut juga menginfeksi orang-orang yang bekerja di pabrik biofarmasi milik negara di kota Lanzhou, yang memproduksi vaksin hewan setelah kebocoran terjadi tahun lalu.

Perlu diketahui bahwa bakteri ini bisa masuk ke tubuh manusia melalui kulit, selaput lendir, saluran pernapasan, saluran pencernaan, bahkan melalui mata. Brucella juga bisa bertahan hidup di dalam tubuh.

Bakteri yang masuk ke tubuh manusia akan berpindah melalui sistem aliran getah bening atau melalui aliran darah, dari satu organ menuju organ lain. Akibatnya, infeksi yang muncul bisa terbatas di area tertentu, atau meluas ke bagian tubuh lain.

Dikutip dari Bisnis.com, Sabtu (19/9/2020), berikut ini gejala infeksi yang dibakteri brucella pada manusia:

– Demam dan demam berulang

– Nyeri sendi

– Sakit kepala

– Kelelahan kronis

– Pembengkakan jantung

Peristiwa bocornya pabrik farmasi China telah terjadi sejak akhir 2019. Pabrik biofarmasi ini memproduksi vaksin hewan. Mengutip dari Hindustan Times, Jumat (18/9/2020), brucellosis disebabkan oleh bakteri brucella. Wabah ini telah menyebabkan kekhawatiran sebab di bagian utara China telah ada ribuan orang yang dinyatakan positif terinfeksi bakteri brucella.

Bakteri tersebut juga menginfeksi orang-orang yang bekerja di pabrik biofarmasi milik negara di kota Lanzhou, yang memproduksi vaksin hewan setelah kebocoran terjadi tahun lalu.

Infeksi bakteri brucella bisa menyebabkan demam, nyeri sendi, dan sakit kepala. Otoritas kesehatan di China mengatakan sejauh ini tidak ada bukti penularan Brucellosis dari orang ke orang.
Inilah yang perlu Anda ketahui tentang wabah Brucellosis:

1. Menurut otoritas China, pabrik biofarmasi telah menggunakan disinfektan kadaluwarsa untuk memproduksi vaksin Brucella hewan Juli dan Agustus tahun lalu. Ini menandakan bahwa bakteri tidak dibasmi di knalpot pabrik.

2. Selanjutnya, gas yang terkontaminasi dari pabrik membentuk aerosol yang mengandung bakteri, yang kemudian dibawa oleh angin ke Institut Penelitian Hewan Lanzhou. Ini menginfeksi hampir 200 orang di sana juga pada Desember tahun lalu.

3. Menurut pejabat kesehatan di Lanzhou, ada 3.245 orang yang terjangkit Brucellosis. Sebanyak 1.401 orang lainnya juga dinyatakan positif awal mengidap penyakit itu, kantor berita AFP melaporkan. Bakteri tersebut juga telah menginfeksi 20 mahasiswa dan anggota fakultas Universitas Lanzhou.

4. Brucellosis bisa menyebabkan demam, nyeri sendi, dan sakit kepala.

5. Otoritas kesehatan mengklaim tidak ada bukti penularan Brucellosis dari orang ke orang. Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS menyatakan bahwa penularan brucellosis dari orang ke orang “sangat jarang” tetapi beberapa gejala dapat muncul kembali atau tidak pernah hilang.

6. Bakteri brucella ini biasanya ditemukan di domba, sapi, dan babi. Pada infeksi ini, beberapa gejala seperti demam berulang, kelelahan kronis, pembengkakan jantung terjadi pada pasien yang terinfeksi.

7. Brucellosis juga dikenal dengan nama demam Malta atau demam Mediterania dan dapat menyebabkan gejala termasuk sakit kepala, nyeri otot, demam, dan kelelahan.

Ditulis oleh : Astrid Prihatini WD

Sign up for the Newsletter

Join our newsletter and get updates in your inbox. We won’t spam you and we respect your privacy.