Tak sedikit di antara kita memiliki mengalami telat makan. Salah satu alasan klasik telat makan adalah karena kesibukan.
JEDA.ID-Apakah Anda punya kebiasaan telat makan entah karena kesibukan atau alasan lainnya? Jika jawabannya iya, sebaiknya hindarilah kebiasaan telat makan ini.
Karena telat makan memiliki dampak negatif terhadap tubuh. Telat makan tidak baik untuk kesehatan tubuh kita. Lalu apa sajakah dampak telat makan? Tips kesehatan kali ini membahas dampak telat makan.
Dokter spesialis gizi klinis, Eva Maria Christine, mengatakan menunda waktu makan dapat mempengaruhi metabolisme tubuh dan efek jangka panjangnya dapat menyebabkan batu empedu.
Menunda waktu makan dan melipat gandakan porsi pada kesempatan berikutnya akan membuat tubuh menjadi “bingung”, akibatnya kerja sistem metabolisme menjadi berantakan dan membuat gula darah naik.
Legenda Raja Midas Si Tangan Emas Bukan Isapan Jempol Semata
“Tubuh jadi bingung akhirnya apa, gula darahnya malah naik. Karena optimalnya tiap tiga jam ada hormon insulin yang dilepaskan oleh pankreas, ada makanan masuk dia keluar, dia turunin gula darah,” kata dr. Eva dalam bincang-bincang HaloTalks: Pendekatan Kesehatan Holistik untuk Indonesia Sehat, seperti dikutip dari Bisnis.com, Rabu (11/11/2020).
“Kalau enggak ada makanan yang masuk apa yang terjadi? Insulinnya tetap keluar, gula darahnya tetap turun akhirnya dia drop bisa pingsan,” ujar Rena melanjutkan.
Setelah tidak makan seharian, seseorang cenderung makan dengan porsi yang lebih besar dari biasanya. Bahayanya, hal tersebut justru dapat memicu naiknya gula darah lantaran insulin harus bekerja lebih keras dari sebelumnya saat perut kosong.
“Insulinnya bingung udah lama enggak kerja tiba-tiba dikasih makan yang banyak, akhirnya gula darahnya malah naik karena insulinnya kaget enggak biasa konsumsi makanan sebanyak itu, malah hari kedua ketiga jadi hiperglikemik, gula darahnya naik,” kata Eva.
Cara Melacak Lokasi Tanpa Diketahui di WhatsApp, Cocok Buat Kepoin Orang
Tak hanya menaikkan gula darah, menunda waktu makan juga dapat menyebabkan batu empedu. Sebab saat kita makan, tubuh mengeluarkan asam empedu yang berfungsi untuk membuat metabolisme lemak.
“Kalau enggak ada makanan gimana? Alaminya asam empedu tetap dibuat oleh kantung empedu, kalau enggak ada makanan bisa jadi batu empedu, itu biasa kita temukan pada orang yang puasa lama atau orang yang mengalami turun berat badan drastis, itu karena dia suka skip-skip makan,” ujar Eva.
Dia pun menyarankan agar makan secara teratur dengan tiga kali makan utama dan dua kali snack buah.
“Makan itu harus seimbang dengan jadwal yang teratur, makan utama dan snacking buah,” kata dr. Eva.