Para ilmuwan menduga tempat-tempat ini dihuni alien. Dugaan tempat ini dihuni alien berdasarkan sejumlah temuan.
JEDA.ID-Eksistensi alien terus mengundang rasa penasaran. Walau penelitian ilmuwan banyak yang menyasar lokasi-lokasi jauh di antariksa, sebenarnya ada beberapa lokasi di Tata Surya kita yang mungkin ada kehidupan.
Para ilmuwan menduga tempat-tempat ini dihuni alien. Dugaan tempat ini dihuni alien berdasarkan sejumlah temuan. Tempat mana saja yang dihuni alien? Berikut ulasannya seperti dikutip dari detikcom, Selasa (29/9/2020):
1. Europa
Europa adalah salah satu di antara tiga bulan Planet Jupiter, pertama kali terdeteksi oleh Galileo Galilei pada tahun 1610. Ukurannya sedikit lebih kecil dari bulan planet Bumi dan mengorbit ke Jupiter dalam jarak 670 ribu kilometer.
Europa diyakini merupakan dunia yang aktif secara geologi, seperti halnya Bumi. Permukaannya merupakan padang es yang sangat luas. Nah di bawah lapisan beku itu, ilmuwan mempercayai mungkin saja ada lapisan air dalam bentuk cair. Lautan di Europa mungkin agak asam, banyak karbon dioksida, kalsium dan sulfat dan kaya khlorida.
Mendadak Tak Bisa Cium Bau, Gejala Covid-19 atau Bukan?
“Dengan kata lain, ini komposisi seperti lautan di Bumi. Kami percaya lautan ini bisa ditinggali kehidupan,” kata Mohit Melwani Daswani dari Jet Propulsion Lab. Di dasar lautnya, barangkali juga ada gunung berapi yang mungkin mendukung ekosistem kehidupan.
2. Planet Mars
Mars merupakan planet yang paling mirip Bumi dibandingkan planet lain di Tata Surya. Sehari di sana adalah 24,5 jam, ada es di kutub serta permukaannya bervariasi, kemungkinan disebabkan oleh gejolak air yang ada di sana pada masa silam.
Deteksi danau yang berada di bawah es kutub selatan dan metana di atmosfer Mars, menjadikan planet tersebut kandidat yang menarik adanya kehidupan alien. Pasalnya, metana dapat dihasilkan melalui proses biologis meskipun asal muasal zat itu di Mars belum bisa dipastikan.
Vietnam Tidak Mengalami Resesi, ini Rahasia Suksesnya
Tak menutup kemungkinan pernah ada kehidupan di masa silam dalam sejarah planet Mars, mungkin kondisinya jauh lebih baik dari sekarang yang tandus. Seandainya Mars masih mempertahankan cadangan air mengalir di bawah planet itu, maka tidaklah mustahil masih ada makhluk hidup di Planet Merah.
3. Titan
Titan merupakan bulan terbesar planet Saturnus dan satu-satunya satelit alam di Tata Surya yang punya atmosfer. Atmosfernya itu sebagian besar kandungannya adalah nitrogen, elemen kimia penting yang dipakai dalam konstruksi protein dalam semua bentuk kehidupan.
Adapun observasi radar telah mendeteksi adanya danau dan sungai metana dan etana di permukaan Titan, dan mungkin juga crycovolcanoes, jenis gunung berapi yang memuntahkan cairan, bukannya lava. Hal tersebut mengindikasikan bahwa Titan punya cadangan air dalam bentuk cair.
Memang karena jaraknya begitu jauh dari Matahari, temperatur permukaan Titan sangatlah dingin, minus 180 derajat Celcius, terlampau dingin untuk air mengalir. Akan tetapi elemen kimia melimpah di sana memunculkan spekulasi bahwa ada bentuk kehidupan alien yang mungkin eksis.
4. Venus
Para peneliti melihat kemunculan fosfin, gas langka dan beracun di atmosfer planet Venus. Di Bumi, fosfin adalah salah satu gas yang paling berbau busuk, dan sering ditemukan di tempat-tempat seperti kolam berlendir dan kotoran hewan. Meski ada yang diciptakan melalui beberapa proses industri, gas ini dibuat oleh organisme anaerobik, termasuk bakteri dan mikroba.
Para ahli di zaman dulu memperkirakan penemuan fosfin dalam jumlah besar di planet berbatu lainnya akan menjadi indikator tertentu dari kehidupan alien, dan sekarang ditemukan di Venus.
Permukaan Venus sendiri dikenal panas dan asam, sehingga kondisi tanahnya akan menyulitkan bagi segala jenis kehidupan. Tetapi, lingkungan di atasnya dianggap lebih layak huni. Sekitar 35 mil ke atas, kondisinya lebih beriklim sedang.
5. Enceladus
Seperti halnya Europa, Enceladus adalah bulan yang berlapis es dengan lautan di bawahnya. Enceladus merupakan salah satu bulan Saturnus dan menarik perhatian ilmuwan setelah ditemukannya geiser atau mata air yang menyembur di dekat kutub selatan Eneceladus.
Semburan itu dikarenakan air berhasil lolos dari retakan besar di permukaan Enceladus dan karena medan gravitasi bulan itu lemah, maka memancar sampai antariksa. Kondisi bersangkutan merupakan bukti jelas bahwa ada air mengalir di bawah Enceladus.
Tak hanya itu, pesawat ruang angkasa internasional Cassini telah menemukan molekul organik kompleks yang berasal dari bulan dingin ini. “Ini adalah yang terbaru dalam serangkaian panjang penemuan Cassini yang telah menggambarkan Enceladus sebagai alam air yang berpotensi dihuni,” kata European Space Agency.