Sejumlah mobil murah seperti Karimun Wagon R, Datsun Go Cross, Renault Kwid justru jeblok di pasaran.
JEDA.ID – Pabrikan mobil asal Prancis, Renault, mencoba peruntungan di Indonesia dengan menjual low MPV dengan harga cukup murah. Renault Triber menantang Avanza cs dengan banderol harga mulai Rp133.000 hingga Rp169.000.
Jika dilihat dari rentang harganya, segmen Renault Triber memang lebih cocok bersaing dengan LCGC. Alih-alih mentang Calya-Sigra, Renault Triber bertarung di kelas low MPV dengan pesaing kuat seperti Toyota Avanza, Mitsubishi Xpander, Suzuki Ertiga, atau Honda Mobilio.
Renault Triber sendiri dibekali mesin 3-silinder berkapasitas 1.000 cc bertenaga 72 hp dan torsi 96 Nm. Sedangkan dimensi yang ditawarkan, yakni panjang 3.990 mm, lebar 1.739 mm, dan tinggi 1.643 mm.
Bandingkan dengan Avanza yang menyediakan varian mesin 1.329 cc dan 1.496 cc. Dimensi Avanza juga lebih besar dengan panjang 4.190 mm lebar 1.660 mm dan tinggi 1.695 mm.
Mobil Murah
Dengan harganya yang di bawah Rp200 juta, Renault Triber sepertinya mengincar pangsa pasar mobil murah di Indonesia. Pasar yang sebagian besar penjualannya dikuasai mobil-mobil Toyota dan Daihatsu.
Namun, pasar mobil murah tak selamanya menguntungkan. Ada sejumlah mobil yang justru jeblok penjualannya meskipun dengan banderol harga bersahabat. Mobil-mobil Datsun misalnya.
Sepanjang 2018 hingga 2019, kinerja penjualan Datsun makin parah, bahkan menjadi terburuk sejak tahun 2015.
Sepanjang tahun 2015 penjualan Datsun masih 29.358 unit, berlanjut tahun berikutnya turun menjadi 26.043 unit.
Penurunan kembali terjadi di tahun 2017, sehingga menjadi 10.484 unit. Kemudian di 2018 kembali menciut dengan total penjualan 9.045 unit. Jumlah ini terdiri dari penjualan Datsun GO sebanyak 4.782 unit, dan GO+ 3.263 unit.
Datsun Cross menjadi yang cukup nahas nasibnya. Pengiriman pertama untuk dua varian yaitu Cross 1.2 MT dan Cross 1.2 CVT jumlahnya sangat tinggi yaitu 2.223 unit. Lalu di bulan berikutnya turun jauh dan raihan angkanya sangat menyedihkan.
Pada Maret 2018 total unit Datsun Cross yang didistribusikan hanya 13 unit saja untuk varian Cross 1.2 MT, sedangkan varian Cross 1.2 CVT perusahaan tidak mengirim satu unit-pun ke diler. Memasuki Mei 2018, pengiriman tidak juga mengalami perbaikan. Varian Cross 1.2 MT terdistribusi sebanyak 5 unit, sedangkan Cross 1.2 CVT hanya 2 unti saja.
Menurut data Gaikindo, pada periode Januari hingga Agustus 2019, Datsun telah mendistribusikan 4.931 unit. Tidak ada perbaikan penjualan dalam beberapa tahun terakhir.
Nasib Kwid
Renault juga patut waspada. Mobil tanpa embel-embel LCGC milik mereka, Kwid, juga tak memuaskan di pasaran meski dibanderol Rp100 jutaan.
Melihat data distribusi wholesales milik Gaikindo sepanjang Januari-April 2018 hanya 24 unit Kwid yang laris di pasaran. Padahal, harga jualnya cukup bersaing dengan model LCGC lain.
Mobil mungil yang dirakit di India itu dijual di kisaran harga Rp117,7 juta saat pertama kali dikenalkan. Namun mengalami kenaikan di kisaran Rp 1-2 jutaan setahun setelahnya.
Artinya, harga Kwid masih bersaing dengan mobil LCGC lain yang juga memiliki harga di kisaran tersebut bahkan mencapai Rp 150 jutaan.
Penjualan Kwid dengan mobil LCGC lain bagaikan langit dan bumi. Sebagai perbandingan, LCGC terlaris Toyota Agya selama empat bulan pertama tahun 2018 ini sudah terjual 21.535 unit.
Secara singkat bisa disimpulkan, harga jual murah mobil belum tentu menjadi faktor penentu mobil itu akan laris.
Masuk tahun 2019, nama Kwid makin tenggelam. Tak ada nama Kwid dalam daftar penjualan wholesales yang dirilis Gaikindo.