Selain Ria Enes ada satu sosok lagi yang seolah tak bisa tua, Kak Seto, setelah berusia 68 tahun beliau masih dipanggil kakak.
JEDA.ID – Anak era 1990-an pasti mengenal sosok Ria Enes bersama boneka Susan dan Kak Seto Mulyadi. Keduanya lekat dengan tontonan anak di masa-masa itu. Lama berselang, kedua sosok ini ternyata masih berpenampilan tak beda jauh.
Ria Enes dan boneka ajaibnya, Susan, tampil di video terbaru channel Youtube Cameo Project. di channel Youtube yang jarang trending tiu, Ria memperkenalkan The 90’s Festival 5th.
The 90’s Festival 5th adalah festival yang diselenggarakan untuk mengenang hal-hal yang sempat populer di era 1990-an. Festival ini menghadirkan banyak bintang tamu yang tentunya menjadi idola di era itu.
Ria Enes
Ria Enes adalah salah satunya. Bersama Susan, Ria Enes menemani masa-masa indah anak-anak di era 1990-an. Ria dan Susan juga membuat sejumlah lagu termasuk yang paling ikonik Susan Punya Cita-Cita.
Ria dan Susan bahkan sempat membuat album seperti Kodok dan Semut, Susan Punya Cita-Cita, dan beberapa lainnya. Ada pula album kompilasi Lagu Taman Kanak-Kanak yang terbit beberapa volume.
Dengan ini, Susan menjadi satu-satunya boneka yang mempunyai banyak album musik. Jumlah album Susan bahkan lebih banyak dari milik Sabyan Gambus dan Hanin Dhiya.
Ria Enes, pemilik nama asli Wiwik Suryaningsih lulusan Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Dr. Soetomo, Surabaya, 1995. Di sela-sela kesibukannya kuliah, ia bekerja sebagai penyiar radio di Carolina Surabaya. Hanya bertahan setahun, ia memilih pindah ke Radio Suzanna.
Di Suzanna, ia ditandemkan dengan penyiar senior, Bung Dino. Atas inisiatifnya sendiri, Ria kemudian mengudara secara solo dengan seolah-olah berbicara pada anak kecil. Kebetulan, dia memang bisa menciptakan suara anak-anak. Seiring waktu, dia menamakan karakter anak kecil dengan sebutan, diambil dari stasiun radio tempatnya bekerja.
Di luar dugaan, siaran perdananya bersama Susan itu mendapat respon positif. Banyak yang menelepon menanyakan anak kecil berkarakter centil dan celometan itu. Hal ini yang membuat Ria Enes mendapat perhatian.
Sukses menciptakan tokoh anak-anak, Ria kebanjiran tawaran off-air. Ketika tampil off-air itulah, ia membawa serta sebuah boneka yang dibelinya di sebuah toko mainan anak-anak di Tunjungan Plaza. Namun, sejak adanya Susan, nama Ria seolah kalah populer dibanding bonekanya. Khayalak biasa lebih dulu menanyakan tentang Susan.
Sukses off-air dan on-air di radio, seorang produser rekaman memintanya rekaman lagu anak-anak. Ria menyambut tawaran itu. Album perdananya Si Kodok meledak di pasaran pada tahun 1991.
Berturut-turut setelah itu lahir album Kodok dan Semut, Susan Punya Cita-Cita, dll yang juga meledak. Lagu Susan Punya Cita-Cita yang dirilis tahun 1993 berhasil meraih HDX Award dengan kategori sebagai album terlaris kala itu. Antara tahun 1991-2004, ia telah meluncurkan 12 album.
Tak Bisa Tua
Pada 14 November 1997, ia menikah dengan Rey Irarto Wisnu Takari, seorang pengusaha yang memiliki Trapesium Band. Ria dikaruniai tiga anak usai tiga keli keguguran.
Ria Enes kini lebih banyak bergelut di dunia pendidikan. Ria mendirikan lembaga pendidikan Dunia Susan yang didirikannya pada tahun 1994 di sebuah ruko di Darmo Park II, di Dukuh Pakis, Surabaya Barat.
Saat mempromosikan acara The 90’s Festival 5th di TV dan sejumlah channel Youtube, Ria tidak membuat pangling. Meski sudah berusia setengah abad, Ria tepat tampil seorang wanita berusia 30-an tahun.
Hal ini sepertinya juga dirasakan netizen lain. Banyak yang menyebut Ria Enes seolah tak bisa tua.
Di salah satu foto bersama artis cilik era 90’an, Leony, Enno Lerian, dan yang lain, Ria Enes tak tampak jauh lebih tua. Padahal, saat Ria ngetop bersama Susan, Leony cs. masih anak-anak.
Kak Seto
Selain Ria Enes ada satu sosok lagi yang seolah tak bisa tua, Kak Seto. Hingga usia 68 tahun sekarang, Dr. Seto Mulyadi, S.Psi, M.Si ini masih saja dipanggil kak.
Pria kelahirkan Klaten ini adalah seorang psikolog anak yang juga populer dengan karakter-karakter ciptaannya seperti Si Komo. Kak Seto juga termasuk aktivis anak dan menjabat ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak.
Sejak 2017, Kak Seto menjadi ikon meme. Banyak akun medsos dan Youtube yang mencatut namanya. Kebanyakan akun dipakai untuk membuat lelucon. Akun tersebut kerap mengunggah foto dan status kocak sehingga menjadi meme.
Terkait fenomena itu, Kak Seto sempat memberi konfirmasi dan nasihat bagi kids zaman now. Dalam sebuah wawancara dengan Popcon Asia, Kak Seto mengetahui meme lucu tentang dirinya dari anak-naknya.
Kak Seto menanggapi meme-meme tersebut dengan santai. Menurut Kak Seto orang-orang bisa membedakan mana yang banyolan, mana yang asli. Bahkan untuk ekspresi yang seolah-olah diucapkan Kak Seto, pria 66 tahun itu menganggapnya sebagai dinamika anak muda zaman sekarang.
“Yang sleding-sleding gitu kan? Anak saya malah heran kenapa Ayahnya cuma ketawa. Ya kenapa harus stress? Yang penting bagaimana sikap nyata kita di masyakarat” ucap Seto Mulyadi seperti dikutip Popcon Asia.
“Saya juga menganggap itu bagian dari dinamika anak-anak muda, agar mereka juga bisa menggunakan logika dan bertindak kritis dalam berkreasi dan bersosialisasi,” katanya.
Dalam sebuah video yang diunggah di akun Instagram @popconasia, Kak Seto menasehati kids zaman now tentang penggunaan gadget. Dalam video tersebut Kak Seto meminta anak-anak zaman sekarang jangan sepenuhnya tergantung pada gadget, Anak-anak harus bisa kreatif, komunikatif, dan beretika.
“Kids zaman now jangan 100% tergantung pada gadget, jadikan gadget sebagai alat belaka,” ucap Kak Seto. Dalam video nasihat tersebut juga ditegaskan kalau Kak Seto tidak memiliki akun media sosial.