• Fri, 26 April 2024

Breaking News :

Cara Beli BBM Tanpa Uang Cash dan Kendalanya

Pertamina berencana meggaet sejumlah bank terkait dukungan terhadap gerakan beli BBM dengan cara nontunai itu.

JEDA.ID – Pemerintah bakal mematangkan wacana pembayaran nontunai untuk pembelian bahan bakar minyak (BBM). Rencananya, sistem ini akan diberlakukan pada tahun 2020 ini.

PT Pertamina (Persero) sedang gencar menerapkan digitalisasi pembayaran nontunai di setiap SPBU-nya. Dengan melengkapi Electronic Data Capture (EDC) di setiap SPBU, bayar bensin bisa dilakukan secara elektronik.

Untuk mendukung upaya ini, Pertamina bakal membuat program berkah energi yang tujuannya untuk mengajak masyarakat menggunakan transaksi nontunai, baik itu melalui aplikasi maupun e-money dan lainnya. Program berkah energi tersebut bakal dibuat semenarik mungkin, terutama terkait hadiah bagi masyarakat yang bertransaksi melalui nontunai.

Pertamina juga berencana bekerjasama dengan sejumlah bank terkait dukungan terhadap gerakan nontunai itu. Diharapkan pihak bank bisa membuat formula yang menarik agar masyarakat bisa beralih menggunakan transaksi nontunai saat membeli bahan bakar.

Direktur Pemasaran Ritel Pertamina Persero Mas’ud Khamid mengatakan pola pembayaran saat bertransaksi di SPBU harus diubah. Mas’ud menginginkan semua transaksi pembelian dan penjualan bahan bakar melalui sistem nontunai.

“Pola lama kan isi dulu baru bayar, ini harus diubah. Di mana-mana harus bayar dulu baru isi. Karena ke depan kita ingin pembayarannya melalui nontunai. Ada LinkAja, e-payment dan bisa kerja sama dengan bank,” kata Mas’ud kepada awak media di KM 228 Tol Kanci-Pejagan Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, dilansir Antara, Selasa (24/12/2019).

Nantinya, setiap SPBU akan dilengkapi dengan Electronic Data Capture (EDC) agar pembayaran bisa dilakukan secara elektronik menggunakan kartu uang elektronik atau kartu debit dan kartu pembayaran lainnya.

Tidak hanya itu, pembayaran nontunai bisa juga dilakukan melalui aplikasi dompet digital seperti LinkAja, e-payment dan bank yang bekerja sama dengan Pertamina.

Selain sebagai pembayaran non-tunai, data yang terekam dalam EDC juga bisa memberi gambaran siapa konsumen yang melakukan transaksi pembelian BBM sehingga ke depannya akan lebih mudah melakukan pengawasan dan seleksi siapa saja yang bisa membeli BBM bersubsidi.

Saran Pengamat

Terkait rencana ini, Pengamat Energi Komaidi Notonegoro, mendorong Pertamina untuk mempersiapkan sumber daya manusia (SDM) yang lebih banyak dan terampil.

“Pertamina harus siap kira-kira berapa bulan dilaksanakan di tahap awalnya harus menyiapkan tenaga yang lebih banyak lagi SDM-nya untuk membantu customer kalau kesulitan melakukan transaksi kira-kira solusinya seperti apa,” katanya dilansir Detik.com, Selasa (31/12/2019).

Ia pun mengimbau jangan sampai perubahan sistem pembayaran menjadi nontunai ini malah membuat antrean panjang di SPBU.

“Jangan sampai terjadi antrean panjang karena gara-gara perubahan sistem. Itu yang perlu diantisipasi,” ujarnya.

Komaidi menjelaskan, pembelian BBM dari tunai menjadi nontunai butuh penyesuaian di masyarakat. Seiring berjalannya waktu, masyarakat akan terbiasa dengan sistem tersebut.

“Kayak e-Toll pertama kali agak susah ya tapi lama-kelamaan masyarakat menjadi familiar. Jadi diperlukan transisi untuk beberapa waktu,” ungkapnya.

Menelisik Anak Perusahaan Pertamina: EO, Jasa Pengamanan, sampai Hotel

Sistem Pembayaran

Jika jadi menerapkan kebijakan pembayaran nontunai, Pertamina punya tida opsi. Opsi pertama adalah lewat aplikasi, lalu e-money dan kartu kredit atau debit.

Berbasis Aplikasi

Pertamina telah mengembangkan MyPertamina yang terhubung dengan sistem pembayaran nontunai, LinkAja. LinkAja merupakan hasil penggabungan dari TCash milik Telkomsel dengan uang elektronik milik bank-bank BUMN, seperti Mandiri e-cash, Yap! dan UnikQu dari BNI, serta Tbank dari BRI.

Konsumen harus memasang aplikasi MyPertamina terlebih dahulu yang terdapat di Google Playstore atau Apple iStore. Selanjutnya, konsumen juga harus memiliki aplikasi LinkAja.

Konsumen yang ingin membeli BBM nontunai di SPBU Pertamina tinggal memindai (scan) barcode pada aplikasi LinkAja. Saldo akan otomatis berkurang sesuai nilai BBM yang dibeli.

Hal ini dinilai akan mempercepat transaksi dan mengurangi antrian kendaraan di SPBU. Konsumen juga mendapatkan keuntungan lain berupa poin yang bisa ditukarkan dengan hadiah atau produk menarik lainnya.

e-Money

Ada beberapa uang elektronik (e-Money) berbasis kartu yang bisa digunakan di SPBU Pertamina, antara lain e-money (Bank Mandiri), BNI Tap Cash, Brizzi, dan Flazz (BCA). Pembayaran BBM nontunai dengan uang elektronik membutuhkan mesin EDC.

Namun, tidak diperlukan otorisasi berupa PIN atau tanda tangan sebagaimana pada kartu debit dan kartu kredit.

Sejauh ini, Pertamina belum berencana untuk menambah aplikasi sistem pembayaran digital lainnya, seperti GoPay, OVO, dan Dana untuk pembelian BBM di SPBU.

Namun, tidak tertutup kemungkinan opsi pembayaran akan ditambah setelah Pertamina mengevaluasi pelaksanaan transaksi nontunai yang telah berjalan.

Kartu Kredit atau Debit

Kartu kredit atau kartu debit Pembayaran BBM di SPBU Pertamina dengan menggunakan kartu kredit maupun kartu debit dilakukan sejak Januari 2017.

Pertamina bekerja sama dengan sejumlah bank menyediakan mesin electronic data capture (EDC) di SPBU. Konsumen tinggal menggesek kartu debit atau kartu kredit di mesin EDC dan membayar transaksi sesuai nilai BBM yang dibeli.

Beberapa bank bahkan memiliki kerja sama co-branding kartu kredit khusus Pertamina, yakni Bank Mandiri dan BNI. Ada dua jenis kartu kredit yang dikeluarkan kedua bank BUMN itu, yakni versi Gold dan Platinum.

Penggunanya bisa mendapatkan keuntungan berupa cashback hingga Rp1 juta untuk transaksi dengan nilai tertentu. Ada juga promosi lainnya yang bisa dinikmati pengguna kartu kredit tersebut, seperti promo di berbagai restoran, supermarket, dan akses ke lounge eksekutif di bandara (Airport Executive Lounge).

Jika dibandingkan dengan transaksi menggunakan LinkAja, transaksi pembayaran di SPBU dengan menggunakan kartu debit dan kartu kredit prosesnya memakan waktu lebih lama. Pasalnya, setelah digesek ada otorisasi dengan nomor PIN atau tanda tangan dari penggunanya.

Pertalite & Premium, BBM Sejuta Umat Diusulkan Dihapus

Ditulis oleh : Jafar Sodiq Assegaf

Sign up for the Newsletter

Join our newsletter and get updates in your inbox. We won’t spam you and we respect your privacy.