Virus corona melumpuhkan ekonomi banyak negara hingga memicu badai pemutusan hubungan kerja (PHK) tak terelakkan. Namun itu bukan akhir dunia.
JEDA.ID– Virus corona melumpuhkan ekonomi banyak negara hingga memicu badai pemutusan hubungan kerja (PHK) tak terelakkan. Gelombang PHK sudah melanda sejumlah negara-negara besar seperti Amerika Serikat (AS) hingga Eropa. Indonesia sendiri diyakini beberapa ekonom tidak bakal mudah menangkalnya.
Sejauh ini, Indonesia memang belum terjadi badai PHK secara besar-besaran. Akan tetapi, menurut Ekonom dari Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Andry Satrio Nugroho, bila tak segera ditanggulangi, puncak gelombang PHK di Indonesia bakal mulai terasa akhir kuartal II-2020 mendatang.
Menurut Andry, gelombang PHK berbahaya bagi kelompok masyarakat hampir miskin. Kelompok masyarakat ini terancam jatuh miskin bila tak mendapat pertolongan dari pemerintah.
“Jangka panjang jika tidak bisa diatasi tentu banyak faktor yang akan mengikuti, mulai dari turunnya daya beli, jika punya anak, maka tingkat partisipasi pendidikan akan turun, hingga pada meningkatnya angka kriminalitas,” kata Andry kepada detikcom belum lama ini.
PHK memang sesuatu hal yang paling menakutkan bagi para pekerja yang hanya mengandalkan gaji bulanan dari tempanya bekerja.
Tak hanya putus cinta yang menyakitkan, kena PHK pun demikian. Malah bisa lebih parah efeknya jika belum mendapatkan pekerjaan baru, sementara tabungan atau uang pesangon menipis.
Namanya juga dunia kerja, sulit untuk memprediksi apa yang akan terjadi di masa depan, termasuk PHK. Hal ini sangat wajar terjadi karena beberapa faktor, di antaranya perusahaan bangkrut atau pailit, melakukan efisiensi, atau karena pandemi seperti saat ini.
PHK biasanya menjadi opsi terakhir perusahaan dalam mempertahankan bisnisnya. Bila sudah tidak kuat, maka jalan satu-satunya untuk menyelamatkan perusahaan adalah dengan PHK. Mengurangi jumlah karyawan.
Jika PHK terjadi dan menimpa Anda, jangan langsung down, stres, apalagi depresi. Harus tetap semangat karena PHK bukanlah akhir dari segalanya. Hidup harus terus berjalan, dapur mesti tetap ngepul, dompet tak boleh tiris, cicilan utang wajib dibayar.
Berikut cara sederhana agar Anda yang menjadi korban PHK dapat segera move on, seperti dikutip dari Liputan6.com:
Transmisi Virus Corona Melalui Udara Dimungkinkan, Ini Penjelasan WHO
1. Menerima kenyataan dengan lapang dada
Hal pertama yang harus dilakukan setelah di PHK adalah merenung. Menerima kenyataan bahwa kini Anda merupakan pengangguran. Meski pahit, cobalah untuk berpikiran positif. Percayalah pasti ada hikmah di balik setiap musibah.
Anda harus bisa menerima PHK tersebut dengan lapang dada. Yang sudah terjadi, biarlah terjadi. Tak boleh larut dalam kesedihan terlalu lama. Harus tetap semangat menatap masa depan. Merasa pasti akan mendapatkan pekerjaan baru di perusahaan yang lebih baik dan gaji lebih tinggi.
2. Curhat ke orang terdekat
Tak dimungikiri, kena PHK pasti akan membuat sedih dan terpukul. Apalagi dalam kondisi belum siap, terutama belum punya pekerjaan baru. Anda bisa membagi kesedihan itu dengan orang terdekat, seperti orang tua, kakak atau adik, atau sahabat.
Siapa tahu setelah curhat, hati bisa sedikit lega. Orang-orang terdekat yang mengetahui kondisi itu juga dapat membantu mencarikan pekerjaan baru. Jangan malu atau minder untuk bercerita, karena orang terdekat yang tulus dan ikhlas menyayangi akan selalu ada dalam kondisi sesulit apapun.
3. Tenangkan diri sejenak
Setelah mengetahui Anda kena surat PHK, sebaiknya Anda perlu perlu waktu untuk menenangkan diri. Sebenarnya jika situasinya norma, Anda bisa refreshing sejenak dengan liburan. Namun bila situasinya tak memungkinkan karena pandemi virus Anda bisa rileks di rumah saja. Anda bisa melakukan hobi yang sudah lama ditinggalkan, atau kegiatan lain yang menyenangkan.
Cara ini dijamin cukup ampuh untuk meredakan kesedihan. Menjaga kesehatan mental, sehingga saat kembali menghadapi kenyataan, bersiap diri dengan semangat baru, pikiran yang jernih, dan rileks.
4. Segera cari pekerjaan baru
Begitu kesedihan mereda, semangat sudah terkumpul, segera cari pekerjaan baru. Ingat, melamar pekerjaan juga butuh waktu. Prosesnya cukup lama, mulai dari menebar lamaran kerja hingga ke tahapan wawancara kerja.
Apalagi kalau kandidatnya banyak, sehingga pihak perusahaan lebih selektif dalam memutuskan siapa yang akan diterima. Dalam proses mencari pekerjaan baru, dapat memanfaatkan situs lowongan kerja terpercaya, menghubungi keluarga, teman, sahabat, atau kerabat dekat.
Bisa juga mendatangi bursa lowongan kerja (job fair) dan mengaktifkan kembali LinkedIn karena saat ini melamar kerja lebih mudah dengan aplikasi tersebut.
Jangan lupa sebelum mengirimkan lamaran kerja, perbarui Curriculum Vitae (CV) maupun resume. Barangkali dokumen itu sudah terlalu lama disimpan dan tidak pernah kamu update.
Sudah 3 Kasus, Seberapa Parah Dampak Virus Corona pada Hewan?
5. Tetap optimistis dan berpikiran positif
Ketika usaha atau ikhtiar mencari pekerjaan sudah kamu lakukan, tapi belum dapat panggilan kerja, jangan menyerah. Tetap optimistis dan semangat.
Terus berpikiran positif sehingga apa yang kamu pikirkan menjadi doa dan menjadi kenyataan. Tidak ada sesuatu yang tidak mungkin. Siapa tahu dewi fortuna berpihak pada Anda. Kemudianmendapatkan pekerjaan baru di perusahaan idaman dengan gaji tinggi.
Atur Kembali Keuangan Pasca PHK
Begitu kena PHK, atur kembali keuangan, terutama pada pos pengeluaran. Sisir rencana belanja satu atau dua bulan ke depan. Jika ada pengeluaran yang tidak terlalu mendesak, lebih baik ditunda.
Prioritaskan pesangon maupun tabungan untuk memenuhi kebutuhan pokok, seperti makan, transportasi, bayar sewa rumah, listrik, dan air. Juga bayar cicilan utang serta keperluan untuk mencari pekerjaan baru.