• Fri, 22 November 2024

Breaking News :

Perlu Tahu, Ini Perbedaan Homeschooling dengan Sekolah Formal

Homeschooling merupakan alternatif untuk menempuh jenjang pendidikan selain di sekolah formal. Homeschooling kian tumbuh di kota-kota besar.

JEDA.ID-Homeschooling merupakan alternatif untuk menempuh jenjang pendidikan selain di sekolah formal. Sekolah alternatif ini kian dilirik seiring kebijakan Kementerian Pendidikan & Kebudayaan (Kemendikbud) yang menggaungkan kebijakan merdeka belajar.

Persatuan Homeschooler Indonesia (PHI) menyambut baik kebijakan tersebut. PHI mencatat kini ada 329 keluarga memilih homeschooling yang tersebar di 28 provinsi dan 86 kabupaten/kota di Indonesia. “Karena pada dasaranya merdeka belajar adalah berhak menentukan konsep belajar yang diinginkan. Termasuk tak berminat belajar dengan kurikulum yang ditetapkan sekolah formal,” papar Koordinator Nasional PHI, Ellen Nugroho, seperti dilansir solopos.com, Minggu (9/2/2020).

Ellen menyatakan dukungan terhadap konsep Merdeka Belajar yang diusung Mendikbud Nadiem Makarim. Setidaknya ada tiga sikap yang diambil PHI terkait hal itu.  Pertama, sebagai homeschooler, kemerdekaan belajar selalu menjadi hal yang PHI utamakan. Karena setiap anak berhak merdeka belajar tentang apa saja yang positif, merdeka belajar kapan saja anak mau dan siap, merdeka belajar di mana saja yang kondusif, merdeka belajar dari siapa saja yang kompeten, dan bersama siapa saja yang tepat untuk menjadi mitra.

Kedua, PHI mendukung penerapan metode penilaian kompetensi siswa lewat portofilio dan penugasan, dan digantinya UN dengan asesmen kompetensi minimun dan survei karakter. Metode ini sebenarnya sudah digunakan oleh homeschooler berbasis keluarga. Instrumen ini dianggap berguna untuk memantau kemajuan kompetensi anak.

Ketiga, PHI meminta Mendikbud segera merilis pula rumusan dan implementasi kebijakan merdeka belajar ini untuk jalur pendidikan informal dan nonformal. Sikap terakhir ini sangat ditunggu PHI mengingat sejumlah anak homeschooling juga kerap menempuh ujian kesetaraan lewat satuan pendidikan nonformal.

Pengertian

Homeschooling dalam Bahasa Indonesia biasa diterjemahkan sebagai “sekolah rumah”, bersekolah atau belajar di rumah, bukan di sebuah gedung sekolahan.  Sementara banyak pakar pendidikan yang memilih istilah “sekolah mandiri”, yang makna dari kata tersebut adalah tanggung jawab dalam proses dan hasil pendidikan anak secara mandiri berada di pundak orangtua, bukan pada orang lain (guru atau lembaga sekolah formal).

Di negara maju, istilah homeschooling dikenal dengan sebutan home education, home based learning atau sekolah mandiri yang dilaksanakan secara individu maupun berkelompok. Secara umum, pengertian homeschooling adalah model pendidikan yang dipilih keluarga secara sadar dan bertanggung jawab atas pendidikan anaknya dengan menggunakan rumah sebagai basis pendidikannya. Homeschooling merupakan pendidikan berbasis rumah yang memungkinkan anak berkembang sesuai dengan potensi diri masing-masing.

Persamaan dengan Sekolah Formal

Sekolah formal dan homeschooling merupakan model pendidikan anak. Sekolah formal dan homeschooling bertujuan mencari kebaikan dan menggali potensi optimal yang dimiliki anak. Sekolah formal dan homeschooling sama-sama berfungsi mengantarkan anak-anak pada tujuan pendidikan, memiliki modal intelektual, mental, dan spiritual yang memadai untuk menghadapi masa depan dengan penuh harapan.

Perbedaan dengan Sekolah Formal

Seiring perkembangan zaman dan ragam kebutuhan, di kota-kota besar lembaga yang menyelenggarakan homeschooling saat ini mulai jamak. Berikut sejumlah perbedaan mendasar homeschooling dengan sekolah formal seperti dilansir dari finansialku.com, Senin (10/2/2020).

1. Sistem Pendidikan

Pada sekolah Formal biasanya akan menggunakan standardisasi sesuai standar yang dipikirkan lembaga sekolah dan Kementerian Pendidikan Nasional. Sedangkan homeschooling sistem pendidikannya akan disesuaikan kebutuhan anak dan kondisi keluarga.

2. Fasilitas Pembelajaran

Sekolah Formal biasanya memiliki fasilitas yang lengkap seperti perpustakaan, laboratorium bahasa dan sains, lapangan olahraga atau mungkin kolam renang, dan fasilitas-fasilitas lainnya, sesuai dengan sekolah yang dipilih, terutama sekolah-sekolah internasional. Sedangkan homeschooling secara umum lebih simple dan efisien, hanya menggunakan fasilitas yang ada.

3. Kurikulum

Sekolah Formal menerapkan kurikulum relatif lebih “ketat” karena dirancang oleh para pakar dan praktisi pendidikan yang ada di lembaga sekolah (kurikulum sekolah) dan Kementerian Pendidikan Nasional (kurikulum nasional). Sementara homeschooling memiliki kurikulum lebih fleksibel karena boleh menggunakan kurikulum seperti sekolah formal atau mengikuti kurikulum dari luar negeri, atau membuat kurikulum khusus sesuai kebutuhan dan minat anak.

4. Jadwal Belajar

Sekolah Formal biasanya telah terjadwal secara ketat. Saat ini ada sekolah yang menerapkan lima hari atau enam hari sekolah. Sementara homeschooling jadwal belajar lebih fleksibel, tergantung kesepakatan orang tua dan anak.

5. Penanggungjawab Pendidikan

Di sekolah formal penanggung jawab anak terutama saat jam sekolah ada di pihak sekolah dan guru. Sedangkan di homeschooling penanggungjawabnya adalah lembaga homeschooling dan orang tua.

6. Model Belajar

Sekolah Formal model belajarnya relatif sudah mapan dan biasanya turun temurun, orangtua hanya memilih sekolah yang diinginkan dan mengikuti model belajar di sana. Sementara homeschooling membutuhkan komitmen dan kreativitas antara pihak homeschooling dan orang tua untuk mendesain dan melaksanakan model belajar sesuai kebutuhan anak.

7. Peran Orang tua

Pada sekolah formal perang orang tua tidak begitu dominan, karena pendidikan dijalankan sistem dan para guru, tetapi masih dapat terlibat secara aktif. Sementara di homeschooling peran orang tua lebih dominan dan sangat menentukan keberhasilan pendidikan anak

Semua sistem pendidikan pasti memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Yang terpenting dalam mendidik anak adalah orang tua turut berperan secara aktif dalam memperhatikan dan mendidik anak mereka, baik dengan menggunakan sistem pendidikan formal maupun sistem pendidikan homeschooling. Semua demi kemajuan dan keberhasilan pendidikan anak.

Ditulis oleh : Anik Sulistyawati

Sign up for the Newsletter

Join our newsletter and get updates in your inbox. We won’t spam you and we respect your privacy.