• Fri, 26 April 2024

Breaking News :

Penyebab dan Faktor Risiko Kanker Rektrum

Risiko kanker rektrum akan meningkat seiring bertambahnya usia, lebih dari 90% kasus kanker rektrum dialami oleh seseorang berusia 50 tahun atau lebih.

JEDA.ID – Kanker rektrum adalah penyakit peringkat dua paling mematikan di dunia. Retrum adalah adalah organ terakhir dari usus besar yang berfungsi sebagai tempat penyimpanan sementara feses.

Rektum terletak di ujung bagian usus besar dan berakhir di saluran pendek yang mengarah ke anus. Rektum dan usus besar merupakan tempat di mana makanan dicerna dan dialihkan menjadi energi untuk tubuh. Sisa dari pencernaan ini akan dibuang dalam bentuk feses atau tinja melalui anus.

Kanker yang terjadi di dalam rektum dan pada usus besar sering juga disebut sebagai kanker kolorektal. Penyakit ini umumnya sering muncul pertama kali pada sel-sel yang melapisi bagian dalam rektum.

Sebagaimana kita ketahui sistem pencernaan dimulai dari mulut, lalu kerongkongan (esofagus), lambung, usus halus (duodenum, yeyunum, ileum), usus besar (kolon), rektum dan berakhir di dubur. Usus besar terdiri dari kolon dan rektum.

 

Ilustrasi rektrum. (Istimewa)

Ilustrasi rektrum. (Istimewa)

Kolon atau usus besar adalah bagian usus sesudah usus halus, terdiri dari kolon sebelah kanan (kolon asenden), kolon sebelah tengah atas (kolon transversum) dan kolon sebelah kiri (kolon desenden). Setelah kolon, barulah rektum yang merupakan saluran di atas dubur.

Bagian kolon yang berhubungan dengan usus halus disebut caecum, sedangkan bagian kolon yang berhubungan dengan rektum disebut kolon sigmoid.

Radiasi Ponsel Tingkatkan Risiko Kanker Otak?

Gejala Kanker Rektrum

Kanker adalah penyakit pertumbuhan sel yang bersifat ganas. Bisa mengenai organ apa saja di tubuh manusia. Bila menyerang di kolon, maka disebut kanker kolon, bila mengenai di rektum, maka disebut kanker rektum. Bila mengenai kolon maupun rektum maka disebut kanker kolorektal.

Penyakit ini awalnya berupa polip prekanker, yang terkadang tidak berbahaya. Namun, tidak jarang pula jaringan polip ini berpotensi berkembang menjadi sel kanker.

Sel-sel kanker dapat menyebar ke bagian-bagian tubuh lainnya. Sel kanker yang terdapat di usus besar dan rektum dapat menjalar ke organ lain, misalnya hati. Proses ini disebut dengan metastasis.

Gejala-gejala yang paling umum muncul pada penyakit ini adalah feses berdarah dan perubahan kebiasaan buang air besar.

Tumbuhnya sel-sel secara abnormal merupakan penyebab di balik semua kanker, termasuk kanker kolorektal. Namun, hingga saat ini belum diketahui secara pasti apa yang menyebabkan sel-sel tersebut berkembang secara tidak terkendali.

Kerap Tidak Disadari, Ini Gejala Awal Kanker

Faktor Risiko

Meskipun penyebabnya belum jelas, ada beberapa faktor yang dapat memicu kanker kolorektal. Diantaranya adalah usia, riwayat penyakit, faktor genetik, radang usus, radioterapi hingga gaya hidup.

Risiko kanker kolorektal akan meningkat seiring bertambahnya usia. Lebih dari 90% kasus kanker kolorektal dialami oleh seseorang berusia 50 tahun atau lebih.

Seseorang dengan riwayat penyakit kanker atau polip kolorektal lebih berisiko terserang kanker kolorektal. Begitu juga seseorang dari keluarga yang pernah mengalami penyakit kanker atau polip kolorektal.

Seseorang dengan penyakit yang diturunkan dari keluarga, seperti sindrom Lynch, berisiko tinggi mengalami kanker kolorektal.

Kanker kolorektal berisiko tinggi menyerang penderita kolitis ulseratif atau penyakit Crohn.

Kurang olahraga, kurang asupan serat dan buah-buahan, konsumsi minuman beralkohol, obesitas atau berat badan berlebih, dan merokok meningkatkan risiko kanker kolorektal.

Paparan radiasi pada area perut meningkatkan risiko kanker kolorektal.

Kanker Ginjal: Gejala dan Tahap-Tahap Penyebarannya

Ditulis oleh : Jafar Sodiq Assegaf

Menarik Juga

Sign up for the Newsletter

Join our newsletter and get updates in your inbox. We won’t spam you and we respect your privacy.