Stroke seringkali dianggap sebagai penyakit orang tua. Namun kini penyakit kardiovaskular seperti stroke bisa menyerang siapa saja bahkan kaum muda.
JEDA.ID-Stroke seringkali dianggap sebagai penyakit orang tua. Namun semakin hari, penyakit kardiovaskular seperti stroke bisa menyerang siapa saja bahkan kaum muda. Seperti yang dialami oleh penulis Valiant Budi atau lebih akrab disapa Vabyo, yang terserang stroke saat umur 35 tahun.
“Pas kena stroke umur 35 tahun. Sebetulnya banyak gejala hipertensi sih, kayak kepala pening, leher kaku-pegal, tapi sering aku salah artikan sebagai masuk angin. Jadinya gak berobat, malah ngopi ngopi plus merokok pula. Pecah deh,” tuturnya kepada detikHealth, Senin (12/8/2019). Pria 39 tahun ini bercerita kala itu dokter mendiagnosanya dengan stroke hemoragik yakni pecah pembuluh darah di otak kiri yang membuat kemampuan berbahasanya menjadi kacau.
Seperti dilansir kemenkes.go.id, stroke adalah kondisi yang terjadi ketika pasokan darah ke otak terputus akibat penyumbatan atau pecahnya pembuluh darah, sehingga terjadi kematian sel-sel pada sebagian area di otak.
Pada 2010, sebuah studi yang dipublikasikan pada jurnal Stroke, menemukan antara 1988 hingga 2004, serangan otak tiga kali lipat terjadi pada perempuan berusia 35 hingga 54 tahun. Bahkan pada pertengahan 1990 hingga awal 2000, penelitian yang dipublikasikan di Neurology menunjukkan adanya peningkatan stroke sekitar 54 persen terhadap orang dewasa yang berusia 20 hingga 45 tahun.
Perubahan
Merujuk data lima kasus penyakit tidak menular yang banyak diderita masyarakat adalah stroke, hipertensi atau tekanan darah tinggi, diabetes melitus (DM), obesitas hingga kanker. Plt. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Sukoharjo Yunia Wahdiyati menjelaskan kepada reporter Solopos.com, Indah Septiyang Wardani, terjadi perubahan beban penyakit dari tahun ke tahun.
Dia mencontohkan era 1990-an misalnya beban penyakit paling banyak didominasi karena penyakit menular seperti inspeksi saluran pernafasan akut (ISPA), tuberkulosis (TB), diare dan lainnya. Beban penyakit tersebut menjadi penyebab terbesar angka kematian di Indonesia.
Menurut S. Ausim Azizi, MD, pimpinanan jurusan Neurology dan dosen neurology Temple University Medical School di Philadelphia, seperti dilansir Hellosehat.com, dibandingkan stroke pada usia lanjut, stroke di usia muda adalah penyakit yang berbeda. Infeksi, trauma gangguan jantung, dehidrasi, sickle cell disease bisa menjadi penyebab paling umum stroke pada usia muda.
Penurunan asupan atau supplai darah ke otak mengakibatkan terjadinya stroke. Stroke isemik biasanya menjadi penyebab yang sering terjadi, yaitu karena adanya pembekuan darah di dalam jantung atau pembuluh darah.
Komplikasi
Ketika terjadi serangan stroke,maka seseorang menjadi lebih rentan terhadap beberapa penyakit dan berkomplikasi. Seperti dilansir dari kemenkes.go.id, sejumlah penyakit lain biasanya menyertai penyakit srtroke.
1. Hipertensi. Hipertensi dianggap sebagai cikal bakalnya stroke. Jadi periksakan tekanan darah Anda ke tenaga medis.
2. Penyakit Jantung. Karena berhubungan dengan aliran darah, maka jantung juga berperan disini. Darah yang dipompa oleh jantung tidak terdistribusi sempurna sehingga detak jantung yang memompa darah akan terganggu.
3. Diabetes Melitus. Tersumbatnya aliran darah akan menyebabkan seseorang akan terkena diabetes. Aliran darah yang tidak lancar akan mempengaruhi hormon penghasil insulin yang digunakan untuk mengontrol gula darah.
4. Kelebihan Lemak Darah atau Hiperlipidemia. Ini juga merupakan salah satu bahaya dari stroke. Aliran darah tidak dapat mengalir bisa menyebabkan timbunan lemak darah atau biasa disebut hiperlipidema.
Gejala dan pencegahan stroke
Orang yang terserang stroke biasanya akan mengalami gejala-gejala antara lain, kehilangan keseimbangan, mengalami kelumpuhan pada wajah, penglihatan kabur. kebingungan mendadak, pusing kepala secara tiba tiba, lumpuh pada sebelah tangan dan kaki, kelumpuhan pada mulut, hingga kehilangan kesadaran secara tiba tiba.
Jika ada kerabat atau teman Anda yang mengalami stroke, maka ada beberapa langkah yang bisa dilakukan di antaranya:
1. Jangan hanya ikut panik dan menutupi jalan udara bagi penderita. Sebaiknya bawa penderita ke tempat yang memungkinkannya untuk menghirup udara segar, lalu tempatkan penderita pada posisi setengah duduk.
2. Gunakan tenaga medis segera. Panggil segera tenaga medis. Jika tidak memungkinkan untuk dibawa ke rumah sakit, telepon ambulans untuk segera mendapatkan bantuan medis.
3. Jangan berikan apapun masuk ke dalam mulut, misalkan makanan atau minuman karena penderita tidak bisa menelan dengan baik. Jika memasukkan cairan pun dikhawatirkan akan masuk ke dalam saluran pernapasan.
4. Jalan napas atau oksigen menuju tubuh harus dalam keadaan yang aman. Jangan sampai ditemukan sumbatan seperti air liur atau makanan, jika sedang dalam keadaan menyantap makanan. Segera larikan ke rumah sakit dalam waktu 20 menit karena jika lebih lama dari itu akan berakibat buruk.
Cara menghindari stroke
1. Perhatikan pemilihan asupan makanan yang masuk ke dalam tubuh.
Pilihlah sayuran yang mengandung banyak serat, sehingga aliran darah menjadi lancar. Serat juga lebih mudah diserap oleh tubuh.
2. Setop merokok.
Racun kimia yang membahayakan tubuh ada di rokok. Hentikan kebiasaan merokok segera.
3. Tingkatkan aktifitas fisik.
Berolahraga rutin bisa membuat peredaran darah menjadi lancar sehingga bisa terhindar dari serangan stroke. Anda bisa mengajak teman bekerja untuk berpartisipasi dalam kegiatan olahraga.
4. Hindari stres.
Stres bisa mengakibatkan tekanan darah menjadi tidak stabil dan cenderung tinggi. Ketika stres, aliran darah menjadi lebih cepat dan tidak terkontrol dengan baik, sehingga terjadinya sumbatan sangat mungkin terjadi. Hal ini sangat memicu stroke. Nikmati hidup Anda dan milikilah keluarga dan teman yang bisa melepaskan stres Anda. Menikmati hobi dan bergabung bersama komunitas hobi bisa juga terhindar dari stres.