Keberadaan dosen muda dinilai menjadi angin segar dalam upaya memajukan pendidikan tinggi di Indonesia, termasuk di kampus-kampus negeri.
JEDA.ID–Universitas Brawijaya menjadi perguruan tinggi negeri (PTN) dengan jumlah dosen muda terbanyak. Di kampus negeri yang berada di Kota Malang, Jawa Timur ini, ada 665 dosen muda yang usianya masih di bawah 35 tahun.
Jumlah dosen muda yang berusia 26-35 tahun di Universitas Brawijaya paling dominan dibandingkan kelompok umur lainnya. Dari total 2.183 dosen di kampus itu, sekitar 30%-nya berusia 26-35 tahun.
Persentase itu paling tinggi dibandingkan dengan dosen yang berusia 36-45 tahun yaitu 28,5%, kemudian 20,33% untuk dosen usia 56-65 tahun, dan 16,9% untuk dosen yang berusia 46-55 tahun.
Dosen tua yang usianya di atas 65 tahun tercatat ada 82 orang. Sedangkan dosen muda yang usianya di bawah 25 tahun bisa dibilang, jumlahnya di Universitas Brawijaya masih minim yaitu hanya 1 orang.
Kondisi ini berbeda dengan Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta yang berada di urutan kedua sebagai kampus negeri dengan jumlah dosen muda terbanyak. Di Kampus Biru ini ada 585 dosen muda yang usianya di bawah 35 tahun.
Ada 11 dosen di UGM yang usianya masih di bawah 25 tahun. Kemudian ada 574 dosen yang berusia 26-35 tahun. Kampus terkenal lainnya yang masuk 10 besar PTN dengan jumlah dosen muda terbanyak di antaranya Universitas Airlangga dan Institut Teknologi Bandung.
Sedangkan Universitas Indonesia berada di urutan ke-11. Berikut perincian jumlah dosen muda di 10 kampus negeri yang datanya berasal dari Statistik Pendidikan Tinggi 2018 dari Kemenristekdikti.
Perguruan Tinggi Negeri | Usia Dosen | ||||||
< 25 th | 26-35 th | 36-45 th | 46-55 th | 56-65 th | > 65 th | Jumlah | |
Universitas Brawijaya | 1 | 664 | 623 | 369 | 444 | 82 | 2.183 |
Universitas Gadjah Mada | 11 | 574 | 663 | 708 | 622 | 144 | 2.711 |
Universitas Negeri Padang | 14 | 347 | 260 | 203 | 322 | 43 | 1.175 |
Universitas Halu Oleo | 0 | 353 | 421 | 432 | 203 | 12 | 1.421 |
Universitas Airlangga | 0 | 313 | 474 | 492 | 470 | 141 | 1.890 |
Universitas Negeri Malang | 18 | 282 | 196 | 232 | 325 | 38 | 1.073 |
Universitas Lampung | 14 | 284 | 333 | 323 | 387 | 16 | 1.343 |
Universitas Sriwijaya | 1 | 293 | 371 | 338 | 361 | 42 | 1.405 |
Universitas Tadulako | 4 | 283 | 336 | 450 | 329 | 11 | 1.409 |
Institut Teknologi Bandung | 8 | 275 | 296 | 428 | 361 | 47 | 1.407 |
Jadi Angin Segar
Kemenristekdikti berupaya menggenjot dosen muda di Indonesia termasuk di kampus negeri. Keberadaan mereka akan menjadi angin segar dalam upaya memajukan pendidikan tinggi di Indonesia.
Ditjen Sumber Daya Iptek dan Dikti berupaya meningkatkan kualitas dosen melalui Program Magang Dosen. Pada 2018, terdapat 164 dosen yang usianya di bawah 40 tahun selama empat bulan magang di delapan perguruan tinggi top Tanah Air, seperti di ITB, IPB, Universitas Airlangga, dan UGM.
Direktur Jenderal Sumber Daya Iptek dan Dikti, Ali Ghufron Mukti mengatakan program magang di bawah bimbingan dosen-dosen senior dapat memberikan pembelajaran bagi mereka.
Dia menyebut tren dosen usia muda yang usianya di bawah 40 tahun didominasi perempuan. Khususnya yang berusia 25 hingga 34, dosen perempuan berjumlah hampir mencapai 50.000-an. Sedangkan di usia yang sama jumlah dosen laki-laki hanya mencapai 40.000-an orang.
“Ini tren positif dosen di bawah usia 40 tahun didominasi oleh perempuan menunjukan pekerjaan dosen sangat cocok dengan sosok perempuan sebagai wanita karier,” kata dia.
Ghufron mengatakan perempuan saat ini sangat penting berada di sektor pendidikan. Perempuan dengan sosok keibuan sangat dibutuhkan untuk membangun karakter peserta didik.
Bila menggunakan patokan usia di bawah 25 tahun, Kemenristekdikti mencatat ada lebih dari 1.000 dosen muda yang usianya masih di bawah 25 tahun. Perinciannya ada 227 dosen muda berada di kampus negeri dan 1.158 dosen di perguruan tinggi swasta (PTS).