• Fri, 19 April 2024

Breaking News :

Mengintip Kehidupan Astronaut di Luar Angkasa yang Katanya Awet Muda

Di International Space Station, ada beberapa para astronaut dari berbagai negara yang hidup dengan cara unik.

JEDA.ID – Tinggal di Bumi bersama 7 miliar manusia lain, pernahkah terlintas di benak Anda untuk tinggal di luar angkasa?

Bertahan hidup di muka Bumi memang relatif mudah bagi manusia. Bahkan di tempat esktrem seperti hutan atau gurun pasir sekalipun, manusia masih bisa hidup dengan berbagai cara. Namun bagaimana jika harus bertahan hidup di luar angkasa?

Di International Space Station (ISS), ada beberapa manusia yang hidup dan bekerja. Mereka adalah para astronaut dari berbagai negara yang bekerja untuk NASA. Bagaimana ya cara mereka bertahan hidup?

Pada November 2012 NASA memilih astronaut Scott Kelly untuk misi satu tahun pertamanya. Pada konferensi pers tidak lama setelah itu, seperti dilansir dari nasa.gov, Rabu (6/5/2020) Scott mengatakan bahwa ia memiliki kesempatan untuk membandingkan dampak perubahan tubuhnya karena hidup di luar angkasa dengan saudara kembar identiknya Mark Kelly yang tinggal di Bumi.

Nah di luar angkasa tersebut tentunya Scott mencoba beberapa teknik bertahan hidup. Berikut beberapa fakta tentang kehidupan di luar angkasa seperti melansir dari nasa.gov:

5 Hobi Ini Bikin Otak Encer dan Tidak Gampang Pikun

Tidur dengan mengikat diri

Cara tidur astronaut (Esa.int)

Cara tidur astronaut (Esa.int)

Karena ukuran pesawat yang tidak terlalu besar, para astronaut tidak bisa memiliki tempat tidurnya masing-masing. Sebagai gantinya mereka menggunakan kantong tidur.

Masalahnya karena di luar angkasa tidak memiliki tekanan gravitasi yang sama dengan Bumi.

Semua benda termasuk astronaut dan kantong tidurnya akan melayang. Para astronot harus mengikat kantong tidur beserta diri mereka ke lantai atau dinding pesawat agar tetap bisa tidur tanpa bergerak kemana-mana.

Mengonsumsi makanan kering dan beku

Dalam sehari, para astronaut harus mengonsumsi setidaknya 2.800 kalori. Namun karena di sana tidak memungkinkan untuk memasak makanan, tim dari NASA telah menyiapkan makanan yang kering dan dibekukan agar awet.

Saat akan dikonsumsi, para astronaut hanya menambahkan sedikit air dan memasukkannya ke dalam oven untuk dihangatkan sebelum dimakan.
Sedangkan untuk minumnya, para astronaut meminum satu liter setengah air dan satu liter lagi dalam makanan.

Yang paling mengejutkan adalah, setengah air yang mereka minum merupakan urine dan keringat yang sudah didaur ulang sehingga bisa diminum lagi. Mereka akan memprosesnya atau didaur ulang dengan mesin penyulingan berteknologi canggih.

Walaupun menjijikan namun memang seperti itulah cara mereka bertahan hidup di luar angkasa.

Musik Campursari, Bermula dari Siaran RRI hingga Era Digital Kini

Susahnya aktivitas di kamar mandi

Kamar mandi di luar angkasa (Okezone)

Kamar mandi di luar angkasa (Okezone)

Tidak hanya dalam hal makan, tentunya kegiatan mandi juga jadi berbeda. Selain ukuran kamar mandi yang lebih kecil, mereka juga harus mandi tanpa menggunakan air.

Kamar mandi di ISS dilengkapi dengan sabun dan shampo khusus yang tidak membutuhkan air. Jadi setelah bersih, tubuh tetap harus dilap dengan handuk kering. Untuk urusan buang air besar, WC ISS yang hanya berdiameter 10 centimeter itu tidak memiliki saluran pembuangan sehingga kotoran para astronaut akan dibuang bersama sampah lain ke Bumi.

Namun, sampah-sampah tersebut tidak akan pernah menyentuh daratan Bumi karena begitu dibuang, sampah akan masuk ke atmosfer dan terbakar dengan sendirinya.

Tetap berolahraga

Melansir dari laman Phys, astronaut biasanya menggunakan bantuan peralatan khusus untuk berolahraga.

Graham Mann dari Murdoch University mengatakan, astronot dapat menggunakan peralatan kebugaran untuk memberikan aktivitas bagi

Selain itu astronaut juga disarankan untuk tidak diam. Mereka dibiasakan untuk bergerak dan membuat diri mereka sibuk.

Hal ini bukan tidak mungkin dilakukan, mengingat tidak adanya gravitasi, selama di luar angkasa yang mengakibatkan semua benda akan mengambang termasuk para astronaut.

Mereka tidak perlu lagi menggunakan otot dan lama kelamaan tubuh akan kehilangan massa otot. Hal ini bukan masalah selama mereka ada di luar angkasa, namun efeknya baru akan terasa ketika kembali ke Bumi.

Para astronaut akan merasa lemas dan kesulitan memegang benda di sekitarnya. Agar hal ini tidak terjadi, mereka harus melakukan olahraga selama 2 jam per hari dengan menggunakan perangkat hidrolik.

Astronaut tidak pernah memakai pakaiannya dua kali

Ketika pergi atau pulang, menjalankan misi seperti misi Apollo 11 di Bulan, atau ketika menjalankan tugas diluar ISS, para astronaut memang wajib menggunakan baju dan peralatan khusus luar angkasa.

Namun ketika astronaut berada di dalam kapal luar angkasa, mereka bisa menggunakan pakaian yang biasa mereka gunakan saat di Bumi. Tapi karena peralatan untuk mencuci seperti mesin cuci juga tidak mungkin di bawa ke luar Bumi, alhasil pakaian yang sudah digunakan akan langsung dibuang bersama sampah lainnya.

Ditulis oleh : Ria Sari Febrianti

Sign up for the Newsletter

Join our newsletter and get updates in your inbox. We won’t spam you and we respect your privacy.