Dalam banyak kasus, menagih utang memang jadi tantangan tersendiri terutama bila si pengutang justru lebih galak daripada kita yang menagih utang.
JEDA.ID-Belakangan, heboh kasus ‘Bu Kombes’ soal utang-piutang. Kasus ini berawal dari seorang wanita bernama Febi Nur Amelia yang menagih hutang lewat Instastory kepada Fitriani Manurung ‘Bu Kombes’.
Tindakannya ini lalu dilaporkan Fitriani ke jalur hukum karena dinilai mencemarkan nama baik. Febi pun telah angkat bicara soal tuntutan tersebut. Dia mengaku yakin hakim bakal memutus perkara dengan adil.
“Para hakim punya hati nurani dan bisa memberikan keputusan yang seadil-adilnya,” ucap Febi. Sidang Febi bakal kembali digelar pada Selasa (28/7/2020) dengan agenda pembacaan nota pembelaan.
Tidak hanya dalam kasus ini, banyak masalah yang bisa muncul terkait utang-piutang. Mulai dari yang mengutang terkesan lebih galak saat ditagih, hingga beribu alasan tidak mau bayar. Bagaimana sih caranya biar nagih hutang tetap aman dan efektif?
Waspada, Merasa Insecure Berdampak Bagi Kesehatan Mental
Nuzulia Rahma Tristinarum, psikolog Pro Help Center dan juga penulis buku, menjelaskan ada beberapa cara yang bisa dilakukan saat menagih utang. Apalagi jika kamu tidak tahu lagi harus melakukan cara lain untuk menagih utang. Simak 5 tips menagih utang dengan cara elegan seperti dikutip dari detikcom, Kamis (16/7/2020):
1. Pastikan punya bukti kuat
Pastikan kamu memiliki bukti dari kasus utang-piutang. Hal ini demi memastikan terhindar dari fitnah dan tuduhan ke depannya.
“Pastikan kita di posisi yang kuat. Artinya cukup bukti, baik tertulis, foto, dan lainnya,” jelas Rahma saat dihubungi detikcom beberapa waktu lalu.
2. Menyiapkan mental
Mental saat menagih utang termasuk hal yang perlu kamu siapkan. Banyak hal yang bisa saja terjadi saat menagih utang, seperti saat orang yang mengutang lebih galak dari si penagih.
“Siapkan mental karena bisa saja yang ditagih lebih galak atau bahkan lebih sadis dari yang menagih. Usahakan tetap tenang sekalipun yang ditagih menunjukkan perilaku tidak menyenangkan. Bersikaplah tegas namun tetap lembut,” lanjut Rahma.
3. Menagih secara baik-baik
“Tagih utangnya baik baik, tanya apa kendala si penghutang kenapa belum membayar, tanya kapan waktu persisnya akan dibayar. Jika perlu, bujuk untuk bikin perjanjian baru di atas materai, mengenai rencana pembayaran yang akan dilakukan,” kata Rahma.
Rahma menyebut sebisa mungkin sentuh kebaikan dari sisi pengutang agar nantinya mereka luluh dan segera membayar utang tersebut.
4. Jangan sebut nama pengutang di media sosial
Kadang sebagian orang lelah menagih utang sehingga cara terakhir yang dilakukan adalah dengan membawa kasus utang piutang ke media sosial. Bagaimana caranya gara tetap aman?
“Jika mau menyindir di media sosial. Pastikan jangan menggunakan nama orang atau inisial apapun. Ceritakan secara umum saja dan jadikan cerita tersebut sebagai pembelajaran untuk diri sendiri dan orang lain yang membaca. Jika yang bersangkutan adalah orang yang baik, pasti akan merasa bersalah membacanya dan tergerak membayar,” jelas Rahma.
5. Ambil jalur hukum
Beberapa cara sudah dilakukan tetapi tetap saja si pengutang tidak mau bayar, apa yang harus dilakukan?
“Jika memang beberapa cara sudah dilakukan namun masih belum berhasil, bisa konsultasi ke ahli hukum apakah bisa dilanjutkan ke ranah hukum atau tidak. Berbagai pertimbangan perlu dilakukan. Yang penting tetap tenang dan lakukan dengan terencana,” jelasnya.
Setelah ditagih baik-baik dengan cara elegan dan tidak berpotensi mempermalukan si pengutang, tapi tetap saja si pengutang tidak mau membayar utang lalu bagaimana? Dalam banyak kasus, menagih utang memang jadi tantangan tersendiri terutama bila si pengutang justru lebih galak daripada kita yang menagih utang.
Psikolog klinis dari Pro Help Center, Nuzulia Rahma Tristinarum, menyarankan saat menagih utang usahakan sentuh sisi baik orang yang dituju. Tunjukkan sikap tegas, namun tetap lembut.
“Sampaikan baik-baik pada pengutang bahwa kita pun sedang membutuhkan uang tersebut. Sentuh sisi kebaikannya,” kata Rahma pada detikcom dan ditulis Kamis (16/7/2020).
Ladies, Pikir Ulang Sebelum Menjadi Pelakor
Bila kemudian pengutang mengaku belum bisa membayar, Rahma menyarankan agar bertanya alasannya dan minta kepastian kapan akan dibayar. Bila perlu bujuk pengutang untuk membuat perjanjian baru di atas materai mengenai rencana pembayaran.
Usaha menyindir dengan bercerita di media sosial bisa dilakukan dengan beberapa catatan. Perlu diingat agar jangan sampai memojokkan pengutang dengan menyebut nama, inisial, atau hal lain yang bisa menunjukkan identitasnya.
“Ceritakan secara umum saja dan jadikan cerita tersebut sebagai pembelajaran untuk diri sendiri dan orang lain yang membaca. Jika yang bersangkutan adalah orang yang baik, pasti akan merasa bersalah membacanya dan tergerak membayar,” kata Rahma.
Bila cara-cara tersebut masih belum bisa membuat utang dibayar maka tidak ada salahnya berkonsultasi dengan pakar.