Lewat logo baru, BKKBN ingin lebih fokus kepada calon keluarga baru, calon pasangan hidup baru, memperdalam pemahaman tentang kependudukan.
JEDA.ID–Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) mengawali 2020 dengan memiliki logo baru. Logo berwarna biru itu disebut tersusun dari beberapa komponnen yang membentuk satu kesatuan.
Lantas apa makna logo baru BKKBN itu? Sebagaimana dikutip dari laman resmi BKKBN, Rabu (29/1/2020), logo baru dengan warna biru yang elegan melambangkan kestabilan BKKBN dalam menjadi partner perencanaan keluarga dan masyarakat.
Setidaknya ada empat makna dalam logo baru BKKBN itu. Pertama logo baru BKKBN ini mengambil simbol hati. Logogram diadopsi dari lambang cinta yaitu hati.
BKKBN
Simbol ini merepresentasikan awal dari sebuah perencanaan adalah dari kasih sayang keluarga dan keharmonisan keluarga yang didukung dengan lingkungan yang selalu mendukung.
Kedua, melambangkan merangkul. ”BKKBN akan selalu berusaha untuk merangkul memfasilitasi dan menjadi partner dalam setiap perencanaan yang dilakukan oleh keluarga dan masyarakat dari masa kanakkanak sampai dewasa,” sebagaimana penjelasan di laman itu.
Ketiga, dimaknai kupu-kupu. Disebutkan kupu-kupu adalah lambang perencanaan dan proses. Ini dapat dilihat dari proses metamorfosis kupu-kupu dari seekor ulat hingga menjadi kupu-kupu yang indah.
Terakhir, lambang tak terbatas. Pencapaian harus direncanakan tanpa batas. Setiap jatuh harus bangun tanpa henti. Begitupun BKKBN tanpa lelah akan terus menjadi partner keluarga dan masyarakat.
Kontrasepsi Ini Jadi Favorit Suami-Istri Setelah Punya Anak
Kepala BKKBN Hasto Wardoyo menyampaikan tahun 2020, BKKBN dengan logo baru harus mengedepankan nilai-nilai pengabdian. Fokus ke depan dipertajam kepada calon keluarga baru, calon pasangan hidup baru, memperdalam pemahaman tentang kependudukan.
”Saya berharap program keluarga berencana lebih kepada sukses pelayanan, akses, rantai pasok, dan saya juga berharap kejujuran menjadi hal yang tertinggi,” kata Hasto saat peluncuran logo baru BKKBN, beberapa waktu lalu.
Mantan Bupati Kulonprogo ini menyatakan BKKBN ingin terhubung dengan generasi muda dan menyesuaikan dengan perubahan lingkungan yang demikian cepat dengan melakukan pembaruan dari jingle, logo, dan tagline.
Dia mengatakan khalayak utama BKKBN adalah generasi millenial dan zillenial. Sehingga rebranding termasuk logo baru BKKBN menjadi sebuah keniscayaan.
Tak Lepas dari KB
Hasto menyatakan BKKBN memandang remaja dalam dua perspektif. Pertama, remaja yang luar biasa harus tumbuh menjadi generasi yang berkualitas dan siap untuk bisa menjadi subjek pembangunan.
Kedua, remaja calon pasangan usia subur yang akan membentuk keluarga dan calon orangtua bagi anak-anaknya, harus memiliki perencanaan dan kesiapan berkeluarga.
Nama BKKBN tidak bisa dilepaskan dari program Keluarga Berencana (KB). Sejarah mencatat, embrio BKKBN memang tidak lepas dari program KB. Awalnya dibentuk Perkumpulan Keluarga Berencana pada tanggal 23 Desember 1957.
Jumlah Anak Ideal? Suami Ingin Lebih Banyak Anak
Kemudian berkembang menjadi Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) yang fokus kepada tiga hal yaitu mengatur kehamilan atau menjarangkan kehamilan, mengobati kemandulan, serta memberi nasihat perkawinan.
Baru pada 1968, dibentuk Lembaga Keluarga Berencana Nasional (LKBN) yang menjadi lembaga semi pemerintah. Setelah itu terbentuk Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) pada 1970.
Status badan ini berubah menjadi Lembaga Pemerintah Non Departemen yang berkedudukan langsung dibawah Presiden. Tugas utamanya adalah melaksanakan program keluarga berencana di masyarakat dikembangkan berbagai pendekatan yang disesuaikan dengan kebutuhan program dan situasi serta kondisi masyarakat.
Setelah 2009, BKKBN bukan lagi badan koordinasi, namun menjadi Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional.
