• Mon, 25 November 2024

Breaking News :

Tak Berkategori

Endemik Ini Terjadi di Indonesia, Bukan Hanya Covid-19

Covid-19 diramal bakal jadi penyakit endemik. Endemik berarti pada akhirnya virus corona ini menjadi hal yang biasa dan berulang.

JEDA.ID-Bukan hanya Covid-19 yang diramal bakal menjadi endemik di Indonesia. Ada sejumlah penyakit yang juga bisa jadi atau pernah jadi endemik di Indonesia.

Peneliti dari Columbia Mailman School, Jeffrey Shaman dan Marta Galanti, membuka kemungkinan potensi virus Covid-19 menjadi endemik.

Endemik berarti pada akhirnya virus corona ini menjadi hal yang biasa dan berulang terjadi secara musiman seperti virus flu.

Namun sejatinya, Indonesia sebagai negara berkembang dan beriklim tropis sejak lama dihadapkan dengan beberapa penyakit endemik. Pembangunan yang kurang merata, kepadatan penduduk yang sulit dikontrol, kesulitan ekonomi, serta tindakan pencegahan dan pengobatan yang sulit untuk dijangkau, merupakan faktor pendorongnya.

Tips Terhindar Penipuan Lewat Telepon

Lalu, penyakit apa saja yang menjadi endemik di Indonesia? Tips kesehatan kali ini membahas penakit endemik di Indonesia. Dikutip dari Bisnis.com, Senin (26/10/2020), berikut sejumlah penyakit endemik yang terjadi di Indonesia  :

1. DBD

Demam berdarah dengue (DBD) menempati posisi teratas penyakit dengan kasus tertinggi di Indonesia. Disebabkan virus Dengue dan ditularkan melalui gigitan nyamuk aedes aegypti ini seakan menjalani langganan saat memasuki musim penghujan.

Gejala DBD mulai dari demam tinggi, sakit kepala berat, nyeri pada bagian belakang mata, nyeri sendi dan otot, kelelahan mual, muntah, dan ruam kulit. Gejala ini biasanya muncul setelah 6 hari terinfeksi dan berlangsung selama 10 hari.

2. Malaria

Masih dengan keluarga yang sama, Malaria ditularkan melalui gigitan nyamuk Anopheles betina yang mengandung plasmodium, yaitu parasit penyebab malaria.

Berapa Pendapatan Artis K-Pop Paling Ngetop?

Malaria dapat menyerang semua kelompok umur dan gender. Gejala yang dikeluhkan saat terinfeksi malaria meliputi demam, menggigil, sakit kepala, mual atau muntah.

3. Hepatitis

Penyakit emdemik ini disebabkan oleh infeksi virus hepatitis. Hepatitis terbagi menjadi 5 jenis, yaitu hepatitis A, B, C, D, dan E. Indonesia merupakan negara dengan jumlah penderita hepatitis B terbesar kedua di Asia Tenggara setelah Myanmar.

4. Kusta

Kusta atau dikenal juga sebagai lepra adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi Mycobacterium leprae. Kusta menyerang beberapa bagian tubuh, seperti saraf dan kulit. Daerah endemis kusta di Indonesia antara lain Jawa Timur dan Papua.

Gejalanya berupa bercak putih mati rasa pada kulit dan rasa kesemutan hingga kelainan pada otot tangan atau kaki. Secara global, Indonesia merupakan salah satu dari tiga negara dengan kasus penyakit kusta yang tinggi.

5. Tuberkulosis

Tuberkulosis merupakan penyakit yang disebabkan oleh kuman Mycobacterium tuberculosis. Tuberkulosis dapat menyerang paru-paru, kelenjar getah bening, hingga tulang. Tuberkulosis paru ditandai dengan beberapa gejala, yaitu batuk berkepanjangan, nyeri dada, kelelahan, berkeringat di malam hari, hingga penurunan berat badan.

Indonesia menjadi salah satu dari 5 negara dengan kasus tuberkulosis tertinggi pada 2016 silam.

6. Filariasis

Filariasis atau dikenal sebagai penyakit kaki gajah merupakan penyakit menular yang disebabkan infeksi cacing filaria yang ditularkan melalui gigitan nyamuk. Papua, Nusa Tenggara Timur, dan Aceh menjadi daerah endemis filariasis.

Wah! Boeing Temukan Cara Bunuh Virus Corona di Pesawatnya

Filariasis dapat menimbulkan kecacatan seumur hidup dan rasa tidak nyaman akibat pembengkakan di berbagai bagian tubuh.

7. Leptospirosis

Leptospirosis merupakan salah satu penyakit endemik di Indonesia yang disebabkan oleh bakteri leptospira interrogans yang disebarkan melalui urine hewan. Leptospirosis lebih mudah terjadi pada orang yang memiliki kontak langsung dengan hewan, seperti peternak dan pekerja di tempat pemotongan hewan.

Selain itu, orang yang tinggal di lingkungan padat penduduk dengan sanitasi yang kurang terjaga juga cenderung lebih rentan terkena penyakit ini. Leptospirosis ditandai dengan beberapa gejala, mulai dari demam tinggi, sakit kepala, nyeri otot, penyakit kuning, muntah, diare hingga munculnya ruam pada kulit.

Ditulis oleh : Astrid Prihatini WD

Sign up for the Newsletter

Join our newsletter and get updates in your inbox. We won’t spam you and we respect your privacy.