• Thu, 25 April 2024

Breaking News :

Begini Strategi Joe Biden Tangani Corona di AS

Selama masa pemilihan, Joe Biden dan Donald Trump memiliki pandangan yang cukup berbeda dalam penanganan Covid-19 di AS.

JEDA.ID-Presiden terpilih Amerika Serikat (AS), Joe Biden, memiliki sejumlah strategi tangani pandemi Corona di AS. Strategi Joe Biden tangani corona jelas berbeda dibandingkan Donald Trump.

Selama masa pemilihan, Joe Biden dan Donald Trump memiliki pandangan yang cukup berbeda dalam penanganan Covid-19 di AS.

Dikutip dari Business Insider, selama masa kampanyenya, Biden menuduh Trump tidak memiliki rencana untuk membuat AS keluar dari pandemi corona. Biden pun mengajukan rencananya sendiri terkait penanganan Covid-19 pada 12 Maret, yakni sehari setelah Trump menyebut virus ini memiliki risiko ‘sangat rendah’ bagi rakyat AS.

Merekam Aktivitas Hubungan Intim Bentuk Kelainan Jiwa? Ini Kata Pakar

Menurut laporan worldometers, total kasus Covid-19 di AS sudah mencapai 10.288.480 kasus pada Senin (9/11/2020). Sebelumnya, jumlah kasus baru corona di AS juga sempat melewati angka 100.000 selama tiga hari berturut-turut.

“Kita akan memasuki musim dingin yang gelap,” ucap Biden saat debat calon Presiden Amerika Serikat bulan Oktober.

Maka dari itu, Biden akan dihadapkan dengan tugas besar dalam penanganan Covid-19 ketika dilantik menjadi Presiden Amerika Serikat pada Januari mendatang.

Dikutip dari detikcom, Senin (9/11/2020), berikut 9 strategi Biden dalam tangani pandemi corona di AS.

1. Ketersediaan tes secara luas

Biden berjanji akan membuat ketersediaan tes yang meluas melalui program pengembangan yang didukung pemerintah. Ia juga berniat untuk meningkatkan produksi tes diagnostik rumah dan membangun setidaknya 10 lokasi pengujian drive-thru di setiap negara bagian.

Selain itu, Biden berjanji untuk menggratiskan tes Corona bagi semua rakyat AS, termasuk kepada warganya yang tidak memiliki asuransi.

2. Perluas kewajiban penggunaan masker

Biden berencana untuk mewajibkan penggunaan masker secara nasional. Namun, para ahli hukum mengatakan, Biden hanya memiliki wewenang untuk mewajibkan penggunaan masker di fasilitas-fasilitas negara saja.

Untuk mengatasi masalah ini, Biden pun akan bekerja sama dengan para pemimpin wilayah agar bisa menerapkan kebijakan ini di seluruh AS.

3. Penyesuaian kebijakan penguncian

Melihat kondisi AS, tampaknya Biden tidak akan memberlakukan penguncian secara nasional. Namun, berulang kali Biden mengatakan bahwa ia akan mengikuti rekomendasi dari para ahli dan kajian-kajian ilmiah.

Menyusui Kala Pandemi Bisa Tetap Berlangsung Aman, Ini Triknya

“Saya siap melakukan apa pun untuk menyelamatkan nyawa. Kita tidak bisa menggerakan negara sampai kita bisa mengendalikan virus,” ucap Biden kepada ABC.

Dalam situs  kampanye Biden, disebutkan ia akan menyesuaikan pedoman pembukaan kembali untuk beberapa kegiatan di suatu wilayah berdasarkan tingkat penularan COVID-19 di sana. Artinya, sekolah dan bisnis-bisnis bisa dibuka kembali jika tingkat penularan di wilayah tersebut rendah.

4. Mengembalikan otoritas CDC

Beberapa kali pendekatan administrasi yang dilakukan Trump sempat bertentangan dengan panduan dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC). Ilmuwan CDC pun mengatakan, beberapa nasihat mereka tentang penguncian dan pengujian diabaikan oleh administrasi federal.

Maka dari itu, Biden berjanji untuk membangun kembali otoritas CDC. Ia pun berharap dapat bekerja sama dengan mereka untuk membangun data realtime yang bisa melacak administrasi rumah sakit dan ketersediaan alat pelindung diri (APD) di AS.

5. Bergabung kembali dengan WHO

Sebelumnya, Trump sempat menghentikan semua pendanaan ke WHO, yang membantu koordinasi respons global terhadap pandemi Corona pada April lalu. Kemudian, secara resmi AS menarik diri dari WHO bulan Juli.

Biden mengatakan, AS akan bergabung kembali dengan WHO pada hari pertama ia menjabat sebagai presiden.

“Rakyat Amerika akan lebih aman ketika Amerika terlibat dalam memperkuat kesehatan global,” cuitnya pada Juli lalu.

6. Mendaftarkan setidaknya 100.000 pelacak kontak

Pada Oktober 2020, AS memiliki 50.000 pelacak kontak. Hal ini bisa berarti sebagian besar negara bagian tidak memiliki pelacak kontak yang cukup untuk menyelidiki kasus COVID-19 di wilayahnya.

Sebelumnya, pemerintahan Trump berusaha memblokir dana tambahan untuk menambah pelacakan kontak pada Juli. Oleh karena itu, Biden pun berjanji akan mengembangkan tenaga kerja pelacakan kontak di AS dengan sekitar 100.000 karyawan.

7. Perbanyak distribusi ventilator dan APD ke rumah sakit

Biden juga berjanji untuk lebih berpedoman pada Undang-Undang Produksi Pertahanan, yang memungkinkan presiden untuk mewajibkan bisnis dalam memprioritaskan kebutuhan rantai pasokan pemerintah federal.

Presiden terpilih AS ini berharap dapat menggunakannya secara lebih agresif untuk mengurangi masalah rantai pasokan APD, ventilator, dan sumber daya lainnya yang dibutuhkan rumah sakit.

8. Memastikan perawatan Covid-19 gratis untuk rakyat AS

Selanjutnya, Biden berencana untuk menggratiskan pengobatan pasien Covid-19 dan menghilangkan biaya-biaya tidak terduga lainnya bagi rakyat AS yang memiliki asuransi.

Selain itu, Biden juga berjanji untuk mengganti biaya perawatan Covid-19 bagi pasien yang tidak memiliki asuransi.

9. Memastikan vaksin Covid-19 aman dan gratis

Dalam program operation warp speed (OWS) Trump, sejumlah kandidat potensial vaksin Covid-19 masih dalam tahap uji klinis dan rencananya akan diproduksi dalam jumalah yang besar. Bahkan pendanaan untuk program ini dilaporkan hampir sebesar 10 miliar dolar AS atau sekitar Rp141 triliun.

Biden sendiri pun belum mengonfirmasi secara terbuka apakah ia akan melanjutkan program ini atau tidak. Namun, dua perusahaan yang didanai oleh program ini mengatakan bahwa mereka telah berkomunikasi dengan penasehat Biden.

Biden berjanji akan menggelontorkan dana sebesar US$25 miliar   atau sekitar Rp352 triliun  untuk pembuatan dan distribusi vaksin Covid-19.

Dalam pidato kampanyenya, Biden berjanji akan memastikan keamanan vaksin Covid-19 dan menggratiskannya kepada seluruh warga AS.

“Begitu kami memiliki vaksin yang aman dan efektif, itu harus gratis untuk semua orang, baik Anda diasuransikan atau tidak,” kata Biden.

Ditulis oleh : Astrid Prihatini WD

Sign up for the Newsletter

Join our newsletter and get updates in your inbox. We won’t spam you and we respect your privacy.