Di tengah musibah memilukan yang terjadi di Beirut, Lebanon ada sejumlah kabar hoaks yang bertebaran di media sosial terkait ledakan di kota itu.
JEDA.ID — Di tengah musibah memilukan yang terjadi di Beirut, Lebanon ada sejumlah kabar hoaks yang bertebaran di media sosial terkait musibah itu.
Ibu Kota Lebanon, Beirut, kota cantik yang mendapat julukan Paris Timur Tengah diguncang ledakan dari sebuah gedung di pelabuhan pada Selasa (4/8/2020).
Ledakan tersebut menewaskan sedikitnya 137 orang dan membuat ribuan orang terluka. Sejumlah bangunan pun menjadi rata karena terkena ledakan tersebut.
Dilansir dari liputan6.com, Jumat (7/8/2020), Gubernur Beirut, Marwan Abboud memperkirakan ledakan itu menimbulkan kerugian material sebesar US$ 3 miliar hingga US$ 5 miliar atau sekitar Rp72 triliun. Penyelidikan terhadap bencana tersebut sedang berjalan dan Dewan Pertahanan Tinggi Lebanon berjanji mengungkapkan hasil investigasi dalam waktu dekat.
Sayangnya di tengah musibah ledakan yang menimpa kota Beirut tersebut banyak pula berita palsu terkait ledakan di Beirut. Di dalam video itu menunjukkan ledakan diawali api kecil lalu diikuti ledakan besar. Kebanyakan kabar palsu tersebut menyebar di aplikasi media sosial dan aplikasi percakapan.
Lalu apa saja berita palsu yang mengiringi ledakan di kota cantik Beirut? Berikut ulasannya seperti dilansir berbagai sumber.
7 Makanan Ini Dapat Memanjangkan dan Melentikkan Bulu Mata Secara Alami
1. Ledakan Beirut berasal dari bom nuklir
Dalam media sosial Twitter, beberapa akun menyebut ledakan itu terjadi di pabrik kembang api. Tetapi ada juga yang menyebarkan video tersebut dengan menyebutkan ledakan merupakan bom nuklir karena ada awan seperti jamur putih yang terlihat membumbung di video.
Tetapi para ahli dilansir BBC membantah bahwa ledakan di Beirut karena perangkat nuklir. Jika ledakan ada unsur nuklir akan disertai kilatan cahaya putih yang menyilaukan dan gelombang panas yang akan membakar banyak orang.
Selain itu awan jamur juga bukan hanya terjadi karena bom nuklir. Akan tetapi, menurut para ahli mengatakan bahwa awan jamur merupakan hasil dari kompresi udara yang memadatkan air dan menciptakan awan tersebut.
Di sisi lain, Kepala Keamanan Umum Lebanon Abbas Ibrahim mengungkap pemicu ledakan dahsyat yang menewaskan 73 orang dan melukai 3.700 warga itu.
Berdasarkan hasil investigasi, ungkap Ibrahim, ledakan itu berasal dari 2.700 ton amonium nitrat. Bahan kimia tersebut disimpan di pelabuhan Beirut sebelum dikirim ke Afrika, seperti dikutip dari Aljazeera, Rabu, (5/8/2020).
2. Israel dituding ada di balik ledakan
Seusai terjadinya ledakan di Beirut muncul lagi foto-foto Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu saat berpidato di PBB tahun 2018. Banyak postingan menyebut foto tersebut menjadi bukti Israel di balik ledakan di Beirut, Selasa (4/8/2020).
Faktanya dilansir BBC memang benar foto tersebut menunjukkan PM Israel sedang menunjuk peta Beirut di sidang PBB tahun 2018. Namun narasi yang beredar di luar konteks. Saat itu Netanyahu sedang menunjukkan bagian kota dari Beirut yang diduga jadi persembunyian senjata Hezbollah. Selain itu ledakan pertama di Beirut Selasa lalu terletak beberapa kilometer dari “site 1” yang ditunjuk Netanyahu dalam peta tersebut.
Virus Tick-Borne Dilaporkan Muncul di China, Apa dan Gejalanya?
3. Donald Trump menyatakan ledakan Beirut sebagai serangan teroris
Rumor soal serangan semakin tersebar luas setelah Presiden Donald Trump mengadakan jumpa pers di Gedung Putih sesaat usai ledakan Beirut. Dalam beberapa unggahan di media sosial Trump disebut menyatakan, “Sepertinya serangan teroris yang mengerikan”. Padahal dalam komentar asli, Trump hanya menyebut “Seperti serangan mengerikan.”
Itu dia beberapa kabar hoaks terkait ledakan di kota Beirut, Lebanon, awal pekan ini. Ada baiknya kita lebih bijak menggunakan media sosial dengan tidak mempercayai atau bahkan menyebarkan berita-berita yang belum pasti kebenarannya.