Beberapa bocah yang memiliki IQ tinggi dan memiliki kemauan belajar berhasil menembus universitas bergengsi di sejumlah negara.
JEDA.ID – Punya IQ tinggi menjadi salah satu mencapai kesuksesan masuk universitas, bahkan meski usianya masih tergolong anak-anak.
Sebagian besar anak-anak di usia belia akan menghabiskan waktunya untuk bermain bersama teman-teman sebayanya. Namun ada juga hlo, beberapa bocah yang sudah menorehkan prestasi hebatnya bahkan sampai masuk ke universitas favorit.
Memiliki IQ yang tinggi serta kemauan belajar yang tekun adalah kunci suksesnya. Mereka tak perlu menunggu cukup umur hanya untuk mencapai impian sukses yang juga diinginkan setiap orang.
Ada beberapa anak yang masih berusia belasan tahun namun sudah berhasil menemukan atau melakukan hal-hal yang jarang anak lain lakukan di usianya. Kadang otak anak memang lebih kreatif dibandingkan orang dewasa. Nah penasaran siapa saja? Berikut sejumlah anak jenius yang sudah masuk universitas di usia dini:
Biar Awet, Ini Cara Mengisi Daya Baterai Ponsel yang Benar
Laurent Simons
Bocah lelaki asal Belgia ini telah lulus sekolah menengah di usia delapan tahun. Melansir dari Detik.com, Sabtu (30/5/2020) hanya dalam waktu satu setengah tahun bagi Simons untuk menyelesaikan sekolah menengah pertama dan menengah atas yang harusnya ditempuh selama enam tahun. Menurut orangtuanya, Simons memiliki IQ 145 dan telah berhasil mendapatkan ijazah sekolah menengah yang kebanyakan orang bisa dapatkan ketika mereka berusia 18 tahun.
Setelah dua bulan libur dari sekolah menengah, Simons akan mulai kuliah. Lewat siaran langsung radio RTBF Belgia, Simons mengungkapkan bahwa pelajaran favoritnya adalah matematika yakni tentang luas, statistik, geometri, dan aljabar.
Ruth Lawrence
Pada tahun 1981, Ruth berhasil menjadi sarjana termuda di Inggris setelah menyelesaikan kuliahnya di Oxford University, Inggris jurusan matematika.
Melansir dari salah satu sumber, ia masuk kuliah di usia 10 tahun dan berhasil lulus hanya dalam waktu 3 tahun. Ruth juga berhasil menjadi professor dan mengajar di Einstein Institute of Mathematics, Hebrew University Jerusalem, Israel.
Kim Ung Yong
Kim Ung Yong merupakan anak jenius asal Korea Selatan yang memiliki IQ mencapai 210. Kecerdasannya tersebut setara dengan orang-orang jenius lainnya seperti Leonardo Da Vinci, Terence Tao, serta William James Sidis.
Saat berusia 3-6 tahun, Kim Ung Yong berhasil menjadi mahasiswa tamu di jurusan Fisika Universitas Hanyang Korea Selatan. Dia kemudian berhasil mendapatkan gelar Ph.D dari universitas Colorad, Amerika Serikat (AS) jurusan Fisika sebelum berusia 15 tahun.
Gregory Smith
Gregory sudah menunjukkan kepintarannya sejak berusia 14 bulan dengan mampu mengingat isi sebuah buku. Melansir dari Wikipedia, ia berhasil masuk ke University of Virginia, AS di usianya yang baru menginjak 10 tahun. Setelah lulus ia mendirikan sebuah organisasi anak muda internasional yang memiliki misi untuk menampung semua ide anak muda di seluruh dunia.
Akrit Jaswal
Akrit merupakan bocah asal India yang tekenal akan kecerdasannya. Ia memiliki IQ sebesar 146 dan berhasil masuk ke Punjab University, Pakistan. Ia mengambil jurusan Kedokteran di usianya yang baru menginjak 12 tahun.
Melansir dari salah satu sumber, Akrit sebelumnya memang sudah mengguncang India dengan kemampuannya mengobati orang sakit. Yakni ketika berumur tujuh tahun dia berhasil melakukan operasi kepada seorang anak yang tangannya terbakar.
Bocah yang memiliki nama asli Akrit Pran Jaswal itu sudah dapat berbicara pada usia 10 bulan. Dia bisa membaca dan menulis pada usia dua tahun. Kemudian pada usianya yang menginjak lima tahun bacaannya pun bukan buku cerita, melainkan Shakespeare dalam bahasa Inggris. Akrit juga sempat belajar sains di Candigarh College, India.
Cendikiawan Suryaatmadja
Ternyata di Indonesia juga ada lho bocah yang tak kalah jenius. Anak yang akrab disapa diki ini berhasil mendapatkan predikat sebagai murid kehormatan di University of Waterloo, Kanada untuk belajar fisika, matematika, kimia dan ekonomi. Melansir dari Liputan6, Diki adalah mahasiswa termuda dalam sejarah di University of Waterloo.
Menurut lingkungan sekitar, pada usianya yang masih 14 tahun, Diki memiliki gaya bicara yang sudah cukup matang layaknya orang dewasa. Bocah asal Jawa Barat itu juga menuturkan, bahwa kemampuannya yang berbeda tersebut terlihat sejak dirinya masih bayi. Pada usia 6 bulan, Diki sudah bisa berbicara, bahkan mulai belajar membaca pada usia setahun.
AC Disebut Bisa Sebarkan Virus Corona? Ini Penjelasan Pakar
Daniel Lui
Pada tahun 2015 saat berusia 10 tahun, Daniel Liu sudah mulai masuk sekolah menengah dan memenangkan tantangan You Be the Chemist dari Yayasan Pendidikan Kimia. Dalam kompetisi tersebut ia berhasil mengalahkan 30.000 kontestan lain dan memenangkan uang senilai Rp140 juta, ia menjadi kontestan termuda yang pernah ada untuk memenangkan tantangan ini.
Saking cintanya pada kimia, satu tahun setelah kompetisi, Daniel mendaftarkan dirinya di kelas kimia The University of Toledo di Ohio, Tokyo, Jepang. Ia juga menjadi seorang peneliti di laboratorium kimia organik, dan menjadi asisten profesor Michael Young pada tahun 2018 di usianya yang masih 14 tahun.