Apakah pendingin udara, AC, bisa menyebarkan virus corona, utamanya di tempat umum seperti restoran dan kantor? Riset terbaru bisa menjelaskannya.
JEDA.ID- Apakah pendingin udara ruangan atau AC (air conditioner), bisa menyebarkan virus corona, utamanya di tempat umum seperti restoran dan kantor?
Riset terbaru memang menimbulkan kekhawatiran. Sebuah studi yang dipublikasikan di jurnal Emerging Infectious Diseases menemukan bahwa sembilan orang di Wuhan, China terinfeksi virus corona jenis baru (Covid-19) haya dengan duduk di dekat sebuah AC di restoran.
Menurut para peneliti, virus disebarkan oleh satu orang tanpa gejala (OTG) yang sedang makan duduk tepat di hadapan unit AC di restoran tersebut.
Empat orang yang duduk satu meja lantas dites positif Covid-19, demikian juga dengan lima orang lain yang duduk di meja sebelah.
Seorang associate professor di departemen mikrobiologi, imunologi, dan genetika molekuler di University of California, Los Angeles, AS, Manish Butte, PhD mengatakan AC memang punya risiko menulari virus jika berada di ruang publik seperti restoran, gym, atau tempat kerja.
AC mensirkulasikan udara lebih cepat, serta menghilangkan kelembapan. Uap air dapat menahan panas, jadi dengan lebih sedikit di udara begitu kelembapannya dihilangkan, sebuah ruangan atau ruang akan jadi mendingin.
“Kurangnya kelembapan di udara menyebabkan penguapan, yang menyebabkan tetesan di udara mengering dan menghilang,” kata Butte dikutip dari Health, Jumat (29/5/2020) seperti dilansir Antaranews.
Sekali batuk bisa menyemburkan setidaknya 3.000 droplet, sementara sekali bersin dapat melepaskan sekitar 30.000 droplet, menurut sebuah unggahan di blog yang ditulis viral oleh Erin Bromage, seorang ahli imunologi komparatif dan profesor biologi yang berspesialisasi dalam imunologi di University of Massachusetts Dartmouth.
Tindakan yang berbeda menghasilkan ukuran droplet yang berbeda, yang dapat menempuh jarak yang berbeda-beda.
Babak Baru Penelitian Asal-Usul Virus Corona, Disebut Bukan dari Wuhan tapi AS
Mengkhawatirkan
Ketika unit AC dihidupkan, aliran udara dari ventilasi mendorong droplet melalui udara dan berpotensi mengenai orang lain. “Arah aliran udara adalah yang terpenting,” tambah Butte.
Bromage percaya bahwa ruangan dengan sistem ventilasi dan dipenuhi banyak orang (seperti restoran dalam studi Wuhan) sangat mengkhawatirkan jika dilihat dari sisi transmisi droplet.
Butte setuju bahwa AC pasti dapat membuat droplet yang mengandung partikel virus bisa menular dan menyebar lebih jauh.
Ingat, meskipun AC mungkin membuat ruangan terasa lebih segar di hari yang hangat, sebenarnya AC hanya mendaur ulang udara yang ada.
Di sisi lain, pakar penyakit menular Amesh A. Adalja, MD, sarjana senior di Johns Hopkins Center for Health Security di Maryland, mengatakan bahwa studi restoran Wuhan itu cuma contoh kecil dan tidak menunjukkan kondisi laboratorium sesungguhnya.
“Kurasa penelitian ini tidak mewakili risiko penularan. Namun, penting untuk memperhatikan pola aliran udara, terutama jika mereka kuat dan menciptakan aliran jet untuk menyebarkan droplet,” kata Adalja.
Kesimpulannya, memakai AC di rumah tidak memiliki risiko sebesar penggunaan AC di tempat umum yang sibuk, jika Anda telah melakukan langkah-langkah jarak sosial dan mengikuti semua rekomendasi lain tentang kebersihan.
Sedangkan untuk AC di kantor, mal, dan restoran memang ada ada risiko, tetapi sebagian besar pakar tidak mengatakan bahwa Anda harus menahan diri untuk tidak menjelajah ke tempat-tempat umum.
Jika memang perlu pergi ke tempat umum yang penuh orang dan ber-AC, tetap lakukan social distancing, rajin cuci tangan dan jangan menyentuh area wajah.
Dulu Dianggap Makanan Orang Biasa, Kini Jadi Hidangan Mahal
Hal yang Perlu Diperhatikan Saat di Ruangan Ber- AC
Jika selama wabah virus corona ini Anda tetap harus berangkat ke kantor dan ruangan kantor ber AC, ada beberapa hal yang sebaiknya Anda perhatikan.
1. Jangan Batuk atau Bersin
Jangan sampai Anda batuk atau bersin di dalam ruangan ber AC. Karena tidak ada yang tahu jika ternyata ada virus di dalam tubuh Anda. Jika ada, maka ada potensi di mana rekan kerja Anda di ruangan tertular.
Mungkin Anda tidak positif karena tidak ada gejala yang perlu dikhawatirkan. Anda hanya sedikit batuk saja. Dan memang menurut dokter, batuk yang tidak disertai dengan sesak nafas kemungkinan besar bukan corona, melainkan batuk biasa.
Namun, siapa sangka jika Anda ternyata carrier. Carrier adalah orang yang membawa virus. Ia sama sekali tidak merasa ada yang salah dengan tubuhnya. Bahkan, ia sama sekali tidak sakit. Tidak ada tanda-tanda terinfeksi virus corona atau Covid-19. Itulah yang disebut carrier. Jadi, ia adalah penular saja.
Maka dari itu, hindari batuk atau bersin. Kalaupun Anda batuk-batuk atau sering bersin, sebaiknya minta ijin kepada atasan Anda untuk tidak masuk kantor. Anda bisa minta dispensasi agar Anda diperbolehkan bekerja dari rumah.
2. Harus Memakai Masker
Meskipun Anda berada di dalam ruangan ber AC, Anda sebaiknya pakai masker. Seperti perjelasan sebelumnya, di ruangan yang ber AC, droplet yang di dalamnya ada virus itu lebih lama bisa bertahan. Dan itu berbahaya sekali jika droplet masuk ke mulut atau hidung Anda.
Anda tidak perlu menggunakan masker bedah karena harganya mahal. Dan sulit juga untuk menemukan masker bedah di tengah pandemi virus corona ini. Karena langka, pemerintah bahkan melarang orang yang bukan ahli medis menggunakan jenis masker ini.
Gunakan masker kain biasa. Ini sudah sangat cukup untuk mengantisipasi agar Anda tidak tertular atau terinfeksi virus Covid-19.
3. Hindari makan atau minum
Saat Anda berada di ruangan ber AC, hindari makan atau minum. Alasannya sama, yaitu dikhawatirkan ada droplet yang ada virus. Dan virus itu kemudian menempel di makanan atau di minuman Anda. Sebaiknya, Anda cari tempat yang terbuka. Ini juah lebih aman dan jauh lebih disarankan.