Ada cinta bersemi saat KKN yang bisa mengandaskan hubungan asmara, namun ada pula yang bertahan.
JEDA.ID–Kuliah kerja nyata alias KKN menjadi salah satu mata kuliah wajib yang ditetapkan di sebagian besar perguruan tinggi. Selain urusan pengabdian kepada masyarakat, KKN kerap dibumbui berbagai hal salah satunya soal cinta lokasi atau cinlok.
Fenomena cinlok saat KKN menjadi cerita yang terus berulang dari generasi ke generasi. Benih-benih asmara berkembang sesama anggota KKN.
Didukung sering berinteraksi bersama, makan bersama, bikin program kegiatan bersama, tidak sedikit cinlok yang berujung ke pelaminan. Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dengan istrinya Siti Atiqoh Supriyanti terlibat cinlok saat keduanya KKN di Temanggung, Jawa Tengah pada 1994.
”Oh, aku cinlok dengan Mas Ganjar saat KKN,” ujar Atiqoh yang akrab disapa Atik pada 2012 lalu sebagaimana dikutip dari laman kagamavirtual.com, beberapa waktu lalu.
Ganjar dan Atiqoh sama-sama mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta kala itu. Ganjar anak Hukum, sedangkan Atik anak Pertanian.
Paras ayu Atik menggetarkan Ganjar. Sang aktivis Gelanggang Mahasiswa pun langsung melancarkan berbagai jurus untuk bisa mencuri waktu bercakap-cakap dengan sang gadis.
Ganjar mengaku Atik bukan gadis pertama yang pernah memikatnya. Setidaknya ada tiga gadis lain yang pernah ditaksirnya, tapi bertepuk sebelah tangan alias tak berbalas.
”Ketemu pertama kali itu saat briefing mau KKN. [Terus] sering ketemu ngobrol. Saat lihat dia, saya sudah yakin ini pasti akan menjadi istri saya kelak,” tutur Ganjar sebagaimana dikutip dari Detikcom.
Keyakinan Ganjar pun terbukti. Politikus PDIP itu resmi mempersunting Atik pada 2009. Kini Ganjar dan Atik dikaruniai seorang putra yang diberi nama Muhammad Zinedine Alam Ganjar.
Tak Pernah Menyangka
Cerita yang sama datang dari Eka Chandra Sepniyusanti. Lulusan S-1 Sastra Jepang Universitas Diponegoro Semarang. Dia bercerita awalnya sang suami, Dian Hilmi Nugraha, menjadi koordinator KKN di Desa Kedalon, Batangan, Pati, Jawa Tengah.
”Dia sering minta tolong soal hal apa pun. Salah satunya jadi MC di salah satu acara jalan santai di kecamatan kala itu. Padahal, aku orangnya cuek banget. Entah kenapa tiba-tiba jadi luluh karena PDKT-nya,” kata Nanda, sapaan akrabnya sebagaimana dikutip dari koran-sindo.com.
Setelah KKN, hubungan asmara mereka berlanjut hingga ke pernikahan. Ia masih tidak menyangka jodohnya ditemukan saat keduanya menjalani kuliah kerja nyata.
Banyak cerita yang hadir dari fenomena cinlok KKN ini. Ada cinta bersemi saat kuliah kerja nyata yang bisa mengandaskan hubungan asmara sebelumnya. Ada pula yang bertahan dengan jalinan asmara meski dibayangi cinlok.
Sintia, 23, mahasiswi Ilmu Komunikasi UNS Solo mengaku menjalani KKN periode Januari-Februari 2018 di Plangkrongan, Magetan, Jawa Timur. Dia mengaku tetap bisa menjaga komitmen hubungan asmara selama KKN berlangsung.
”Kebetulan saya bukan orang yang baperan. Dan saya juga menjaga komitmen. Kalau sama sesama anggota sering becanda juga. Kebetulan kelompokku ya orang-orangnya santai dan enggak baperan. Kalau putus setelah KKN mungkin orangnya baperan dan hubungan yang dijalani sudah renggang,” kata Sintia.
Renggang Sebelum KKN
Dia tidak menampik selama KKN juga tidak menutup kemungkinan terjadi hal-hal yang romantis. Saat hubungan asmara sudah renggang sebelum salah satunya berangkat kuliah kerja nyata, akan mudah ada yang untuk berpaling.
Sintia sudah 4 tahun berpacaran. Saat dia ke Magetan di tahun 2018 usia hubungannya dengan pasangan sudah 3 tahun. Ia menekankan komitmen dalam hubungan itu sangat penting.
Hal serupa juga diutarakan oleh Asrori, 24, mahasiswa Sosiologi UNS Solo yang KKN pada periode Januari-Februari 2018 di Banyuripan, Klaten, Jawa Tengah.
”Putus atau tidak itu tergantung pada komitmen mereka. Tergantung pada how to manage theirselves. Kalau saya simple yang terpenting dalam hubungan saya adalah selalu menjaga komunikasi. selain itu juga harus pandai olahrasa dan menjaga hati,” kata dia.
Asrori mengaku dirinya sudah berpacaran selama 3 tahun pada tahun ini. Dan saat kuliah kerja nyata usia hubungan mereka sudah sekitar 2 tahun.
Frizal, 21, mahasiswa Farmasi Universitas Muhammadiyah Malang mengaku dirinya sudah 2 tahun berpacaran sebelum kuliah kerja nyata. Hal terpenting dalam hubungan yang mereka jalani adalah kesetiaan dan sadar dengan hubungan.
”Saya KKN di Pasuruan pada Juli tahun ini. Kalau saya sih setia. Saya sadar ada pasangan yang menunggu saya di sana. Kalau cinlok ada beberapa teman saya. Tetapi kalau menurut saya KKN juga tidak begitu berpengaruh dalam mengakhiri sebuah hubungan. Yang terpenting bagaimana kita membentengi diri,” kata dia.