Calon mahasiswa baru yang akan mengikuti seleksi idealnya tidak hanya terpaku kepada prodi favorit. Banyak aspek yang dipertimbangkan saat memilih prodi.
JEDA.ID–Tren program studi atau prodi di perguruan tinggi yang masuk kategori favorit dan banyak diminati calon mahasiswa baru belum banyak bergeser. Meski begitu, Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT) menyatakan pada dasarnya semua program studi bagus.
LTMPT menyatakan untuk kelompok sains dan teknologi (saintek), prodi favorit masih Kedokteran dan Teknologi Informasi. Selain itu, bidang teknik juga masih diminati banyak calon mahasiswa, seperti Teknik Industri, Teknik Sipil, dan Teknik Elektro.
Ketua Pelaksana Eksekutif LTMPT Budi Prasetyo Widyobroto menyatakan di kelompok sosial dan humaniora (soshum), prodi favorit juga belum banyak berubah yaitu ilmu ekonomi, seperti prodi Manajemen dan Akuntansi. Di bidang sosial dan ilmu politik, prodi favorit yaitu Hubungan Internasional, Komunikasi, Hukum, dan Psikologi.
Dia menyatakan sebenarnya semua prodi bagus. Namun, setiap individu atau lulusannya harus punya nilai tambah agar memiliki keunggulan dibanding yang lain. Ia mencontohkan salah satu bidang strategis yang dimaksud yaitu Sastra Nusantara.
”Kalau diikuti soft skills-nya, ditambah belajar bahasa Inggris sendiri, kemudian bisa menari dan sebagainya, akan memiliki nilai tambah. Saya punya adik-adik binaan yang mengambil Sastra Nusantara. Begitu lulus, dia kerja di luar negeri, di kantor-kantor kedutaan, karena dia bisa memiliki nilai lebih, ada nilai budaya,” kata dia sebagaimana dikutip dari laman Kemendikbud, beberapa waktu lalu.
Daftar Jurusan Kuliah Termurah di Perguruan Tinggi Negeri
Calon mahasiswa baru yang akan mengikuti seleksi idealnya tidak hanya terpaku kepada prodi favorit. Banyak aspek yang dipertimbangkan saat memilih prodi atau jurusan. Misalnya, penjurusan saat di SMA. Kemudian soal minat dan bakat.
Prodi favorit seperti kedokteran biasanya akan dibanjiri peminat. Sebagaimana dikutip dari Ruang Guru, calon mahasiswa harus bisa membedah peta persaingan prodi pilihan.
Pilihan pertama menunjukkan prioritas dan calon mahasiswa harus rasional. ”Jangan menempatkan prodi dengan kriteria kelulusan skor tinggi di bawah prodi yang skor lulusnya relatif lebih rendah. Contohnya, tempatkan Komunikasi Universitas Indonesia di pilihan 1 yang memiliki skor lebih tinggi, dan tempatkan Sastra Inggris Universitas Indonesia di pilihan 2.”
Daya Tampung
Selain masalah prodi favorit, hal lain yang juga dipertimbangkan adalah daya tampung prodi itu. Data tampung dan peminat itu bisa dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya sehingga bisa mendapatkan gambaran persaingan yang akan dihadapi.
Banyaknya peminat bukan jaminan prodi favorit tersebut paling sulit untuk ditembus. Jumlah itu hanya memperlihatkan banyaknya jumlah pesaing. Pemilihnya juga bisa saja memilih prodi tersebut di pilihan 1 atau 2.
Misalnya, jurusan A mempunyai banyak pemilih di SBMPTN 2019, namun ternyata kebanyakan pemilih menempatkan jurusan A di pilihan 2 dan 3. Sedangkan jurusan B memiliki peminat yang tidak terlalu banyak, namun memiliki pemilih dengan skor yang tinggi.
Budi menyatakan pada 2020 ada 85 perguruan tinggi negeri (PTN) yang terdaftar dalam LTMPT. Dari 85 PTN itu, 11 di antaranya merupakan Perguruan Tinggi Agama Islam atau Universitas Islam Negeri (UIN).
Jadi Kota Pelajar, Daftar Jurusan Paling Banyak Dipilih Mahasiswa Jogja
”Mulai tahun 2020 ini bertambah ada Universitas Terbuka [UT] yang baru bergabung, tapi hanya ikut di Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri [SNMPTN]. Itu pun hanya untuk dua program studi yang berhubungan dengan teknologi informasi dengan total daya tampung hanya 50 orang,” tutur dia.
Jika Universitas Terbuka hanya ikut di SNMPTN, berbeda dengan UIN yang bisa ikut di SNMPTN maupun Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN). Namun UIN hanya bisa ikut SNMPTN dan SBMPTN untuk bidang studi atau program studi umum.
Beberapa UIN yang sudah bergabung dengan LTMPT antara lain UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, UIN Sunan Ampel Surabaya, dan UIN Sultan Syarif Kasim Riau. Itulah gambaran awal untuk seleksi masuk perguruan tinggi, termasuk deretan prodi favorit.