Melalui gestur tubuh dan mimik wajah seseorang, Anda dapat mengetahui perasaan atau isi hati orang tersebut. Mulai dari apakah ia berbohong, gugup, maupun tertarik pada Anda.
JEDA.ID – Melalui gestur atau bahasa tubuh dan mimik wajah seseorang, Anda dapat mengetahui perasaan atau isi hati orang tersebut.
Mulai dari apakah ia berbohong, gugup, maupun tertarik pada Anda. Walaupun hal ini sepele tapi membaca gerak-gerik seseorang bukanlah perkara yang mudah.
Agar dapat mengerti suasana hati seseorang, Anda memang harus lebih peka memperhatikan mimik wajah dan perubahan ekspresi yang ditampilkan oleh lawan bicara Anda.
Ekspresi wajah, gestur, dan postur adalah bagian dari bahasa tubuh untuk berkomunikasi secara non-verbal. Menurut para ahli, bahasa tubuh ditunjukkan secara alami ketika seseorang ingin menyampaikan sesuatu tapi tidak dapat diucapkan dengan kata-kata.
Itulah sebabnya membaca bahasa tubuh seseorang sangat penting untuk memahami situasi. Untuk lebih jelas, simak ulasannya seperti melansir dari Leadingpersonality dan A Plus, Sabtu (24/4/2020) berikut ini :
Tak Hanya Meningkatkan Imunitas Tubuh, Ini Sederet Manfaat Puasa
Pupil mata membesar
Jika Anda sedang berbincang dengan seseorang usahakan tatap matanya dan perhatikan ukuran pupil orang tersebut. Besar kecilnya ukuran pupil menandakan ketertarikannya pada Anda atau hal yang sedang diperbincangkan. Ketika ukuran pupil mata lawan bicara Anda tampak membesar, maka ia sedang menunjukkan sebuah ketertarikan, semangat, atau sedang memiliki mood yang baik.
Untuk hal ini Anda memang harus melihatnya dalam posisi yang cukup dekat dengan lawan bicara. Namun jika tidak bisa, gestur tubuh lain seperti postur kaki, kecondongan tubuh, serta peletakan tangan saat mendengar Anda berbicara juga dapat menunjukan ketertarikan.
Gestur pada mata
Bila lawan bicara Anda terlalu sering berkedip ada kemungkinan besar ia sedang berbohong. Bisa jadi ada sesuatu yang sebenarnya sedang ia sembunyikan dari Anda. Namun ketika orang tesebut terlihat beberapa kali menutup mata, artinya mereka berusaha membayangkan atau mengingat-ingat sesuatu. Tak hanya itu, dalam beberapa budaya menatap orang terlalu sering munjukkan ketidaksopanan.
Studi etnis dari profesor Kris Rugsaken mengatakan bahwa di Jepang orang menutup mata selama rapat justru dianggap tidak bosan terhadap isi pembicaraan. Sementara di tempat lain, ada yang menganggap tindakan menutup mata merupakan tindakan tidak sopan karena menunjukkan seseorang tidak memperhatikan orang lain yang sedang berbicara.
Menatap mata lawan bicara dengan intens
Ketika orang lain mendengarkan cerita Anda atau mengatakan sesuatu dengan memalingkan wajah atau memutuskan kontak mata mereka, apa yang kali pertama terbesit dibenak Anda? apakah mereka bosan, tidak tertarik, atau sedang berbohong? Mungkin kebanyakan orang berpikir demikian, namun profesor psikologi sosial Aldert Vrij justru menyatakan sebaliknya.
Seperti yang Aldert Vrij sampaikan lewat website resmi Psychology Today, pembohong patologis justru menujukkan ketertarikan mereka dengan lawan bicaranya. Hal ini disebabkan mereka mencoba meniru perilaku lawan bicara yang sering berasosiasi dengan kebenaran dan kejujuran.
Senyum dengan garis kerutan pada sudut bibir
Pernahkah Anda mendengar ungkapan senyum palsu? Ciri senyuman palsu atau tidak tulus ini adalah munculnya garis kerutan pada sudut bibir seseorang.
Sedangkan ketika seseorang tersenyum dengan tulus, mereka akan melibatkan mulut, telinga, tulang pipi, serta menciptakan garis kerutan di area sudut matanya. Jadi mulai saat ini, coba perhatikan senyuman lawan bicara Anda untuk mengetahui ketulusan orang tersebut, ya.
Ekonomi Terpuruk, Kenapa Enggak Cetak Uang untuk Rakyat Saja?
Menggaruk hidung
Ketika seseorang terlihat sering menggaruk hidungnya padahal tidak gatal, hal ini patut Anda curigai karena ia sedang berbohong. Pamela Meyer, pendiri Calibrate, sebuah perusahaan pelatihan deteksi penipuan, mengatakan bahwa orang-orang yang berbohong akan sering berulang kali menggaruk hidung, menarik telinga, atau menutup mulut mereka.
Di sisi lain, menyentuh hidung berkali-kali secara tak sadar menandakan mereka sedang stres, seperti yang diungkapkan pakar bahasa tubuh, Janine Driver, menyadur dari Cosmopolitan. Jadi, menggaruk hidung dapat berbeda makna jika dilihat dalam konteks yang berbeda.
Gestur pada bibir
Saat seseorang berbicara dengan bibir sedikit terbuka, hal ini menandakan ia tengah memperhatikan atau tertarik dengan Anda. Namun ketika seseorang merasa sedang khawatir, mereka akan sering menggigit bibirnya.
Menurut ahli bahasa tubuh, Blake Eastman, menggigit dan mengunyah bibir ini menunjukkan rasa takut dan kecemasan. Hal ini menujukkan orang tersebut tidak nyaman dalam situasi tertentu atau terhadap sesuatu.
Menyilangkan lengan atau tungkai
Banyak yang mengasumsikan menyilangkan lengan menunjukkan orang tersebut sulit didekati atau tertutup. Namun para ilmuwan mengklaim bahwa cara ini hanya bentuk dari spekulasi subjektif. Kadang orang melakukannya karena kedinginan atau mungkin memang itulah cara mereka berada dalam posisi yang nyaman.
Tetapi Carol Kinsey Goman, kontributor Forbes, melaporkan bahwa peneliti bahasa tubuh, Allan dan Barbara Pease menemukan keterbukaan fisik (lengan dan tungkai tidak dilipat) meningkatkan peluang untuk mengingat sesuatu sebesar 38%. Maksudnya ketika seseorang memilih menyilangkan lengan saat berbicara, mungkin mereka memiliki ingatan yang buruk atau berpikir keras tentang sesuatu.