Anak Sragen yang hilang bisa bertemu kembali keluarganya berkat Google Street View. Anak Sragen yang hilang ini bernama Ervan Wahyu Anjasworo.
JEDA.ID-Kisah anak Sragen yang hilang selama 11 tahun ini benar-benar menyentuh hati. Hal ini karena anak Sragen yang hilang ini bisa bertemu kembali keluarganya berkat Google Street View.
Anak Sragen yang hilang ini bernama Ervan Wahyu Anjasworo. Dia hilang saat umur 5 tahun dan jadi anak jalanan. Dia menemukan kembali orang tuanya 11 tahun kemudian berkat Google Street View.
Ervan, 16,remaja asal Sragen, Jawa Tengah, akhirnya bertemu dengan keluarganya setelah dinyatakan hilang selama 11 tahun. Bertahun-tahun berusaha pulang namun gagal, kunci kepulangan Ervan justru saat dia menemukan aplikasi peta Google Street View.
“Kira-kira 2,5 tahun setelah pisah sama orang tua, sebenarnya sempat diantar ke Solo oleh para pengamen. Saat itu saya hanya ingatnya Solo gitu aja,” ujar Ervan saat ditemui di rumah kakeknya di Dusun Panurejo, Desa Kedungupit, Kecamatan Sragen Kota, Sragen, seperti dikutip dari detikcom, Kamis (8/10/2020).
Karena saat itu usianya masih kisaran 8 tahun, lanjut Ervan, tidak banyak petunjuk yang bisa dia gunakan untuk pulang. Sempat berputar-putar di wilayah Solo beberapa bulan, Ervan pun akhirnya diajak kembali ke Jakarta oleh para pengamen.
5 Industri Ini Cari Banyak Pekerja di Tengah Badai PHK
“Satu atau dua bulan saya ngamen dan minta-minta di Solo, akhirnya balik lagi ke Jakarta karena saya benar-benar sudah tidak ingat rumah saya,” paparnya.
Bertahun-tahun berselang, garis nasib Ervan mulai berubah. Melalui beberapa orang baik yang sempat mengasuhnya, Ervan pun mulai mengecap pendidikan.
“Setelah lulus SMP sempat beberapa kali pindah Bogor dan Bandung untuk mendapatkan pelatihan kerja dari Dinas Sosial. Terakhir saya dipindah ke PSR [panti sosial rehabilitasi] di Cileungsi, Bogor,” terangnya.
Hingga September lalu, Ervan yang kini sudah memiliki wawasan lebih baik, mulai timbul kembali keinginan untuk mencari kampung halamannya. Ervan pun menggunakan fasilitas komputer di panti untuk mencari petunjuk.
Memakai Google Street View
“Yang saya ingat hanya Pak Parno [ayah], Bu Tanti [ibu] dan Mbak Ajeng [kakak sepupu]. Sama satu lagi namanya Pasar Gonggang, pasar dekat rumah tempat saya sering bermain dulu,” kata Ervan.
Petunjuk di Google Maps
Petunjuk terakhir inilah yang menjadi kunci kepulangan Ervan. Melalui aplikasi Google Maps, Ervan mulai mendapatkan petunjuk nyata seputar asal-usulnya.
“Di Google Maps itu kan ada aplikasi Google Street View. Di situ saya lihat Pasar Gonggang. Persis, saya masih ingat sekali. Kondisinya tidak jauh berbeda waktu saya kecil,” terangnya.
Ervan mengenang, hampir setiap hari diajak neneknya, Giyem, berbelanja ke pasar tersebut. Memori ini demikian kuat hingga Ervan masih mengenang bentuk bangunan pasar.
5 Manfaat Rutin Minum Air Hangat di Pagi Hari
“Saya kemudian lapor ke pembina saya, pekerja sosial di panti, tentang petunjuk yang saya dapatkan. Kepala panti kemudian meneruskan informasi itu ke dinas sosial di Solo dan sekitarnya,” imbuhnya.
Upaya ini berbuah, tak lama berselang pihak panti mendatangi Ervan dan menyodori sejumlah foto. Ervan pun langsung mengenali foto tersebut sebagai foto keluarganya.
“Ternyata petugas TKSK Sragen mendatangi rumah saya untuk mengecek informasi yang dikirimkan pihak panti. Kemudian mereka mengambil foto, iya bener itu foto Mbak Ajeng, ada Mbah Kakung [kakek] ada Mbah Putri [nenek],” paparnya.
Setelah kedua belah pihak mengkonfirmasi kebenaran informasi tersebut, Ervan pun bersiap bertemu dengan keluarga yang telah 11 tahun ditinggalkannya. Sekitar tiga pekan persiapan administrasi, Ervan pun dijemput oleh ayahnya hingga pulang ke Sragen.