Di tengah kebiasaan anak sekarang yang suka bermain gadget, ada baiknya orang tua mengetahui manfaat bermain di luar ruangan bagi anak.
JEDA.ID— Di tengah kebiasaan anak sekarang yang suka bermain gadget, ada baiknya orang tua mengetahui manfaat bermain di luar ruangan bagi anak.
Hal ini tampaknya disadari benar oleh pasangan traveler asal Inggris, Ed Stafford dan Laura Bingham yang mengajak anak mereka yang berumur 2 tahun untuk tinggal di Indonesia. Bukan sekadar liburan, Ed dan Laura mengajak anak mereka untuk bertahan hidup di pulau terpencil. Ketiganya pun memilih Pulau Merak untuk ditinggali selama sebulan.
Melansir dari laman Mirror, acara bertahan hidup itu sendiri merupakan bagian dari acara TV yang nantinya bertajuk Man Woman Child Wild. Acara itu akan menampilkan ketiganya hidup di alam liar Pulau Merak. Awalnya, aksi pasangan traveler ini tentu menuai kritik. Apalagi, anak laki-laki mereka yang bernama Ran baru berumur 2 tahun.
Meski begitu, keduanya percaya bahwa tinggal di Inggris juga memiliki bahaya yang sama banyaknya bagi anak-anak.
“Awalnya aku tidak tahu bagaimana cara melakukannya dan memastikan Ran tidak melakukan sesuatu yang berbahaya. Tapi kau akan segera sadar bahwa yang harus dilakukan hanyalah tetap menemaninya dan waspada,” ujarnya.
“Ya, kau mungkin punya hal lain untuk dilakukan tapi kau harus selalu mengawasi anakmu,”imbuhnya. Menurut mereka, bahaya selalu ada. Yang perlu dilakukan adalah bagaimana memitigasi bahaya dan sebisa mungkin mengurangi risiko.
Sementara, Laura menyebutkan acara bertahan hidup ini dilakukan untuk menginspirasi agar orang tua mau mencoba mengambil risiko untuk anak-anak mereka. Selama acara bertahan hidup tersebut, keluarga travelers ini juga hanya membawa beberapa pisau, pisang, dan pakaian.
Kemudian, mereka harus mencari area yang cukup aman untuk membangun rumah sementara, memancing ikan untuk makan, serta mencari air bersih. Mereka juga merekam kegiatan itu sendiri dan tidak ditemani oleh kameramen atau kru lainnya.
Berkembang Pesat
Laura dan Ed Stafford sendiri ternyata sempat bertengkar pada awalnya. Namun, mereka lantas menyadari bahwa ada banyak hal penting yang harus dilakukan dan mereka juga harus mengurus Ran. Namun, pada akhirnya, mereka menemukan keuntungan dari tinggal di alam liar dan tidak memiliki akses pada teknologi modern.
“Ran berkembang pesat karena tidak banyak menghabiskan waktu di depan layar. Biasanya dia bersikap susah setelah terlalu lama berada di depan layar,” jelas Ed. “Tapi setelah dia menjauh dari semua itu, dia menjadi lebih ceria dan bahagia.”
Ed, Laura, dan Ran sendiri kini sudah menyelesaikan petualangan mereka dan pulang ke Inggris. Meski menyukai petualangan ini, namun ketiganya mengaku tidak sabar untuk segera kembali dan tidak memperpanjang acara bertahan hidup tersebut. “Kami sampai pada kesimpulan bahwa satu-satunya hal yang kami rindukan selama berada di pulau ini adalah komunitas masyarakat. Kami merasa kesepian sebagai keluarga,” ujar Ed Stafford.
Kebal Penyakit
Kemajuan zaman disadari atau tidak memang akan semakin membatasi anak-anak untuk bermain terutama di luar ruangan. Mereka biasanya akan lebih senang menghabiskan waktu memeloti gadget untuk bermain game online. Padahal, bermain di luar rumah mempunyai manfaat penting untuk perkembangan anak.
Sayangnya, terkadang para orang tua justru mendukung atau membiarkan anak-anak mereka asyik dengan gadget daripada bermain di luar ruangan. Banyak alasan yang melatarbelakangi orang tua melarang anaknya bermain di luar rumah, di antaranya karena takut anak tertular penyakit dan banyak bahaya yang mengancam anak jika bermain di luar. Padahal, sebenarnya dengan membolehkan anak bermain di luar, orangtua juga membuat anak lebih kebal terhadap penyakit.
Bermain di luar rumah, membiarkan anak bermain kotor-kotoran, terpapar dengan bakteri dan segala jenis kuman, justru dapat membuat sistem kekebalan tubuh anak berkembang. Tubuh anak bisa lebih mengenal segala jenis zat-zat berbahaya yang masuk ke tubuh sehingga bisa membentuk faktor pertahanan yang lebih hebat.
Selain itu, faktor bahaya yang banyak mengancam anak di luar rumah sebenarnya bisa diatasi dengan cara orangtua mengawasi anak saat bermain di luar rumah. Dengan adanya pengawasan dari orang tua, anak juga merasa lebih aman sehingga lebih merasa bebas untuk bermain dan mengeksplor dirinya.
Banyak manfaat yang bisa diterima anak saat dirinya bermain di luar rumah, termasuk untuk pertumbuhan dan perkembangan anak baik secara fisik dan mental. Berikut sejumlah manfaat bermain di luar rumah bagi anak seperti dilansir dari berbagai sumber:
1. Mendukung pertumbuhan tulang anak
Bermain di luar rumah dapat menjadi kesempatan anak untuk menerima sinar matahari. Seperti dilansir hellosehat.com, sinar matahari akan membantu meningkatkan vitamin D pada tubuh yang baik untuk pertumbuhan tulang anak. Ini merupakan manfaat yang tidak bisa anak terima jika hanya bermain di dalam rumah. Membiarkan anak bermain di luar rumah dan terpapar sinar matahari selama 10-15 menit saja sudah cukup memenuhi kebutuhan vitamin D untuk pertumbuhan tulangnya.
2. Mendorong anak untuk berolahraga
Banyak aktivitas yang bisa anak lakukan di luar rumah. Ruang yang luas tidak membatasi anak untuk melakukan apa saja, seperti berlari, melompat, bersepeda, dan lainnya. Secara tak sadar, ini juga merupakan kegiatan olahraga yang menyenangkan untuk anak. Hal ini tentu dapat membuat anak lebih aktif bergerak dan meningkatkan kesehatan anak secara keseluruhan.
3. Merangsang kreativitas dan imajinasi
Alam dapat merangsang kreativitas dan imajinasi anak lebih luas, dibanding anak hanya melihat layar hp, komputer, atau televisi. Anak dapat berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya, tidak hanya melihat, tapi juga menyentuh, mencium, dan mendengar, sehingga lebih banyak mengaktifkan indera mereka. Hal ini dapat membuat anak berpikir lebih luas, sehingga bisa menciptakan kreativitas dan imajinasi yang juga lebih luas.
4. Melatih berpikir untuk menyelesaikan masalah
Bermain di luar apalagi dengan teman dapat menciptakan tantangan tersendiri untuk anak. Sehingga anak bisa belajar menghadapi masalah yang nyata dibandingkan hanya memecahkan masalah di video game.
Hal ini kemudian dapat melatih anak berpikir untuk memecahkan masalah mereka sendiri. Dengan begitu, anak akan terbiasa untuk menyelesaikan masalahnya sendiri dan menjadi lebih mandiri.
5. Melatih kepercayaan diri
Berinteraksi dengan dunia luar seperti di alam apalagi dengan teman bermainnya dapat membangun kepercayaan diri anak secara perlahan. Anak butuh keberanian dan kepercayaan diri yang kuat untuk bertemu dan berinteraksi dengan orang baru, mengenal lingkungan baru. Bermain di luar bersama teman juga dapat melatih kepercayaan diri anak.
Jadi, tak perlu khawatir bila anak bermain di luar, yang penting tetap diawasi dengan baik.