Sama-sama pakai rumput berjenis Zoysia Matrella dan juga semuanya single seat untuk penonton.
JEDA.ID–Stadion Manahan Solo yang tengah dibangun disebut-sebut sebagai mininya Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) Jakarta. Pembangunan Stadion Manahan sudah tahap akhir dan akan diresmikan September 2019.
Untuk merombak Stadion Manahan hingga mirip SUBGK, pemerintah menggelontorkan anggaran lebih dari Rp300 miliar. Proyek itu digarap PT Adhi Karya (Persero) Tbk. kerja sama operasi (KSO) dengan PT Penta Rekayasa.
Hingga Jumat (2/8/2019), pembangunan Manahan menyisakan track atletik, fasad, pemasangan kursi, dan beberapa arsitektural. Lalu seberapa mirip Stadion Manahan dengan SUGBK di Jakarta?
SUGBK Jakarta
Ketika pertama kali dibuka pada 1962, stadion ini memiliki kapasitas tempat duduk sebesar 110.000 penonton. Kapasitas ini telah beberapa kali berubah. Berdasarkan data di gbk.id disebutkan stadion ini memiliki 78.000 premium single seat. Kursi di tribune ini bermotif merah putih.
Beragam prasarana penunjang di SUGBK di antaranya athletics track, racartan 1st class. Ada juga 7K CCTV system, dan mendukung face recognition system. Urusan tata cahaya tidak perlu diragukan karena mencapai 3.000 lux yang mendukung gambar kualitas HD saat ada siaran langsung televisi.
Stadion ini memiliki dua lantai untuk VVIP, 12 pintu, dan 24 sektor pintu. Untuk urusan konektivitas, kawasan SUGBK memiliki 4.5G wifi access. Stadion yang digunakan untuk pembukaan dan penutupan Asian Games 2018 ini juga ramah lingkungan karena dilengkapi 1.293 solar cell modulars.
SUGBK adalah stadion serbaguna sehingga tidak hanya untuk kepentingan olahraga seperti sepak bola atau atletik saja. Stadion ini juga beberapa kali digunakan untuk konser musik seperti One Direction pada Maret 2015 hingga Bon Jovi pada September 2015. Berbagai event lain juga sering digelar stadion kebanggaan Indonesia ini.
Stadion Manahan
Stadion yang berada di Kota Solo ini dibangun mulai 1989 dan baru diresmikan pada 1998 lalu. Konsep dari stadion ini mirip dengan Gelora Bung Karno yaitu di satu kawasan terdapat berbagai fasilitas olahraga.
Stadion yang menjadi home Persis Solo ini beberapa kali direnovasi karena berbagai masalah seperti lapangan banjir saat hujan deras. Renovasi besar-besaran dilakukan pada 2019. Dulu, mayoritas penonton duduk lesehan dan tanpa atap.
Saat renovasi, semua tribune dilengkapi single seat dan atap mengelilingi seluruh tribune. Total ada 20.003 single seat dengan perincian 18.679 kursi penonton reguler, 944 kursi penonton khusus disabel, dan 380 kursi penonton VIP dan VVIP. Tribune penonton dihiasi motif batik Kawung sebagai ciri khas budaya Solo.
Keunggulan lain yang akan dimiliki Stadion Manahan adalah kualitas rumput. Lapangan di Stadion Manahan ditanami rumput berjenis Zoysia Matrella atau sama dengan Stadion Gelora Bung Karno yang memiliki keunggulan lebih hijau dan berakar kuat. Selain itu juga didukung drainase lapangan yang baik agar tidak tergenang pada saat pertandingan.
Kemudian untuk pencahayaan akan menggunakan kualitas penerangan hingga 1.500 lux. Dengan penerangan ini sudah sesuai standar siaran langsung broadcasting.
Stadion Manahan juga bakal dilengkapi dengan papan skor elektronik dengan ukuran besar. Kemudian di ruang ganti pemain dilengkapi keberadaan jacuzi untuk masing-masing tim.