• Sat, 20 April 2024

Breaking News :

Tak Berkategori

Mengenal Dexamethasone yang Disebut Bisa Tangkal Covid-19

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyambut baik hasil uji klinis awal yang menunjukkan Dexamethasone, obat steroid dapat menyelamatkan nyawa pasien Covid-19 yang kritis.

JEDA.ID – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyambut baik hasil uji klinis awal yang menunjukkan Dexamethasone, obat steroid dapat menyelamatkan nyawa pasien Covid-19 yang kritis.

Menurut temuan awal yang dibagikan WHO, untuk pasien yang menggunakan ventilator, pengobatan terbukti mengurangi kematian sekitar sepertiga. Sedangkan untuk pasien yang hanya membutuhkan oksigen, mortalitas dipotong sekitar seperlima.

Manfaat hanya terlihat pada pasien sakit parah dengan Covid-19, dan tidak diamati pada pasien dengan penyakit ringan.

“Ini adalah pengobatan pertama yang ditunjukkan untuk mengurangi angka kematian pada pasien dengan Covid-19 yang membutuhkan dukungan oksigen atau ventilator,” kata Dr Tedros Adhanom Ghebreyesus, Direktur Jenderal WHO dikutip dari laman resminya.

“Ini adalah berita bagus dan saya mengucapkan selamat kepada Pemerintah Inggris, Universitas Oxford, dan banyak rumah sakit dan pasien di Inggris yang telah berkontribusi pada terobosan ilmiah yang menyelamatkan jiwa ini.”

Dexamethasone adalah steroid yang telah digunakan sejak 1960-an untuk mengurangi peradangan dalam berbagai kondisi, termasuk gangguan peradangan dan kanker tertentu.

Telah terdaftar dalam Daftar Model Obat Esensial WHO sejak 1977 dalam berbagai formulasi, dan saat ini tidak memiliki paten dan tersedia dengan harga terjangkau di sebagian besar negara.

“Para peneliti berbagi wawasan awal tentang hasil uji coba dengan WHO, dan kami menantikan analisis data lengkap dalam beberapa hari mendatang. WHO akan mengoordinasikan meta-analisis untuk meningkatkan pemahaman kita secara keseluruhan tentang intervensi ini,” jelas Tedros.

Panduan klinis WHO akan diperbarui untuk mencerminkan bagaimana dan kapan obat harus digunakan dalam Covid-19. Berita tersebut berkembang dari pertemuan Cetak Biru Penelitian dan Pengembangan WHO, yang berlangsung di Jenewa pada pertengahan Februari untuk mempercepat teknologi kesehatan untuk Covid-19. Penelitian lebih lanjut tentang penggunaan steroid disorot sebagai prioritas.

Temuan ini memperkuat pentingnya uji coba kontrol acak besar yang menghasilkan bukti yang dapat ditindaklanjuti.

WHO akan terus bekerja sama dengan semua mitra untuk mengembangkan lebih lanjut terapi penyelamat dan vaksin untuk mengatasi Covid-19 termasuk di bawah payung Access to Covid-19 Tools Accelerator.

Tak Selamanya Buruk, Ini Manfaat Psikologis Mendengarkan Lagu Galau

Berita Bagus

Deksametason atau Dexamethasone merupakan obat perawatan steroid dosis rendah. Dexamethasone selama ini digunakan untuk mengobati kondisi seperti arthritis, gangguan kekebalan tubuh, reaksi alergi, dan masalah pernapasan.

“Ini adalah berita bagus dan saya mengucapkan selamat kepada Pemerintah Inggris, Universitas Oxford, dan banyak rumah sakit serta pasien di Inggris yang telah berkontribusi pada terobosan ilmiah yang menyelamatkan jiwa ini,” kata Tedros seperti dilansir CNN, Rabu (17/6/2020).

Para peneliti yang dipimpin oleh tim dari University of Oxford memberikan deksametason steroid ke lebih dari 2.000 pasien Covid-19 yang sakit parah.

Hasilnya ditemukan pasien dengan bantuan ventilator, deksametason mampu mengurangi risiko kematian hingga 35 persen.

“Dexamethasone adalah obat pertama yang ditunjukkan untuk meningkatkan kelangsungan hidup pada Covid-19. Ini adalah hasil yang sangat disambut baik,” kata profesor penyakit menular dan kesehatan global di Universitas Oxford, Peter Horby.

Virus corona telah menginfeksi setidaknya 8.248.549 orang di seluruh dunia. Dari jumlah itu, 445.156 meninggal dunia dan 4.299.196 juta pasien dinyatakan sembuh. Vaksin sejauh ini dinilai sebagai cara paling efektif untuk menghentikan penyebaran Covid-19.

WHO menyebut vaksin sangat diperlukan untuk menghentikan penularan. Hingga kini belum ada pengobatan atau vaksin yang efektif untuk menghentikan penyebaran virus corona. Meski demikian saat ini sejumlah negara di dunia tengah berpacu dengan waktu untuk menemukan vaksin virus corona.

Peringatan Sebelum Mengonsumsi Dexamethasone

Seperti dilansir alodokter, ada beberapa hal yang harus diperhatikan sebelum mengonsumsi obat ini.

-Diskusikan dengan dokter sebelum menggunakan dexamethasone, terutama bila memiliki alergi pada makanan, obat, maupun bahan lain dalam obat ini.

-Hati-hati mengonsumsi obat ini bila memiliki riwayat TBC, herpes, infeksi jamur, diabetes, hipertensi, penyakit jantung, penyakit ginjal, penyakit hati, penyakit tiroid, penyakit mata, osteoporosis, gangguan pembekuan darah, gangguan mental, dan gangguan sistem pencernaan.

-Beri tahu dokter bila Anda akan menjalani vaksinasi. Kondisi tersebut dapat memicu komplikasi bila dilakukan selama menggunakan dexamethasone.

-Pasien lanjut usia harus lebih hati-hati dalam menggunakan dexamethasone karena lebih berisiko mengalami efek samping, terutama osteoporosis.

-Selama menggunakan dexamethasone, jangan mengonsumsi minuman beralkohol atau obat pereda nyeri tanpa pengawasan dokter. Karena hal ini dapat menyebabkan perdarahan lambung.

-Penggunaan dexamethasone dalam jangka panjang dapat menyebabkan tumbuh kembang anak menjadi terhambat. Periksakan anak secara berkala ke dokter anak agar diketahui proses perkembangannya.

Dexamethasone dapat menyebabkan pusing. Hindari melakukan aktivitas yang membutuhkan kewaspadaan, seperti berkendara, setelah mengonsumsi obat ini, sampai Anda yakin sanggup melakukannya.

Perlu Tahu, Ini 6 Manfaat Menyumbangkan Darah Bagi Kesehatan

Efek samping apa yang mungkin terjadi

Beberapa efek samping yang mungkin terjadi dari penggunaan obat dexamethasone termasuk:

Masalah tidur (insomnia)

Perubahan suasana hati

Jerawat, kulit kering, penipisan kulit, memar atau perubahan warna kulit

Penyembuhan luka yang lambat

Keringat berlebih

Sakit kepala, pusing, sensasi berputar-putar
Mual, sakit perut, kembung

Kelemahan otot

Perubahan dalam bentuk atau lokasi lemak tubuh (terutama di lengan, kaki, wajah, leher, dada, dan pinggang).

Tidak semua orang mengalami efek samping dexamethasone di atas. Mungkin ada beberapa efek samping yang tidak disebutkan di atas.

Cara Mengonsumsi Dexamethasone dengan Benar

Berikut ini merupakan cara menggunakan dexamethasone dengan benar berdasarkan bentuk obat:

Dexamethasone tablet dan sirup

Obat ini sebaiknya dikonsumsi sesudah makan, untuk mencegah sakit maag. Dosis dan lama penggunaan dexamethasone diberikan berdasarkan usia, kondisi, dan respons pasien terhadap obat. Pastikan untuk mengikuti saran dokter dalam mengonsumsi dexamethasone.

Ketika mengonsumsi dexamethasone sirup, gunakan sendok yang terdapat dalam kemasan agar dosisnya tepat, dan jangan menggunakan sendok makan.

Konsumsilah dexamethasone di waktu yang sama setiap harinya agar pengobatan efektif. Agar tidak lupa, konsumsi di jam yang sama setiap harinya. Penderita yang telah mengonsumsi dexamethasone untuk jangka panjang tidak boleh menghentikan konsumsi obat secara tiba-tiba tanpa sepengetahuan dokter.

Dexamethasone salep mata atau tetes mata

Sebelum menggunakan dexamethasone bentuk tetes mata atau salep mata, dongakkan kepala dan tarik kelopak mata bawah.

Kemudian, tekan botol kemasan sampai obat jatuh ke mata. Jangan berkedip dan tutup mata beberapa saat agar obat bereaksi. Hindari kontak langsung antara ujung botol dengan mata.

Bila Anda sedang menjalani pengobatan dengan obat mata lain, gunakan 5-10 menit setelah menggunakan tetes mata dexamethasone. Jangan menggunakan salep mata atau tetes mata dexamethasone lebih lama dari durasi yang dianjurkan dokter.

Jangan memakai lensa kontak selama menggunakan tetes mata dexamethasone, kecuali atas persetujuan dokter. Bila dokter mengizinkan penggunaan lensa kontak, lepas lensa kontak sebelum menggunakan obat ini. Setelah meneteskan obat ini, tunggu 15 menit sebelum memakai lensa kontak lagi.

Dexamethasone injeksi (suntikan)

Dexamethasone injeksi (suntikan) diberikan oleh dokter melalui suntikan ke pembuluh darah, sendi, atau ke otot.

Ditulis oleh : Anik Sulistyawati

Sign up for the Newsletter

Join our newsletter and get updates in your inbox. We won’t spam you and we respect your privacy.