• Tue, 19 March 2024

Breaking News :

Kenali Penyebab dan Pertolongan Pertama Nyeri Pinggang

-Saat kerja di rumah atau work from home (WFH) sudah membudaya, salah satu penyakit yang sering menyerang adalah nyeri atau sakit pinggang.

JEDA.ID–Saat kerja di rumah atau work from home (WFH) sudah membudaya, salah satu penyakit yang sering menyerang adalah nyeri atau sakit pinggang.

Selama ini, nyeri pinggang sering disebut karena seseorang yang kurang asupan air putih atau dehidrasi.

“Saya rasa kurang tepat, kalau kurang air putih biasanya dehidrasi, panas badan. Umumnya nyeri pinggang bukan karena kurang minum air putih tetapi karena sebab lain,” ujar dokter spesialis bedah orthopedi & traumatologi di RS Pondok Indah – Puri Indah, Muki Partono dalam webinar Solusi Nyeri Pinggang, Kamis (16/7/2020) seperti dilansir Antaranews.

Penyebab umum nyeri biasanya dipicu aktivitas berat atau aktivitas yang membebani tulang belakang seperti gerakan membungkuk misalnya menyapu, mengepel lantai bahkan duduk sekalipun.

“Kelainan pada bantalan yang dipicu suatu aktivitas berat. Tidak ada aktivitas yang tidak membebani tulang belakang. Menurut literatur, tidur saja bisa menekan bantalan pada cakram sebesar 25 kg, kalau miring ke kiri lebih besar,” kata Muki.

Mirip Tempat Tinggal Alien, Ini 6 Fakta di Balik Keindahan Pulau Socotra

Karena Terlalu Lama Duduk

Menurut dia, dibandingkan tidur, posisi duduk bisa memberi tekanan lebih tinggi pada bantalan cakram sehingga dapat memicu munculnya nyeri pinggang.

Muki menyarankan orang-orang tidak melakukan duduk lebih dari empat jam terus menerus terutama di masa bekerja dari rumah pada masa adaptasi kebiasaan baru saat ini dan mengurangi gerakan membungkuk terlalu sering.

“Jangan duduk lama, bikin timer sejam sekali, tidak boleh lebih dari empat jam duduk, rebahan lima menit lebih bagus nanti mulai bekerja lagi. Usahakan kurangi gerakan membungkuk yang lama,” tutur dia.

Ahli psikologi klinis dari Harvard Medical School, Inna Khazan merekomendasikan Anda melakukan peregangan otot ditambah berjalan-jalan sekitar 15-30 menit di sela bekerja sambil duduk.

Pilihan lainnya, melakukan gerakan yang tidak mengharuskan Anda menjauh dari meja, yakni menyingkirkan sementara tangan dari keyboard atau papan ketik ke pangkuan lalu gerakanlah tubuh bagian atas, misalnya gerakan memutar pada bahu, leher dan pinggang.

Hobi Bersepeda? Outfit dan Perlengkapan Nan Stylish ini Wajib Anda Punya

Langkah Awal Redakan Nyeri Pinggang

Nyeri di sejumlah bagian tubuh terutama pinggang dan punggung bisa muncul karena berbagai sebab, salah satunya karena kekakuan otot. Bila hal ini terjadi, istirahat adalah langkah awal yang bisa Anda lakukan agar nyeri mereda.

Spesialis bedah saraf Brain & Spine Bunda Neuro Center, Dr.dr. Wawan Mulyawan, SpBS (K), SpKP mengatakan posisi istirahat yang paling bagus ialah telentang.

“90 persen orang mengalami nyeri itu karena kaku otot. Sarannya untuk orang yang nyerinya sedang akut adalah istirahat. Istirahat yang paling bagus adalah dalam posisi telentang, bukan tengkurap dan miring,” ujar dia dalam seminar bersama media di Jakarta, Jumat (17/7/2020).

Saat telentang, taruhlah bantalan di bawah kedua lutut untuk mengurangi keluhan nyeri saat nanti Anda terbangun.

Jika Anda tak nyaman dengan posisi ini, Anda bisa beristirahat dalam posisi miring, namun tetap harus menyelipkan bantalan diantara kedua dengkul.

Minum Obat

Bila nyeri tak kunjung reda, barulah Anda bisa mencoba meminum obat-obatan pereda nyeri yang tersedia di warung, misalnya paracetamol.

“Kalau tidak mempan barulah dengan asam mefenamat. Kalau obat seperti ponstan selain anti nyeri juga ada efek anti radang. Orang yang mengalami kaku otot karena pergerakan juga bisa mengalami radang (inflamasi). Nyeri ringan paracetamol cukup,” kata Wawan.

Nyeri punggung dan pinggang menjadi salah satu masalah yang paling banyak dialami orang-orang diseluruh dunia, setelah sakit kepala. 90 persen kasus akan membaik dalam enam pekan, 5 persen akan membaik dalam tiga bulan dan 5 persen perlu mendapatkan pengobatan intensif.

Wawan mengingatkan Anda untuk waspada dan segera berkonsultasi dengan dokter jika mengalami nyeri seperti ditekan, ditusuk, disertai rasa panas, kesemutan, rasa tebal (ada jarak) dan kelemahan motorik pada tangan dan kaki.

Ditulis oleh : Anik Sulistyawati

Sign up for the Newsletter

Join our newsletter and get updates in your inbox. We won’t spam you and we respect your privacy.