Ramalan zodiak yang sudah dipercaya bertahun-tahun digugat oleh seorang astronom yang menyebut penanggalan bintang seharusnya bergeser karena banyak faktor.
JEDA.ID – Pakar astronomi asal Amerika Serikat James B. Kaler mengungkap salah persepsi soal perhitungan penentuan tanggal bintang ramalan zodiak. Katanya gaya gravitasi bulan, matahari, dan sumbu rotasi bumi yang terus bergeser membuat penanggalan zodiak juga seharusnya bergeser.
Zodiak adalah simbol untuk menerangkan imajinasi astrologi. Hans-Heinrich Voigt dalam bukunya Outline of Astronomy (1974) menjelaskan, zodiak adalah sebuah sabuk khayal di langit dengan lebar 18° yang berpusat pada lingkaran ekliptika.
Istilah ini dapat pula merujuk pada rasi-rasi bintang yang dilewati oleh sabuk tersebut. Dipercaya awal mula konsep ini berasal dari peradaban Lembah Sungai Eufrat kemungkinan hanya dengan 6 rasi: Capricornus, Pisces, Taurus, Cancer, Virgo, dan Scorpio, yang kemudian dipecah menjadi 12 karena penampakan tahunan 12 kali Bulan purnama pada bagian-bagian berurutan dari sabuk tersebut.
Zodiak Tropikal
Dari laman Wikipedia, kedudukan matahari dibedakan menjadi 2 yaitu waktu tropikal dan waktu sideral. Dari dia waktu tersebut akhirnya juga memunculkan 2 macam tanda untuk meramalkan setiap zodiak, yaitu zodiak tropikal dan zodiak sideral.
Zodiak tropikal adalah gerakan zenit matahari yang melintasi langit atau konstelasi setiap rasi dalam setahun. Pergerakan tersebut disebabkan karena presesi ekuinoks.
Seiring dengan perkembangan waktu, ada beberapa negara, kepercayaan dan agama yang juga menggunakan sistem zodiak atau horoskop ini.
Karakter Tahun Tikus Logam, Ini Shio Paling Beruntung
Astrologi muncul sejak tahun 400 SM dibuat oleh bangsa Mesir Kuno. Selanjutnya bangsa Yunani Kuno yang mematenkan nama-nama zodiak. Kemudian hal itu dilanjutkan oleh bangsa Babilonia tepatnya suku Babel, suku yang berada di Mesopotamia, di antara sungai Tigris dan Eufrat (bagian tenggara Irak).
Bangsa Babel memang populer dengan entitas yang suka menyembah benda-benda langit. Mereka meyakininya sebagai dewa-dewi dan memprediksi masa depan melalui pergerakan benda-benda langit.
Kemudian pada tahun 539 SM, Persia mengambil alih kekuasaan. Kemudian para suku Babel pergi ke daratan Eropa Selatan (Romawi dan Yunani). Dari sinilah diturunkannya praktik meramal berdasarkan bintang.
Banyak pengaruh terhadap astrologi Bangsa Mesir yang diberikan oleh astrologi kebudayaan Mesopotamia. Astrologi menyebar dengan cepat ke Eropa, Timur Tengah, India, seluruh dunia.
Kabinet Indonesia Maju Didominasi Menteri Berzodiak Libra & Leo
Digugat Astronom
Perhitungan ramalan zodiak yang sudah dipercaya berabad-abad ini digugat James B. Kaler, pakar astronomi dari Universitas Illinois, Amerika Serikat.
“Tetapi begitu Copernicus, Kepler, dan Galileo menyadari bahwa planet-planet mengitari Matahari, alih-alih Bumi, serta Newton menemukan hukum-hukum fisika di balik perilaku benda langit, astrologi dan astronomi terpecah dan tidak pernah dapat dipersatukan kembali,” terang dia seperti dilansir dari The Conversation.
Lebih lanjut ia menulis bahwa meski tak ilmiah, hitung-hitungan penanggalan astrologi itu sendiri sudah keliru dan karenanya tak tepat lagi untuk menentukan ramalan zodiak seseorang.
Penentuan zodiak berdasarkan atas pergerakan Matahari melewati 12 rasi bintang kuno. Selama setahun, Matahari terlihat melewati sabuk langit yang berisi 12 rasi bintang kuno yang secara kolektif dinamai zodiak.
Karakter Tahun Tikus Logam, Ini Shio Paling Beruntung
Jumlah rasi bintang di zodiak budaya Barat berasal dari siklus Bulan, yang mengorbit Bumi 12,4 kali setahun. Sederhananya, Matahari muncul di depan rasi bintang yang berbeda setiap Bulan baru, bintang-bintang itu berada di latar belakang yang jauh dari Matahari.
Tetapi karena gaya gravitasi Bulan dan Matahari, sumbu rotasi Bumi terus bergeser dalam siklus 25.800 tahun. Pergeseran ini disebut sebagai presesi.
Alhasil, pergeseran ini mengubah bagaimana zodiak terlihat dari Bumi dan membuat rasi bintang tampak bergeser ke timur, kira-kira satu derajat setiap masa hidup seseorang manusia.
Pada zaman kuno, titik balik musim semi, atau hari pertama musim semi, berada di Aries. Akibat adanya presesi, titik balik tersebut pindah ke Pisces pada sekitar tahun 100 SM.
Zodiak Sekarang
Posisinya sekarang masih di sana dan akan tetap di sana sampai tahun 2700 Masehi, lalu akan pindah ke Aquarius dan seterusnya. Setelah 25.800 tahun, akhirnya titik itu akan kembali ke Aries dan siklus akan diulang kembali.
Sialnya sistem zodiak yang digunakan sekarang masih merupakan peninggalan zaman kuno dulu. Mereka yang lahir antara 20 Maret – 19 April masih disebut berzodiak Aries, padahal sebenarnya tidak.
Asal Usul Astrologi dan Mitos Simbol Ramalan Zodiak
Berikut adalah sistem zodiak menurut hitung-hitungan yang tepat, sesuai pergeseran poros Bumi:
- Aries ( 19 April 19 – 14 Mei)
- Taurus (15 Mei – 20 Juni)
- Gemini (21 Juni – 20 Juli)
- Cancer (21 Juli – 10 Agustus)
- Leo (11 Agustus – 16 September)
- Virgo (17 September – 31 Oktober)
- Libra (1 November – 24 November)
- Scorpio (24 November – 17 Desember)
- Sagittarius (18 Desember – 19 Januari)
- Capricorn (20 Januari – 16 Februari)
- Aquarius (17 Februari – 11 Maret)
- Pisces (12 Maret – 18 April)