• Thu, 21 November 2024

Breaking News :

Wow! Burung Ini Pecahkan Rekor Terbang Nonstop Selama 11 Hari

Seekor burung pecahkan rekor terbang selama 11 hari. Burung ini pecahkan rekor terbang dalam perjalanan migrasi dari Alaska ke Selandia Baru.

JEDA.ID-Seekor burung pecahkan rekor terbang nonstop 11 hari. Burung yang pecahkan rekor terbang ini jenis Godwit ekor belang (Limosa lapponica).

Burung ini memulai perjalanannya dari Alaska ke Selandia Baru, menempuh jarak 7.500 mil (12.000 kilometer) tanpa henti. Wow!

Dikutip dari Livescience, Sabtu (17/10/2020), waktu tempuh itu memecahkan penerbangan nonstop terpanjang di antara burung.  Menurut National Audubon Society, godwits ekor belang merupakan burung besar, berisik, dan berwarna kayu manis. Dan mereka dikenal melakukan migrasi yang mengesankan antara Alaska dan Selandia Baru, terbang ribuan mil tanpa henti.

Para ilmuwan melacak godwit jantan khusus yang dikenal sebagai “4BBRW” untuk identifikasi cincin berwarna di kakinya, melalui satelit onboard. Pada 2019, mereka menangkap dan menandai 4BBRW bersama dengan 19 godwits ekor belang lainnya di Firth of Thames, tenggara Auckland.

Ketahui Tips Membeli Laptop Bekas Berkualitas, Supaya Tidak Kena Tipu

Setelah meninggalkan Alaska, godwit terbang ke selatan di atas Kepulauan Aleut dan mendarat di sebuah teluk dekat Auckland di Selandia Baru 11 hari kemudian. Satelitnya mencatat waktu di 7.987 mil (12.854 km),.

Tetapi kesalahan pembulatan kemungkinan berarti bahwa perjalanan sebenarnya diperpanjang sekitar 7.581 mil (12.200 km), menurut para ilmuwan. Terkadang, dia terbang hingga 55 mph (89 km / jam). Sebelumnya, menurut National Geographic, penerbangan nonstop terpanjang yang tercatat di antara burung dilakukan oleh godwit ekor belang betina yang terbang sekitar 7.145 mil (11.500 km) dalam sembilan hari pada tahun 2007.

Mau Mendaftar Instagram Shopping? Begini Caranya

Mereka memang hidup dengan jam terbang perjalanan yang begitu lama. “Mereka memiliki tingkat bahan bakar-ke-energi yang sangat efisien,” kata Jesse Conklin, yang merupakan bagian dari Global Flyway Network, sekelompok ilmuwan yang mempelajari migrasi tersebut seperti dikutip dari bisnis.com, Sabtu (17/10/2020).

“Mereka dirancang seperti jet tempur. Sayap panjang, runcing dan desain yang sangat ramping, yang memberi mereka banyak potensi aerodinamis.” tambahnya.

Ditulis oleh : Astrid Prihatini WD

Menarik Juga

Sign up for the Newsletter

Join our newsletter and get updates in your inbox. We won’t spam you and we respect your privacy.