• Thu, 25 April 2024

Breaking News :

Temuan-Temuan Baru Petirtaan Suci Majapahit di Jombang

Situs petirtaan itu diyakini terkait kisah pencarian air suci untuk hidup kekal abadi dalam kepercayaan Hindu.

JEDA.ID – Tim pakar geofisika mengungkap temuan mengejutkan saat pemetaan bawah tanah pada 9-11 Desember 2019 di petirtaan Majapahit di Dusun Sumberbeji, Desa Kesamben, Kecamatan Ngoro. Temuan itu berupa struktur purbakala yang masih terpendam di area petirtaan suci Majapahit di Jombang.

Tim yang terdiri dari Ahli geofisika dari ITS Surabaya dan Universitas Pertamina Jakarta melakukan pemetaan dengan teknik georadar, geomagnet dan geolistrik. Dari pemetaan itu ditemukan dua struktur dari batu bata merah di situs Sumberbeji.

Nenek Moyang Manusia Sangiran dari Bumiayu?

Bangunan purbakala ini terpendam di kedalaman sekitar 3-4 meter di dalam tanah. Struktur pertama ditemukan di sebelah barat petirtaan suci Majapahit. Bangunan yang masih terpendam itu diperkirakan berupa kanal yang panjangnya 20-30 meter. Kanal ini diduga menjadi saluran pembuangan air dari petirtaan.

Sedangkan struktur kedua ditemukan sekitar 5-10 meter sebelah barat tembok petirtaan Suci Majapahit. Bangunan yang masih terpendam di dalam tanah ini belum diketahui luasannya.

Sebelumnya, petirtaan suci Majapahit ini ditemukan warga pada 9 September 2019 lalu. Warga Dusun Sumberbeji digegerkan penemuan arca Jaladwara yang berbentuk kepala garuda.

Benda kuno tersebut ditemukan saat warga akan membuat sumber air baru di sendang atau kolam yang ada di desa tersebut pada Senin (9/9/2019) lalu.

Haul Solo Selalu Membludak, Ini Sosok Karismatik Habib Ali Al-Habsyi

Awal Penemuan

Situs petirtaan itu diyakini terkait kisah pencarian air suci untuk hidup kekal abadi dalam kepercayaan Hindu. Kisah tersebut dikenal sebagai Samudra Manthana yang berarti pengadukan lautan susu dan ada dalam salah satu bagian cerita di kitab Mahabharata.

Kepala Desa Kesamben WS Yudha, 53, menceritakan awal mula penemuan arca tersebut saat warga mencari sumber air untuk irigasi air di sawah. Saat menggali tanah warga menemui hal yang aneh di sumber air.

“Warga waktu menggali di depan sumber (air) menemukan lubang seperti goa. Karena merasa penasaran akhirnya mencoba mencari jalur goa itu,” kata Yudha sebagaimana dilansir Suara.com, Rabu (18/9/2019).

Bentuk arca yang ditemukan, kata Yudha, kali pertama berupa patung seperti ikan. Kemudian bangunan berbentuk pancuran air dan dua mahkota serta arca yang berbentuk garuda.

Setelah penemuan itu, berbagai upaya dilakukan untuk mengobservasi kawasan sampai terbentuk tim Survei Geofisika. Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jatim akan melakukan upaya ekskavasi tahun depan.

Dilansir Detik.com, Jumat (19/12/2019), situs petirtaan suci Majapahit di Dusun Sumberbeji diperkirakan berdiri di area seluas 500 meter persegi. Dua tahap ekskavasi sebelumnya berhasil mengungkap bangunan kolam seluas 20 x 17 meter persegi.

Mengenal Lestari Moerdijat, Penyintas Kanker yang Jadi Wakil Ketua MPR

Kota Raja

Rata-rata ketebalan dinding kolam purba ini mencapai 80 cm. Kedalaman kolam mencapai 2 meter dengan lantai berupa tatanan bata merah kuno.

Petirtaan ini dibangun dan digunakan oleh keluarga raja untuk menyucikan diri. Hanya saja tahun pembangunannya sampai saat ini belum bisa dipastikan.

Para arkeolog baru mendapatkan petunjuk berupa temuan pecahan keramik dari Dinasti Yuan dan Song di Tiongkok sekitar abad 10-12 masehi. Kolam kuno ini diprediksi dibangun sejak Kerajaan Kediri dan digunakan sampai masa Majapahit.

Petirtaan Sumberbeji diyakini menjadi bagian dari kota raja. Karena terdapat temuan struktur purbakala di Desa Sugihwaras, Kecamatan Ngoro dan di Dusun Kedaton, Desa Bulurejo, Kecamatan Diwek. Situs Sugihwaras berupa struktur dari bata merah yang memanjang.

Situs di Dusun Kedaton juga berupa struktur dari susunan bata merah. Bagian yang sudah nampak sepanjang 11 meter. Bangunan ini membentang dari selatan ke utara. Tingginya 1,3 meter atau terdiri dari 25 lapis bata merah. Setiap bata penyusunnya mempunyai dimensi 32 x 18 x 5 cm.

Situs ini berjarak sekitar 100 meter dari situs Sugihwaras. Baik situs Kedaton maupun Sugihwaras diduga sisa-sisa keraton Majapahit dari abad 14 masehi. Kedua bangunan kuno ini berada sekitar 3,8 Km di sebelah utara petirtaan suci Majapahit di Sumberbeji.

Ditulis oleh : Jafar Sodiq Assegaf

Sign up for the Newsletter

Join our newsletter and get updates in your inbox. We won’t spam you and we respect your privacy.