Fenomena lazarus syndrome memang langka, tetapi bukan berarti tidak ada dan tidak selalu berhubungan dengan hal-hal mistis,
JEDA.ID-Fenomena lazarus syndrome diduga jadi penyebab peristiwa seorang gadis 12 tahun di Probolinggo yang meninggal dan sempat hidup lagi. Peristiwa ini jadi perbincangan banyak warganet.
Gadis itu awalnya dinyatakan meninggal dengan diagnosis komplikasi diabetes. Saat jenazahnya hendak dimandikan, tak disangka jantungnya berdetak kembali meski akhirnya meninggal lagi setelah 1 jam mendapat perawatan.
Happy Hypoxia Hingga Kerontokan Rambut, Gejala Baru Corona?
Fenomena lazarus syndrome atau ‘bangkit’ dari kematian seperti yang dialami perempuan berusi 12 tahun asal Probolinggo itu memang langka, tetapi bukan berarti tidak ada. Pun tidak selalu berhubungan dengan hal-hal mistis, karena ada beberapa mekanisme biologis yang memungkinkan hal itu terjadi.
Beberapa kasus yang pernah dilaporkan antara lain sebagai berikut:
1. Meninggal karena kecelakaan, hidup lagi jelang pemakaman
Pertengahan 2019, seorang pria di India, Mohammad Furqa, tak sadarkan diri setelah mengalami kecelakaan. Setelah keluarganya kehabisan uang untuk perawatan, pria ini tak kunjung sadar dan akhirnya dinyatakan meninggal.
Menjelang pemakaman, anggota badannya bergerak. Pria ini lalu dilarikan lagi ke rumah sakit dan mendapat bantuan pernapasan.
2. Mati kesetrum, hidup lagi 20 menit kemudian
Masih di tahun 2019, seorang pria di Michigang mengalami kecelakaan saat sedang bekerja dengan kabel listrik. Jantungnya sudah tidak berdetak ketika tiba di rumah sakit. Resusitasi untuk mengembalikan detak jantungnya nyaris tidak membuahkan hasil.
Tanpa disangka, 20 menit kemudian pria ini terbangun setelah mendapat resusitasi dengan defibrilator.
3. Mati suri gara-gara serangan jantung
Tina Hines asal Arizona, Amerika Serikat, mengalami kematian akibat serangan jantung yang membuat jantungnya berhenti berdetak. Tubuhnya sudah sempat membiru ketika ambulans datang memberikan pertolongan.
Resusitasi yang dilakukan tim medis membuahkan hasil. Setelah 27 menit ‘kehilangan nyawa’, wanita ini mendapatkan lagi detak jantungnya.
4. Hidup lagi saat hendak autopsi
Pada 2015, seorang pria di India mengalami infeksi telinga dan kurang gizi. Ia tak sadarkan diri di sebuah depot bus di Mumbai, lalu dibawa ke rumah sakit dalam kondisi jantung sudah tidak berdetak.
Jenazahnya lalu dibawa ke kamar mayat. Sesuai prosedur yang berlaku, tim medis menunggu 2 jam untuk mengantisipasi kemungkinan mati suri.
Punya Perut Buncit? Ketahui Pemicunya
Dan ternyata benar, saat petugas hendak melakukan pemeriksaan post mortem, perut pria ini bergerak. Bahkan akhirnya pria ini benar-benar terbangun karena terjadi kegaduhan ketika petugas berhamburan ingin memberitahu dokternya.
Dikutip dari detikcom, Selasa (18/8/2020), fenomena lazarus syndrome pertama kali diteliti serius oleh ilmuwan pada 1982 dalam jurnal medis The Lancet dalam laporan berjudul Recovery After Discontinued Cardiopulmonary Resuscitation.
Nama Lazarus syndrome diberikan oleh dokter anestesi Jack Bray Jr pada 1993, dari kisah pria yang dihidupkan kembali oleh Nabi Isa.
Secara medis, ini adalah kondisi yang disebut Return of Spontaneous Circulation (ROSC). Sejak saat itu ilmuwan dan para dokter mengumpulkan kasus-kasus serupa dari seluruh dunia.
Smithsonian Magazine pernah menulis bahwa dokter Vedamurthy Adhiyaman dari Glan Clwyd Hospital di North Wales meneliti 38 kasus Lazarus Phenomenon.
Penelitiannya diterbitkan di Journal of the Royal Society of Medicine tahun 2007 berjudul The Lazarus Phenomenon. Menurut Adhiyaman, 65 persen kasus Lazarus berakhir dengan kematian, setelah sempat hidup lagi. Namun 35 persen pasien, hidup kembali lalu bisa sehat.
Penjelasan Ilmiah Lazarus Syndrome
Lantas apa penjelasan ilmiahnya? Ada beberapa teori ilmiah yang berkembang karena kasus lazarus syndrome sangat sulit untuk diteliti ilmuwan. Berikut ini penjelasannya:
Dynamic Hyperinflation
Semua laporan medis menunjukkan ada faktor CPR atau pemberian nafas buatan. Dalam teori ilmiah ini, paru-paru diduga diisi udara tanpa cukup waktu diembuskan.
Tekanan udara di paru-paru menghambat darah kembali ke jantung menyebabkan cardiac arrest. Ketika CPR dihentikan, tekanan paru-paru berkurang, darah bersirkulasi lagi dan menyebabkan efek auto-resuscitation atau hidup lagi.
Hyperkalemia
Kandungan potasium yang tinggi dalam darah diduga menyebabkan auto-resuscitation. Ketika dokter memberikan kalsium, glukosa, insulin, sodium bikarbonat dan obat lain untuk mengurangi kadar potasium, jantung bisa berdegup kembali.
Dua penjelasan ilmiah ini dinilai yang paling mendekati untuk saat ini. Kasus Lazarus Syndrome diakui sangat sulit untuk diteliti para ilmuwan karena kejadiannya sangat langka, masih banyak spekulasi. Banyak kasus Lazarus tidak dilaporkan ke forum ilmiah karena masalah privasi keluarga pasien.