Jauh sebelum wabah Covid-19, di dunia pernah terjadi beberpa wabah aneh yang misterius antara lain wabah tertawa, wabah mengantuk, hingga wabah menari.
JEDA.ID — Jauh sebelum wabah Covid-19, di dunia pernah terjadi beberpa wabah aneh yang misterius antara lain wabah tertawa, wabah mengantuk, hingga wabah menari.
Bedanya wabah ini tidak sampai meluas atau mendunia, melainkan hanya terjadi beberapa wilayah tertentu dalam kurun waktu yang tak terlalu lama.
Wabah lokal atau akrab dikenal dengan epidemi adalah istilah yang digunakan untuk menjelaskan kondisi penyebaran penyakit yang sangat luas dalam suatu daerah serta menjangkit banyak orang. Suatu epidemi atau wabah lokal ini merupakan kasus baru yang terjadi dalam suatu periode tertentu. Singkatnya, wabah ini terjadi secara cepat dan tidak terduga.
Dari sejumlah wabah terdapat wabah yang bisa diatasi tetapi ada pula wabah yang hingga saat ini masih menjadi misteri dalam ilmu pengetahuan. Setidaknya ada tiga wabah lokal yang pernah menyerang manusia dan hingga kini misteri penyebab dan bahkan obatnya masih belum terungkap.
Berikut wabah aneh yang pernah menyerang beberapa wilayah di dunia, seperti dilansir dari berbagai sumber, Senin (13/7/2020).
Suburnya Bisnis Teknologi Finansial saat Pandemi dan Antisipasi Risikonya
1. Wabah Mengantuk
Wabah mengantuk atau dikenal dengan istilah Ensefaliti Lethargica Sivkness atau Sleepy Epidemi terjadi pada waktu yang hampir bersamaan dengan wabah flu Spanyol pada 1915. Pada 1916 hingga 1930 silam, sebuah wabah langka pernah terjadi di Eropa. Seperti dicatat dalam laman Neurology Times wabah ini menyerang setengah juta orang di Eropa.
Namun sumber lain menyebutkan wabah ini telah menewaskan satu juta orang serta melumpuhkan jutaan orang lainnya. Wabah ini menyebabkan orang mengalami sakit tenggorokan dan kejang yang berakhir dengan koma atau bahkan kematian. Risiko kematian wabah ini cukup tinggi, yakni mencapai 40%.
Secara lebih spesifik Ensefalitis lethargica ditandai dengan beberapa gejala seperti demam tinggi, sakit tenggorokan, sakit kepala, lesu, penglihatan buram, respon fisik dan mental melambat, pola tidur dan bahkan tidak sadarkan diri.
Dalam kasus yang parah, penderita akan mengalami koma dan bahkan kematian. Seperti kehadirannya, wabah lokal atau epidemi ini berakhir pada tahun 1926 secara misterius. Hingga kini, wabah ini belum diketahui penyebabnya.
Riwayat Solo Jadi Zona Merah Lagi, Ini Makna Warna untuk Zona Infeksi Corona
2. Wabah menari
Wabah menari atau pandemi taarian dikenal dengan Dancing Plague. Wabah paling aneh yang pernah ada dalam sejarah karena tidak seperti wabah pada umumnya yang menyebabkan sakit atau semacamnya.
Akan tetapi, wabah ini menyebabkan penderitanya menari sendiri secara ekstrem dan tidak karuan. Dilansir dari sebuah media online, meskipun wabah ini terlihat seperti dongeng, akan tetapi memang benar terjadi dan direkam dengan cukup lengkap. Wabah ini tidak hanya terjadi pada satu tempat saja melainkan hampir merata di seluruh Eropa.
Dalam id.wikipedia.org, disebutkan bahwa pada Juli 1518 terdapat kasus mania menari yang terjadi di Strasbourg, Alsace (bagian Kekaisaran Romawi Suci). Sekitar 400 orang menari selama berhari-hari tanpa istirahat. Selama sekitar satu bulan, beberapa dari mereka yang terkena wabah ini tumbang, bahkan meninggal karena serangan jantung, stroke, atau kelelahan.
3. Wabah tertawa
Pada 30 januari 1962, di Tanganyika yang saat ini menjadi bagian dari Tanzania berawal dari tiga gadis yang menertawakan sebuah lelucon.
Namun, bukan tawa mereda setelah beberapa menit, tertawa itu justru menular ke seluruh sekolah. Ii bahkan mempengaruhi hampir 60% dari siswa. Tak hanya itu, wabah tertawa itu juga menyebar luas. Untuk saat ini, wabah tertawa dianggap sebagai contoh lain dari Mass psychogenic illness  (MPI).
MPI yang disebut juga sebagai penyakit sociogenic adalah penyebaran cepat dari tanda-tanda dan gejala yang memengaruhi anggota kelompok kohesif penyakit. Satu-satunya yang diyakini dari wabah lokal ini  adalah wabah ini hanya memengaruhi anak-anak.