• Fri, 19 April 2024

Breaking News :

Mengungkap Metode Belajar Efektif Saat Pandemi di Berbagai Negara

Pandemi Covid-19 yang terjadi hampir di seluruh dunia, mengakibatkan perubahan di berbagai bidang kehidupan, termasuk dalam metode belajar bagi siswa sekolah. 

JEDA.ID —  Pandemi Covid-19 yang terjadi hampir di seluruh dunia, mengakibatkan perubahan di berbagai bidang kehidupan, termasuk dalam metode belajar bagi siswa sekolah.

Apabila biasanya kegiatan belajar mengajar (KBM) dilakukan secara tatap muka secaralansgung antara guru dan siswa, sekarang diubah menjadi belajar di rumah menggunakan metode dalam jaringan (daring).

Dibuatnya kebijakan tersebut juga diterapkan di berbagai negara di dunia, salah satunya Indonesia. Diharapkan dengan diterapkannya kebijkan tersebut dapat mencegah terjadinya penularan virus Corona atau Covid-19.

Aktivitas belajar di rumah selama masa pandemi mengandalkan teknologi dan telekomunikasi, yakni internet. Belajar dari rumah dilakukan lewat daring (dalam jaringan) atau online. Berbagai metode belajar berbasiskan teknologi dan telekomunikasi itu pun dilakukan. Ragam sarana belajar menjadi kian dikenal publik dan anak-anak. Beberapa di antaranya Zoom, Google Form, Google Class Room, WhatsApp, Instagram, televisi. Semua itu digunakan untuk bisa saling berkomunikasi antara guru dan murid.

Tips Membuat Bibir Seksi Bervolume Tanpa Suntik

• Zoom

Beberapa negara menggunakan e-learning. Mereka menggunakan berbagai jenis aplikasi seperti Zoom. Beberapa di antaranya sempat menggunakan Zoom dalam proses belajar mengajar secara online, seperti Malaysia, Singapura, Taiwan, Amerika Serikat.

Kemampuan aplikasi tersebut yang sekaligus menjadi daya tariknya, yakni dapat menampung sebanyak 100 pengguna secara bersamaan untuk panggilan video. Hal itu cocok untuk sekolah yang membutuhkan skala besar.

Akan tetapi, baru-baru ini otoritas pendidikan di negara-negara tersebut melarang penggunaan Zoom untuk keperluan belajar online, salah satunya terkait Zoombombing. Serangan cyber berupa gangguan dari luar yang membajak video konferensi dengan mengirim beragam gambar tak pantas atau ujaran kebencian disertai ancaman.

• Microsoft Teams

Banyak sekolah di Amerika Serikat yang berlalih dan menggunakan Microsoft Teams. Seperti dilansir dari laman Telkom University, Microsoft Teams adalah hub digital yang menyatukan percakapan, konten, penugasan, dan aplikasi di satu tempat, memungkinkan guru menciptakan lingkungan belajar yang dinamis.

Dengan aplikasi itu memungkinkan siswa dan guru dapat tetap berkomunikasi dan saling membantu  percakapan, dan dapat merasa seperti mereka bertemu langsung menggunakan pertemuan langsung.

• Google Classroom

Aplikasi ini dapat digunakan untuk kegiatan belajar mengajar secara daring. Umumnya, guru akan membuat kelas dalam aplikasi tersebut, kemudian membagikan kode kelas sehingga anak didiknya dpat bergabung dalam kelas tersebut.

Aplikasi ini dapat memudahkan guru dalam memberikan tugas kepada anak didiknya karena terdapat fitur tugas yang dapat diberi tenggat pengumpulannya. Selain itu, antara guru dan murid juga dapat berdiskusi secara langsung dengan cara berkomentar. Sayangnya, dalam Google Classroom ini pengguna tidak dapat melakukan tatap muka secara langsung atau video call group. Nah, akan tetapi Google memiliki aplikasi lain, yaitu Google Meet.

Waspada, Merasa Insecure Berdampak Bagi Kesehatan Mental

• Google Meet

Adanya aplikasi ini memudahkan guru dan murid bertatap muka selama kegiatan belajar mengajar. Nah, keunggulan aplikasi ini, salah satunya kita dapat juga menampilkan layar komputer kita ketika hendak melakukan presentasi.

Jadi, semua peserta yang tergabung dalam pertemuan tersebut dapat menyaksikan presentasi yag ditampilkan, sangat mudah bukan? Selain itu, kita juga dapat berkomentar loh melalui kolom komentar yang sudah disediakan. Jadi, cukup efektif ya.

• Discord

Tidak jauh seperti aplikasi Google Meet, aplikasi ini juga memiliki fitur yang sama. Sebenarnya aplikasi ini dikenal sebagai HT, akan tetapi justru sekarang ni digunakan sebagai media belajar mengajar.

Ditulis oleh : A’idah Husna Luthfiyyah

Menarik Juga

Sign up for the Newsletter

Join our newsletter and get updates in your inbox. We won’t spam you and we respect your privacy.