Olahraga bela diri memang penting diajarkan kepada anak. Namun aspek keamanan juga harus diperhatikan agar anak terlindungi.
JEDA.ID--Olahraga bela diri memang penting diajarkan kepada anak. Selain agar tubuh anak sehat, bela diri juga bisa menjadi jalan meraih prestasi atau untuk menjaga diri.
Namun para orang tua hendaknya benar-benar memahami jenis dan risiko bela diri yang dipelajari anak-anaknya. Jangan sampai latihan bela diri justru membawa musibah seperti cedera bahkan mengancam jiwa.
Namun usia berapa yang aman untuk anak berlatih bela diri? Sebenarnya tidak ada aturan baku mengenai mulai usia berapa anak dapat mengikuti olahraga bela diri. Namun demikian, kebanyakan ahli berpendapat bahwa olahraga bela diri mulai bisa diikuti si kecil sejak usia 6 tahun.
“Usia enam tahun menjadi usia tepat untuk memulai kelas seni bela diri,” ungkap Mimi Johnson, M.D., dari American Academy of Pediatrics’ Committee on Sports Medicine and Fitness s.eperti dilansir Liputan6.com.
Johnson menjelaskan, di usia tersebut seorang anak memiliki kontrol otot yang cukup baik dan aman saat melakukan gerakan seni bela diri.
Pada usia tersebut, sebagian besar anak juga sudah dapat mengikuti instruksi dengan baik, serta sudah mulai bisa berpikir kritis. Selain itu, umumnya anak usia enam tahun ke atas sudah dapat berlatih secara disiplin.
Selain faktor usia, hal penting lain yang perlu dipertimbangkan sebelum anak mengikuti olahraga bela diri adalah pemilihan jenis olahraga bela diri dan aspek keamanannya.
Jenis olahraga bela diri untuk anak sebaiknya memiliki nilai-nilai positif atau filosofis, serta tidak menekankan pada duel.Pilihlah yang sesuai dengan kondisi anak agar saat menjalaninya ia pun tak merasa terpaksa.
Berikut ini adalah beberapa jenis olahraga bela diri yang dapat Anda perkenalkan kepada si Kecil seperti dilansir klikdokter.com, Senin (6/7/2020).
Penting, 8 Cara Mencegah Penularan Virus Corona di Era New Normal
1. Taekwondo
Olahraga bela diri asal Korea ini populer di Indonesia sejak lama. Olahraga ini menekankan pada teknik gerakan tangan dan kaki yang dapat digunakan untuk melindungi diri dari bahaya.
Selain manfaat tersebut, beberapa studi melaporkan manfaat lain dari taekwondo seperti meningkatkan daya konsentrasi anak dan menumbuhkan rasa percaya diri.
2.Pencak silat
Seni bela diri asli Indonesia ini bisa menjadi salah satu alternatif yang baik bagi si Kecil. Pencak silat tak hanya melatih aspek fisik tetapi juga mental. Dari sisi fisik, kekuatan otot lengan dan tungkai dilatih dengan optimal.
Dari aspek mental, latihan pernapasan dan sisi filosofis dari pencak silat membantu si Kecil lebih tenang dalam menghadapi tekanan.
3.Aikido
Olahraga bela diri asal Jepang ini menekankan pada perlindungan diri tanpa melakukan tindakan agresif pada orang lain. Fokus aikido adalah untuk mempelajari gerakan untuk ”mengunci” lawan, bukan untuk melakukan perlawanan.
Tak seperti olahraga bela diri lainnya, aikido bukanlah seni bela diri yang dipertandingkan dan hampir tidak ada duel yang dilakukan.
4.Karate
Karate merupakan jenis bela diri lain dari Jepang. Dari asal katanya, karate berarti tangan kosong. Artinya, bela diri ini menekankan pada melatih gerakan untuk melindungi diri tanpa menggunakan senjata. Setiap gerakan dalam yang diajarkan dalam karate memiliki nilai moral yang baik untuk diajarkan pada anak.
Reksa Dana Turun Terus Akibat Corona, Perhatikan Tips Anti Rugi Ini
Perhatikan Aspek Keamanan
Selain jenis olahraga bela dirinya, aspek keamanan juga merupakan hal esensial yang dipertimbangkan. The American Academy of Pediatrics (AAP) memberikan rekomendasi mengenai beberapa aspek keamanan yang harus diperhatikan sebelum si Kecil berlatih bela diri, yaitu:
Pelatih yang berpengalaman
Pastikan bahwa pelatih bela diri untuk si Kecil berpengalaman dalam mengajar anak-anak. Selain itu, pelatih bela diri harus bisa mengajarkan bela diri dengan cara yang menyenangkan.
Untuk mengetahui hal ini tidaklah mudah. Anda perlu melakukan survei ke beberapa klub bela diri dan melakukan observasi terhadap pelatih dahulu sebelum mendaftarkan si Kecil.
Teknik yang tepat
Untuk menghindari keseleo atau cedera lainnya, pelatih harus bisa memastikan bahwa anak melakukan latihan bela diri dengan teknik yang benar. Tidak boleh ada gerakan yang berpotensi menyebabkan benturan di kepala.
Gunakan alat pelindung diri
Tanyakan pada pelatih bela diri mengenai alat pelindung diri apa yang bisa dipakai. Misalnya saja helm, pelindung siku, pelindung lutut, atau pelindung dada. Sebisa mungkin, sebaiknya lantai tempat latihan bela diri dialasi dengan matras atau alas yang aman untuk menghindari cedera jika terbentur lantai.