• Tue, 19 March 2024

Breaking News :

Masalah Tersisa di Balik Manfaat Eceng Gondok

Hasil penelitian yang dilakukan peneliti LIPI disebutkan jika eceng gondok punya manfaat yaitu mampu mengurangi polutan serta memperjernih air.

JEDA.ID–Sepanjang mata memandang, aliran Kali Pepe di daerah Komplang, Banjarsari, Solo menghijau dipenuhi eceng gondok. Ini bukan fenomena baru. Manfaat eceng gondok memang banyak dirasakan, meski tetap menyisakan masalah.

Sebelumnya pada 2018, Sungai Bengawan Solo, khususnya di hilir Jawa Timur juga menghijau dipenuhi ribuan tanaman eceng gondok. Kondisi ini juga terjadi di beberapa sungai yang dipenuhi eceng gondok.

Kali Pepe membentang belasan hingga puluhan kilometer. Di beberapa lokasi, sungai yang bermuara di Sungai Bengawan Solo ini dipenuhi eceng gondok.

Jeda.id mewawancarai seorang warga yang bermukim di Selter PKL Komplang, Banjarsari Solo, Rabu (16/10/2019), mengenai fenomena ini. Pria yang akrab disapa Winarto, 69, mengaku eceng gondok rutin menghiasi Kali Pepe, Komplang, tiap musim kemarau tiba.

Pada tahun ini, eceng gondok sudah memenuhi Kali Pepe sejak September. ”Saya ingat waktu itu tanggal 25 September, mulai ada lumut hijau sama daun kecil di sini [Kali Pepe],” ujar dia.

Apa penyebab utama Kali Pepe daerah Komplang dipenuhi eceng gondok? Menurut Winarto, aliran air pampat atau terhenti jadi alasan utamanya.

”Awalnya air enggak bisa mengalir, karena di sana [Tirtonadi] dibendung. Nah, lama-lama airnya jadi berlumut, lalu tumbuh eceng gondok,” kata Winarto.

Ahli lingkungan dari Pusat Penelitian Lingkungan Hidup Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Pranoto, menyatakan kandungan fosfor pada pupuk NPK (pupuk buatan), jadi penyebab utama tumbuhnya eceng gondok di Kali Pepe, Komplang.

”Penyebab utamanya, karena ada sisa pupuk petani yang terbawa air. Kandungan fosfor pada pupuk NPK, menyebabkan eceng gondok berkembang pesat,” jelas Pranoto, seperti dikutip dari Soloposcom.

Tanaman ini tidak hanya menghiasi Kali Pepe, Komplang. Taman Air Kali Pepe, Banjarsari, Solo, juga pernah dipenuhi eceng gondok. Narti, 58, mengatakan jika sepanjang aliran Kali Pepe, Banjarsari, sempat dipenuhi eceng gondok.

”Dulu sebelum dibangun taman air, banyak sekali eceng gondoknya. Bahkan dulu enggak terlihat seperti sungai, karena eceng gondoknya banyak sekali,” ujar dia.

Dampak ke Ikan

Sejak dibangun Taman Air Kali Pepe, tanaman eceng gondok memang berkurang drastis. Tanaman air ini, terlihat hanya tumbuh di beberapa tempat saja, tidak sebanyak di Komplang.

Walau begitu, ribuan eceng gondok ini membawa dampak bagi hewan air. Pranoto mengatakan tumbuhnya eceng gondong, membuat hewan air kekurangan oksigen.

Hal serupa juga dikatakan oleh Winarto. ”Ikan-ikan jadi banyak yang mati karena oksigennya tertutup eceng gondok,” tuturnya.

Meski begitu balik ribuan eceng gondok, ada manfaat tersembunyi. Salah satunya, eceng gondok dapat diolah jadi kerajinan. Pranoto menuturkan jika eceng gondok dapat dimanfaatkan jadi beberapa jenis kerajinan

Upaya budi daya eceng gondok dilakukan Unit Pengelola Kebersihan (UPK) Badan Air Jakarta Utara paad Desember 2018. mereka menanam eceng gondok di sungai dekat Taman BMW, Jakarta Utara.

eceng gondok

Oembersihan eceng gondok di Sungai Cimanuk, Indramayu (Antara)

Penanaman eceng gondok ini adalah wujud uji coba dari hasil penelitian Gadis Sri Haryani, seorang peneliti dari LIPI. Dalam hasil penelitiannya disebutkan jika eceng gondok punya manfaat yaitu mampu mengurangi polutan serta memperjernih air.

Walau terbukti memiliki manfaat bagi ekosistem sungai, tumbuhnya eceng gondok masih menimbulkan kebimbangan tersendiri.

Layaknya dua sisi mata uang yang berbeda, di satu sisi eceng gondok memiliki manfaat bagi lingkungan air. Pada sisi lainnya, pertumbuhan eceng gondok juga punya dampak bagi lingkungan.

Dikutip dari Antaranews, eceng gondok memiliki sisi negatif dan positif bagi lingkungan air. Pertumbuhan eceng gondok, sebabkan perairan mudah tertutup. Hal ini jadi penyebab utama, eceng gondok kerap dianggap sebagai tanaman pengganggu atau gulma.

Selain dianggap sebagai gulma, ternyata eceng gondok bisa menghambat aliran air dan sebabkan pendangkalan. Lantaran batang yang membusuk terendap di dasar air.

Namun, eceng gondok bukan semata-mata penghambat aliran air. Pasalnya, tumpukan sampah juga turut menghambat aliran air.

Selain itu, tumbuhnya eceng gondok juga mengurangi kandungan oksigen. Maka tak heran, jika banyak hewan air mati, akibat eceng gondok.

Serap Polutan

Sesuai dengan penelitian Gadis Sri Haryani, eceng gondok bisa menyerap polutan dan bahan kimia dalam air. Umumnya, bahan kimia ini dihasilkan dari limbah industri, rumah tangga, dan kantor.

Berbeda dengan sungai di Jakarta Utara yang sengaja ditanami eceng gondok. Tanaman air ini tumbuh secara liar di Kali Pepe, Komplang.

Maka, kehadiran eceng gondok ini dipandang berbeda. Walau masyarakat tepi Kali Pepe, Komplang, tak merasakan dampak negatif.

Namun, secara tak langsung kehadiran eceng gondok ini membuat banyak ikan mati. Lantas bagaimana cara membersihkan Kali Pepe, Komplang, dari ribuan eceng gondok?

Winarto selaku warga sekitar dan Pratono selaku ahli lingkungan hidup, memiliki perbedaan cara dalam menyikapinya.

Winarto dan warga sekitar Kali Pepe, Komplang, sudah terbiasa dengan hadirnya eceng gondok. Maka, mereka lebih memilih membiarkan eceng gondok itu menghilang sendiri.

”Kalau nanti sudah masuk musim penghujan, otomatis hilang semua eceng gondoknya,” tutur Winarto.

Sedangkan, Pranoto mengusulkan agar memberi dan memelihara ikan graskap (ikan jenis herbivora). Ikan ini jadi solusi ampuh untuk mengurangi populasi eceng gondok.

Eceng gondok adalah makanan utama bagi ikan graskap. Selain itu, pemberian ikan graskap adalah bentuk penanganan secara alami. Bagaimana pun, eceng gondok memiliki manfaat baik untuk ekosistem sungai meski juga berdampak negatif juga.

Ditulis oleh : Vanya Karunia Mulia Putri/Danang Nur Ihsan

Menarik Juga

Sign up for the Newsletter

Join our newsletter and get updates in your inbox. We won’t spam you and we respect your privacy.