• Tue, 23 April 2024

Breaking News :

Jangan Terburu-Buru Minum, Ini Dampak di Balik Teh Panas

Minum teh saat pagi saat memulai hari sudah menjadi kebiasaan sebagian orang karena selain nikmat teh juga memiliki banyak manfaat.

JEDA.ID—Minum teh saat pagi saat memulai hari sudah menjadi kebiasaan sebagian orang. Tak hanya pagi, terkadang minum the juga dilakukan pada waktu lain meski dalam ragam sajian yang beda. Seperti yang dilakukan warga Solo, Yuda, 26.

Saat pagi hari sebelum berangkat kerja dia selalu meminum teh setelah sarapan. “Hampir tiap hari saya mengonsumi teh, biasanya setelah sarapan. Kalau ada jeruk lemon, biasanya saya juga mencelupkannya ke dalam teh. Rasanya lebih nikmat,” ujar Yuda kepada Jeda.ID belum lama ini.

Menurut sejarah, di Indonesia semula tidak punya kultur menikmati secangkir teh. Sejarawan Heri Priyatmoko menyebut Nusantara khususnya masyarakat Jawa baru mengenal teh pada masa penjajahan Belanda.

“Di Belanda, menikmati teh [thee uurtje] kalah populer dari menyesap kopi [koffie uurtje atau koffie tafel]. Sementara tea time aslinya tradisi Inggris,” jelasnya kepada reporter Solopos.com, Mahardini Nur Afifah belum lama ini.

Menurut Heri, kultur minum teh di Jawa kuno ditunjukkan keluarga Kartini yang biasa menikmati teh setiap sore. Mereka mengadaptasi tata cara masyarakat Belanda menikmati teh yang tenar sebagai the cozy, caranya dengan menata cangkir, gula, susu, poci teh, dan kudapan di meja.

Tradisi minum teh dari kalangan bangsawan di pesisir tersebut berlainan dari kaum ningrat di pedalaman khususnya, kerajaan Jawa. Di sana minuman teh disajikan di setiap acara santapan baik pagi, siang, malam, maupun saat menjamu tamu kehormatan.

“Berawal dari kebiasaan para bangsawan, budaya ngeteh diikuti priyayi dan wong cilik. Dari aristokrat akhirnya kultur ini berkembang di lingkungan masyarakat luas,” jelas Heri.

Manfaat Bagi Kesehatan

Tak hanya meredam rasa haus, minum teh juga bermanfaat untuk kesehatan tubuh. Berikut ini adalah manfaat minum teh bagi tubuh seperti dirangkum dari berbagai sumber.

1. Menurunkan risiko glukoma

Penelitian di Inggris menunjukkan orang yang mengonsumsi teh berkafein memiliki risiko 74 persen lebih rendah terkena glukoma dibanding orang yang mengonsumsi teh tanpa kafein, kopi, dan minuman ringan. Meski begitu, penelitian ini belum dapat menunjukkan mengapa teh dapat mengurangi risiko glukoma.

2. Teh hitam dapat menurunkan tekanan darah

Sebuah riset pada 2013 menunjukan bahwa meminum 3 cangkir teh per hari dapat mengurangi tekanan darah beberapa persen. Penelitian ini menggunakan dua kelompok partisipan. Salah satu kelompok mengonsumsi teh hitam tiga kali sehari, sementara kelompok lainnya mengonsumsi minuman berkafein lain selama enam bulan. Hasilnya menunjukan kandungan dalam teh hitam berfungsi menurunkan tekanan darah, bukan kafein.

3. Teh hijau mampu melawan kanker

Dalam berbagai studi, kandungan teh hijau banyak disebut mampu melawan kanker usus besar, kerongkongan, pankreas, rektum dan lambung. Hal ini memang benar adanya, namun untuk memperoleh khasiatnya penyeduhan teh harus diperhatikan. Teh hijau disarankan diseduh dengan temperatur kurang dari 60 derajat celsius. Banyaknya konsumsi yang disarankan sekitar 2 cangkir besar teh hijau setiap hari.

4. Teh hijau menurunkan risiko penyakit jantung koroner

Studi di Jepang menemukan bahwa semakin banyak teh hijau yang diminum, semakin kecil peluang seseorang terkena jantung koroner. Dalam buku “150 Healthies Food on the Planet” karya Jhon Browen, Ph.D., teh hijau juga disebut bisa menurunkan fibrinogen, zat dalam tubuh yang dapat menyebabkan gumpalan dan stroke.

Tak hanya itu, penelitian yang dilakukan di Shanghai terhadap 7.000 wanita berusia 20-74 tahun 1996-2005 membuktikan bahwa konsumsi teh hijau secara rutin juga bisa mengurangi risiko kanker payudara.

5. Teh hitam mampu mengurangi stres

Peneliti di Universitas College London menemukan bahwa orang yang meminum satu cangkir teh hitam setiap hari dapat terlepas dari stress lebih cepat dibanding yang tidak.

6. Teh rooibos dapat mengurangi penyakit metabolisme

Teh rooibos merupakan teh herbal tanpa kafein. Teh ini mampu mengurangi risiko penyakit yang berkaitan dengan metabolisme tubuh bahkan membantu menyembuhkannya.
Dalam suatu penelitian, ekstrak rooibos dan madu dapat menekaan pertumbuhan sel kanker kulit. Hal ini membuka peluang untuk penyembuhan kanker di masa depan. Suatu studi mengemukakan bahwa rooibos juga memiliki kandungan yang bersifat anti-aging.

Efek Negatif

Teh memang bermanfaat untuk kesehatan, tetapi teh juga memiliki beberapa efek negative. Menurut sebuah penelitian, minum teh sejam sebelum atau setelah makan akan mengurangi daya serap terhadap zat besi sebanyak 64%. Angka ini lebih tinggi dibanding minum segelas kopi setelah makan. Minum segelas kopi setelah makan hanya mengurangi daya serap zat besi sebesar 39%.

Pengurangan daya serap tubuh terhadap zat besi itu dikarenakan adanya zat tanin dalam teh. Selain mengandung tanin, teh juga mengandung kafein, albumin, polifenol, dan vitamin. Tanin berperan memengaruhi penyerapan zat besi dari makanan terutama yang termasuk dalam kategori heme non-iron, misalnya padi-padian, kacang-kacangan dan sayur-sayuran.

Jangan Diminum Saat Panas

Bila gemar mengonsumi teh, sebaiknya jangan meminumnya dalam keadaan panas, terutama saat suhu udara sangat dingin. Sebab, mengonsumsi teh terlalu panas bisa meningkatkan risiko kanker kerongkongan.

Menurut studi dalam International Journal of Cancer, seperti dilansir Antara dari Indian Express, Selasa (24/9/2019), untuk sampai pada temuan itu, para peneliti mengamati 50.045 orang berusia 40- 75 tahun di Golestan, Iran, selama periode rata-rata 10,1 tahun. Penelitian ini dilakukan antara tahun 2004 dan 2017. Suhu teh yang diminum peserta, dibagi menjadi dua kategori – sangat panas (60 ° C ke atas) dan suam-suam kuku (di bawah 60 ° C).

Hasilnya, mereka yang minum 700 ml atau lebih teh sangat panas setiap hari, berpeluang 90 persen lebih tinggi terkena kanker esofagus, dibandingkan dengan peserta yang mengonsumsi kurang dari 700 ml teh suam-suam kuku. Studi ini juga mempertimbangkan waktu menuangkan teh sebelum meminumnya yakni dalam skala dua-enam menit.

Kanker kerongkongan biasanya dimulai pada sel-sel yang melapisi bagian dalam kerongkongan. Kanker ini disebut sebagai salah satu penyebab paling umum kematian di seluruh dunia. Gejalanya meliputi penurunan berat badan, nyeri dada, kesulitan menelan, gangguan pencernaan, mulas, batuk dan suara serak. Jadi ada baiknya kita tidak buru-buru meminum teh, tunggulah agar agak dingin atau tidak terlalu panas.

Ditulis oleh : Anik Sulistyawati

Menarik Juga

Sign up for the Newsletter

Join our newsletter and get updates in your inbox. We won’t spam you and we respect your privacy.