Musibah memprihatinkan menimpa SMP N 1 Turi Sleman saat melakukan susur sungai, Jumat (21/2/2020). Kejadian yang menewaskan 7 orang itu sangat disayangkan.
JEDA.ID – Musibah memprihatinkan menimpa SMP N 1 Turi Sleman saat melakukan susur sungai, Jumat (21/2/2020). Sebanyak 257 anggota pramuka dari kelas VII dan VIII ikut melakukan kegiatan susur sungai di Sungai Sempor, Dusun Dukuh, Desa Donokerto, Kecamatan Turi, Kabupaten Sleman.
Namun nahas, tiba-tiba arus deras menerjang dan menyeret para siswa Jumat sore. Akibat peristiwa tersebut, hingga Sabtu (22/2/2020), tujuh orang meninggal dan tidak anak masih hilang.
Bupati Sleman Sri Purnomo menilai peristiwa ini terjadi akibat kecerobohan pihak sekolah. Sebab, kegiatan susur sungai dilakukan saat musim hujan. Memang kegiatan susur sungai tidak bisa dilakukan sembarangan orang. Ada beberapa hal-hal yang harus diperhatikan melakukan kegiatan alam yang bisa dikatakan ekstrem ini.
Potensi
Sebenarnya susur sungai merupakan kegiatan positif dalam pengenalan sungai. Selain itu, kegiatan ini menjadi salah satu upaya mengenali potensi sungai. Selain itu, kegiatan ini juga bertujuan menengok kondisi sungai. Biasanya susur sungai juga disertai kegiatan lain, seperti pembersihan sungai. Dengan catatan, kegiatan tersebut harus dilakukan dengan prosedur yang benar.
Dikutip dari suarajogja.id, Dosen Sumber Daya Air dan Sungai Fakutas Teknik Universitas Gadjah Mada (UGM) Agus Maryono menyebut tewasnya 7 siswa SMPN 1 Turi Sleman di Sungai Sempor merupakan hal konyol karena dilakukan anak-anak dan saat musim hujan.
Bukan Kegiatan untuk Anak
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Bencana BNPB Agus Wibowo mengatakan insiden ini menjadi pembelajaran bersama sehingga insiden serupa dapat dihindari.
“Apabila akan melakukan kegiatan penyusuran sungai, ini harus dilakukan oleh orang dewasa dan terlatih. Anak-anak dan remaja dilarang untuk melakukan kegiatan itu mengingat sangat berisiko tinggi,” katanya. Selain itu, sekolah yang akan melakukan kegiatan penuh risiko ini perlu juga memberitahu aparat pemerintah dan keamanan setempat.
Agus Maryono menegaskan lagi, kegiatan itu tidak diperuntukkan bagi anak-anak dan remaja. Menurut pakar Manajemen Sungai UGM itu, kegiatan itu seharusnya dilakoni oleh orang-orang terlatih atau profesional seperti anggota TNI atau Mapala dengan mempertimbangkan banyak hal.
Berikut hal-hal yang harus diperhatikan saat susur sungai seperti dilansir Jeda.id dari berbagai sumber.
1. Perhatikan Kondisi Cuaca
Jangan memaksa untuk menyusuri sungai bila kondisi memang tidak memungkinkan. Di musim hujan, banyak sekali dampak buruk yang bisa mengintai keselamatan Anda saat. Jalanan yang licin mungkin saja bisa membuat Anda terpeleset. Selain itu, banjir besar bisa membawa Anda terseret derasnya arus sungai. Bahkan menurut pakar, kegiatan ini sebaiknya dilakukan pada musim kemarau atau saat arus sungai tidak deras.
2. Kewaspadaan
Hal selanjutnya yang perlu diperhatikan saat melakukan susur sungai yakni waspada. Jangan lengah, Anda harus selalu siaga dan waspada terhadap kemungkinan bahaya yang mengancam.
3. Bawa barang secukupnya
Kegiatan susur sungai adalah kegiatan yang dilakukan bukan hanya untuk bersenang-senang melainkan untuk memperkenalkan kita dengan alam. Maka dari itu, ada baiknya jika Anda membawa barang secukupnya untuk menghindari kelebihan muatan saat menyusuri sungai. Beban berat yang Anda bopong akan menghambat perjalanan Anda.
4. Jangan Sendiri
Hal yang paling utama adalah jangan susur sungai sendirian. Setidaknya Anda melakukan susur sungai bersama banyak orang untuk meminimalisasi bahaya. Dengan adanya banyak bantuan dari orang lain, Anda juga tidak akan merasa terlalu khawatir dengan medan yang akan dilalui karena bisa meminta bantuan dari beberapa teman. Di samping itu, ajaklah satu atau beberapa teman yang memang sudah pernah mengikuti kegiatan serupa agar bisa menjadi pemandu yang mengarahkan jalannya penyusuran tersebut. (Bunga Oktavia)
