• Tue, 23 April 2024

Breaking News :

Bisa Berakibat Fatal, Cemburu Seharusnya Dikendalikan

Perasaan cemburu sudah hal biasa dalam sebuah hubungan. Namun cemburu yang tidak dikendalikan akan membuat masalah dan berakibat fatal.

JEDA.ID- Perasaan cemburu sudah hal biasa dalam sebuah hubungan. Namun cemburu yang tidak dikendalikan akan membuat masalah dan berakibat fatal.

Sepasang kekasih jadi korban penembakan di kawasan Duren Sawit, Jakarta Timur, Minggu (11/8/2019). Seorang pria yang diketahui sebagai mantan kekasih sang wanita pun ditetapkan sebagai tersangka. Seperti dilansir detiknews, penembakan yang membuat M Ramli Abdul Muis dan Widya Lestari terluka di area paha juga perut, dilatarbelakangi rasa cemburu. Tersangka Eki Yunianto disebut masih memendam rasa cemburu pada Widya dan sengaja memancing keributan.

Lain kasus, perasaan cemburu juga menjadi alasan Suwarno Jamintun membunuh Rosita, seorang janda anak satu asal Kabupaten Garut, ditemukan meninggal dan telah menjadi kerangka di Desa Sirnagalih, Kecamatan Cigalontang, Kabupaten Tasikmalaya, pada 20 Juni lalu. Dari hasil penyelidikan diketahui pelaku terbakar api cemburu karena Rosita terus menerima telepon dan SMS dari seorang pria. Pelaku menduga pria tersebut kekasih Rosita karena kerap mesra.

Menurut kamus besar bahasa Indonesia (KBBI) cemburu adalah perasaan saat merasa tidak atau kurang senang melihat orang lain beruntung dan sebagainya.  Perasaan cemburu yang tidak normal, seperti terlalu berpikir negatif pada pasangan hingga menjadi posesif pada akhirnya justru akan memicu pertengkaran hebat dengan pasangan.
Cemburu memang bisa membuat seseorang gelap mata dan berbuat nekat, seperti yang dilakukan Eki. Dalam dunia psikologi, cemburu didefinisikan dengan rasa takut dan marah, sebagai respons manusia untuk mempertahankan hubungan romantisnya dengan pasangan.

Merasa Terancam

Psikoterapis William Berry, seperti dikutip dari Psychology Today menjelaskan lebih lanjut bahwa cemburu juga dipicu oleh rasa terancam, ketakutan akan kehilangan seseorang atau sesuatu. Pada pria, rasa cemburu berlebihan cenderung timbul lebih kuat ketika seseorang yang dia cintai sudah (atau terancam) dimiliki orang lain.

Menariknya, rasa cemburu yang timbul pada pria lebih disebabkan alasan biologis. Termotivasi oleh keinginan mereka untuk reproduksi alias memiliki keturunan. Saat pasangannya beralih ke orang lain, maka secara naluriah, ia merasa terancam proses reproduksinya terganggu.

Di samping itu rasa cemburu juga memicu peningkatan aktivitas syaraf pada bagian otak manusia yang berkaitan dengan ikatan pasangan dan sakit hati, bersamaan dengan naiknya level testosteron dan kortisol. Hal tersebut ditemukan lewat penelitian yang dilakukan University of California dan telah diterbitkan dalam jurnal Frontiers in Ecology and Evolution.

Seperti diketahui, testosteron merupakan hormon seks pada pria, sementata kortisol adalah hormon stres. Rasa cemburu yang berlebihan akan membuat hormon-hormon tersebut melonjak dan akhirnya memicu seseorang berbuat nekat di luar batas nalar. Berikut cara menghilangkan rasa cemburu berlebihan seperti dirangkum Jeda.id dari berbagai sumber.

1. Mengetahui Penyebab

Cara paling awal untuk mencegah sikap cemburu ialah memahami apa yang menjadi penyebab rasa cemburu. Ada sangat banyak penyebabnya, seperti takut kehilangan pasangan hingga takut dengan kesendirian. Bisa juga karena trauma masa lalu yang membuat Anda takut akan terulang kembali.

2. Jangan Terlalu Mengekang Pasangan

Sebagai individu tentunya tidak menyukai jika ada orang lain termasuk pasangan yang terlalu membatasi kebebasannya dan terlalu mengatur. Apalagi bagi pria, kebebasan adalah kekuatan yang memberi mereka keberanian untuk menghadapi dunia. Terkadang sikap cemburu dan ketakutan Anda justru akan membuat diri Anda menjauh dari pasangan, selain itu juga dapat membuat pasangan Anda. berpikir bahwa Anda terlalu posesif.

3. Abaikan Perasaan

Saat Anda merasa cemburu, maka cobalah untuk jangan terlalu memikirkannya. Anda bisa melakukan hal-hal yang membuat Anda tetap sibuk sehingga Anda tidak akan terlalu mempedulikan perasaan Seperti dengan bepergian bersama teman-teman atau melakukan hobi yang membuat Anda bahagia.

4. Hanya Membuang-Buang Waktu

Padahal Anda bisa bersenang-senang menghabiskan waktu bersama pasangan, tapi jika Anda mulai cemburu dan berprasangka buruk maka Anda akan mulai berperilaku negatif juga. Beberapa wanita yang merasa cemburu biasanya akan mulai menghabiskan waktunya untuk mencari tahu media sosial, email, dan pesan chat milik pasangannya.

Pikirkan berapa banyak waktu yang sudah Anda habiskan karena pikiran cemburu dan membuat Anda berusaha mencari bukti-bukti dari pikiran negatif padahal hal tersebut tidaklah ada.

5. Bicarakan  dengan Pasangan

Cobalah untuk terbuka dan bicarakan perasaanmu pada pasangan. Bersikap terbuka dengan mengatakan perasaan yang sejujurnya pada pasangan dapat mengatasi rasa emosional dan menjadi lebih tenang. Sehingga Anda bisa mengetahui dengan pasti apa yang sebenarnya, bukan hanya menduga-duga.

6. Berhenti Menyamakan Diri Anda dengan Orang Lain

Terkadang membandingkan diri Anda dengan orang lain tidak selamanya menjadi hal yang buruk, tergantung pada apa yang Anda bandingkan. Kalau perbandingan Anda membawa dampak positif yang bisa membuat terinspirasi untuk mengikuti kesuksesan orang tersebut, maka itu adalah hal yang baik. Namun jika sebaliknya, jika perbandingan itu justru membawa pengaruh negatif dan membuat Anda merasa tidak berguna, maka saat itulah Anda harus mulai berhenti untuk membanding-bandingkan. Cobalah untuk melihat sisi positif dari dirimu yang membuat sang pacar memilih Anda. Dan ingatlah pasangan Anda bahagia dengan diri Anda sendiri tanpa perlu mengikuti orang lain.

7. Percaya kepada Pasangan

Yang terpenting dari semuanya adalah rasa percaya antara Anda dan pasanga. Dengan mempercayai pasangan, Anda bisa membuatnya merasa bisa diandalkan dan bertanggung jawab. Namun jika Anda tidak mempercayai pasangan maka Anda akan merasa sangat sulit untuk dekat dengannya. Tentunya tidak memiliki kepercayaan dalam hubungan akan merusak hubungan itu sendiri.

Ditulis oleh : Anik Sulistyawati

Menarik Juga

Sign up for the Newsletter

Join our newsletter and get updates in your inbox. We won’t spam you and we respect your privacy.