Bila dirata-rata, di tiap kabupaten/kota di Jawa Tengah terdapat 100 bus AKAP.
JEDA.ID–Jawa Tengah menahbiskan diri sebagai daerah yang memiliki jumlah bus antarkota antarprovinsi (AKAP) terbanyak di Indonesia. Bus Jawa Tengah mencapai 21,4% dari total jumlah bus AKAP di Tanah Air.
Tak hanya urusan jumlah bus, Jawa Tengah juga menjadi daerah dengan perusahaan otobus terbanyak.
Meski begitu, hal yang cukup mengkhawatirkan adalah jumlah bus AKAP di Jawa Tengah dan seluruh Indonesia mengalami penurunan dari tahun ke tahun.
Berdasarkan data Kementerian Perhubungan (Kemenhub) dalam Statistik Perhubungan 2018 disebutkan jumlah bus AKAP di Jawa Tengah mencapai 3.503 unit. Artinya bila dirata-rata, di tiap kabupaten/kota di Jawa Tengah terdapat 100 bus AKAP.
Untuk jumlah perusahaan otobus, Jawa Tengah berada di urutan teratas dengan 113 perusaahaan. Di Indonesia, perusahaan bus AKAP yang masih bertahan sebanyak 612 perusahaan.
Di bawah Jawa Tengah ada Jawa Barat dengan 2.797 unit bus AKAP dan DKI Jakarta yang memiliki 2.622 unit bus lintas provinsi.
Berikut perincian jumlah bus selama periode 2014-2018 dan jumlah bus AKAP di Indonesia seperti data Kemenhub.
Bus AKAP Jawa Tengah
2018
– Jumlah bus 3.503 unit
– Jumlah perusahaan 113 perusahaan
2017
– Jumlah bus 3.632 unit
– Jumlah perusahaan 113 perusahaan
2016
– Jumlah bus 4.199 unit
– Jumlah perusahaan 139 perusahaan
2015
– Jumlah bus 4.542 unit
– Jumlah perusahaan 149 perusahaan
2014
– Jumlah bus 4.165 unit
– Jumlah perusahaan 146 perusahaan
Bus AKAP di Indonesia 2018
- Jawa Tengah 3.503 unit
- Jawa Barat 2.797 unit
- DKI Jakarta 2.622 unit
- Jawa Timur 1.914 unit
- Banten 932 unit
- Sumatra Utara 800 unit
- Aceh 623 unit
- Sumatra Barat 412 unit
- DIY 381 unit
- Sumatra Selatan 363 unit
- Jambi 310 unit
- Lampung 288 unit
- Riau 245 unit
- Bengkulu 211 unit
- Sulawesi Selatan 175 unit
- Kalimantan Selatan 153 unit
- Bali 134 unit
- Nusa Tenggara Barat 123 unit
- Kalimantan Tengah 115 unit
- Sulawesi Tengah 63 unit
- Kalimantan Timur 53 unit
- Sulawesi Utara 42 unit
- Sulawesi Barat 36 unit
- Kalimantan Barat 36 unit
- Gorontalo 14 unit
- Sulawesi Tenggara 8 unit
- Kalimantan Utara 0 unit
- Nusa Tenggara Timur 0 unit
- Maluku 0 unit
- Papua 0 unit
- Maluku Utara 0 unit
- Bangka Belitung 0 unit
- Kepulauan Riau 0 unit
- Papua Barat 0 unit
”Pertumbuhan rata-rata per tahun 2014-2018 untuk jumlah bus antarkota antarprovisi mengalami penurunan 6,72%,” sebut Kemenhub.
Kondisi yang sama terjadi untuk jumlah perusahaan bus yang juga turun dari 926 perusahaan menjadi 612 perusahaan di seluruh Indonesia.
Bus Pariwisata
Ketika bus AKAP lesu, jumlah bus pariwisata mengalami lonjakan. Pada 2014 hanya ada 19.834 unit bus wisata. Jumlah bus pariwisata kala itu masih kalah banyak dibandingkan bus AKAP yang mencapai 22.544 unit bus AKAP.
Kini, kondisinya terbalik. Jumlah bus pariwisata jauh lebih banyak dibandingkan bus AKAP. Pada 2018 jumlah bus pariwisata mencapai 24.679 unit.
”Pertumbuhan jumlah bus pariwisata periode 2014-2018 mengalami peningkatan 5,66%. Sedangkan jumlah perusahaan bus pariwisata tumbuh 4,06% dari 1.422 perusahaan pada 2014 menjadi 1.666 perusahaan pada 2018.”
Jumlah bus pariwisata terbanyak berada di DKI Jakarta dengan 5.914 bus disusul Jawa Tengah dengan 5.321 bus. Kemudian ada Jawa Barat 4.397 bus.
Menariknya Bali yang secara geografis cukup kecil punya 2.215 bus pariwisata. Kondisi ini tidak lepas dari status Pulau Dewata yang menjadi destinasi wisata unggulan di Indonesia.
Begitu pula dengan DIY yang memiliki 1.153 bus pariwisata. Artinya bila dirata-rata, ada sekitar 230 bus pariwisata di 5 kabupaten/kota di DIY.
Jogja yang selama ini dikenal sebagai Kota Pelajar juga menjadi daerah wisata yang banyak menyedot wisatawan.
Itulah gambaran kondisi bus AKAP dan pariwisata di Indonesia. Untuk urusan bus AKAP, Jawa Tengah layak disebut menjadi kandang bus, sedangkan bus pariwisata paling banyak di Jakarta.