Peringatan Hari Ayah Nasional di Indonesia berbeda dengan beberapa negara lain. Di negara lain, Hari Ayah sudah mulai diperingati sejak awal abad ke-12
JEDA.ID–Cerita bermula dari peringatan Hari Ibu yang digelar Perkumpulan Putra Ibu Pertiwi (PPIP) di Kota Solo pada 2014. Kala itu, ada yang mempertanyakan kapan peringatan Hari Ayah? Momentum itu menjadi awal proses munculnya Hari Ayah Nasional yang diperingati tiap 12 November.
”Kapan diadakan Sayembara Menulis Surat untuk Ayah? Kapan Peringatan Hari Ayah? Kami pasti ikut lagi.” Surat itu ditulis salah satu peserta Sayembara Menulis Surat untuk Ibu yang digelar PPIP saat peringatan Hari Ibu pada 22 Desember 2014 lalu.
Sebagaimana dikutip dari laman Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendukbud), Selasa (12/11/2019), PPIP yang menggelar Sayembara Menulis Surat untuk Ibu mendapatkan respons positif dari masyarakat.
Peserta sayembara yang terdiri atas pelajar SD, SMP, SMA, mahasiswa, sampai kalangan umum menuliskan surat untuk ibu saat peringatan Hari Ibu. Sekitar 70 surat terbaik dibukukan dan ada pula yang dibacakan saat acara.
Acara itu juga diikuti dengan sungkeman yang dilakukan anak-anak yatim piatu kepada ibu-ibu dari panti jompo. Seusai acara itu muncul pertanyaan tentang Hari Ayah.
Itulah yang kemudian menggugah PPIP untuk mencari tahu kapan Hari Ayah diperingati di Indonesia. ”PPIP berusaha mencari informasi tentang hari ayah, hingga audiensi ke DPRD Kota Solo.”
Mereka menanyakan kapan hari ayah di Indonesia. Jika belum ada penetapan hari ayah, bolehkan seseorang atau lembaga menetapkan hari yang dijadikan sebagai Hari Ayah Nasional.
PPIP tak mendapatkan jawaban memuaskan. Hingga akhirnya, setelah melalui kajian yang cukup panjang, Perkumpulan Putra Ibu Pertiwi menggelar deklarasi Hari Ayah untuk Indonesia dan menetapkan tanggal 12 November sebagai peringatan Hari Ayah Nasional.
Deklarasi tersebut digabung dengan Hari Kesehatan Nasional dengan mengambil semboyan ”Semoga Bapak Bijak, Ayah Sehat, Papah Jaya”. Kakla itu, pada saat yang bersamaan juga digelar deklarasi Hari Ayah Nasional di Maumere, Flores, NTT.
Dalam deklarasi itu diluncurkan buku Kenangan untuk Ayah yang berisi 100 surat anak Nusantara yang diseleksi dari Sayembara Menulis Surat untuk Ayah.
Setelah deklarasi, mereka mengirimkan buku tersebut dan piagam deklarasi Hari Ayah Nasional kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) serta bupati di 4 penjuru Indonesia yakni Sabang, Merauke, Sangir Talaud dan Pulau Rote. Setelah itu, setiap 12 November ditetapkan sebagai Hari Ayah Nasional.
Tiap Negara Berbeda
Peringatan Hari Ayah Nasional di Indonesia berbeda dengan beberapa negara lain. Di negara lain, Hari Ayah sudah mulai diperingati sejak awal abad ke-12 dengan makna sebagai hari untuk menghormati ayah.
Peringatan Hari Ayah di Amerika dan lebih dari 75 negara lain seperti Kanada, Jerman, Italia, Jepang, Belanda, Turki, Pakistan, Malaysia, Singapura, Taiwan, Filipina dan Hongkong dirayakan pada hari Minggu di pekan ke tiga bulan Juni.
Dalam peringatan itu, biasanya dirayakan dengan pemberian hadiah kepada ayah dan kegiatan kekeluargaan untuk menghormati ayah sebagai tulang punggung, sandaran dan pelindung dalam sebuah rumah tangga.
Namun, tidak semua menggunakan patokan itu. Misalnya di Rusia, Hari Ayah diperingati tiap 23 Februari. Atau beberapa negara lainnya seperti Italia, Bolivia, Portugal, dan Spanyol memperingatinya tiap 19 Maret.
Negara-negara di kawasan Skandinavia seperti Finlandia, Swedia, dan Norwegia, memperingati Hari Ayah tiap pekan kedua bulan November. Sedangkan di Iran dan Pakistan peringatan Hari Ayah dilakukan saat 13 Rajab atau menggunakan kalender hijriah.
Jadi tiap negara punya peringatan Hari Ayah yang berbeda-beda. Di Indonesia, peringatan Hari Ayah Nasional menjadi momentum untuk mengingat pentingnya peran ayah di keluarga.