Seekor ular lilit pilar Keraton Yogyakarta pada Jumat (15/10/2020). Ular lilit pilar bangsal Keraton Yogyakarta itu jadi perbincangan warganet.
JEDA.ID-Seekor ular lilit pilar Bangsal Magangan Keraton Yogyakarta pada Jumat (15/10/2020). Peristiwa ular lilit pilar bangsal Keraton Yogyakarta itu sontak jadi perbincangan warganet.
Uniknya peristiwa itu terjadi bertepan dengan Jumat Kliwon. Sejumlah warganet lantas mengkait-kaitkan peristiwa ini dengan hal-hal mistis. Benarkah ada pertanda mistis di balik peristiwa ular lilit pilar bangsal Keraton Yogyakarta ini?
Yuk kita cek faktanya seperti dikutip dari detikcom, Rabu (21/10/2020):
1. Ular Melingkari Pilar Bangsal Magangan
Pengageng Tepas Dwarapura Keraton Yogyakarta, KRT Jatiningrat, mengatakan bahwa ular tersebut lilit di salah satu pilar Bangsal Magangan.
“Di Bangsal Magangan, tepatnya di pilar sebelah barat utara, itu persis di atas umpak (batu penyangga pilar/tiang). Jadi itu bagiannya kan umpak yang paling bawah, terus atasnya kan sudah mulai tiangnya itu, nah itu pas melingkar di atas umpak itu,” ucapnya saat dihubungi detikcom, Selasa (20/10/2020).
2. Terjadi di Malam Jumat Kliwon
Pria yang akrab disapa Romo Tirun ini melanjutkan, kejadian tersebut terjadi pekan lalu, tepatnya pada malam Jumat Kliwon.
Rutinitas Pagi Ini Bikin Kulit Bercahaya dan Bersemangat, Mau coba?
“Iya (ada ular melingkar di salah satu pilar bangsal Magangan), itu malam Jumat Kliwon(15/10) Kliwon,” ucapnya.
3. Bersamaan Rangkaian Haul HB IX
Romo Tirun juga menyebut kemunculan ular melingkari pilar bangsal tersebut dengan sebuah acara tradisi yang cukup penting, yakni rangkaian haul atau peringatan kematian Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) IX.
“Jadi kalau ada hal-hal yang aneh itu sudah biasa. Mungkin di luar mengejutkan, tapi kalau di keraton, orang-orang keraton (biasa). Jadi hal-hal yang tidak biasa di luar sudah biasa di keraton, tidak pada terkejut, apalagi harinya malam Jumat Kliwon dan sedang memperingati haulnya HB IX,” katanya.
4. Datang Misterius, Hilang Tiba-tiba
Terkait arti hadirnya ular tersebut, Romo Tirun enggan menjelaskan secara rinci karena ular tersebut tidak mengganggu. Terlebih ular tersebut sudah hilang.
10 Aplikasi Edit Video HP yang Mudah Digunakan
“Ya memang misterius, malam-malam kok ada ular. Wujudnya [ular] itu kok seperti beras wutah [(beras tumpah], tlenik-tlenik [motif titik-titik] tidak seperti biasanya,” ujar Romo Tirun.
“Ularnya tidak mengganggu, memperlihatkan diri biasa itu. Kemarin juga dibiarkan saja terus hilang kok, dibiarkan, terus mau dilihat lagi sudah hilang,” sambungnya.
5. Tak Membikin Kepanikan
Menurutnya, kejadian munculnya hewan di Keraton adalah hal yang biasa. Karena itu, dia meminta masyarakat tidak perlu mengkaitkan dengan hal-hal yang tidak semestinya.
“Ya tidak apa-apa, ya biasa itu. Di keraton sering kejadian-kejadian yang begitu-begitu dan itu sudah biasa, kejadian biasa,” ujarnya.
“Tapi namanya juga Keraton, mesti tidak seperti biasanya,” lanjut Romo Tirun.
6. Ternyata Ular Jenis Sowo Emprit
Komunitas ular Sioux menyebut ular yang melingkar di salah satu pilar Bangsal Magangan Keraton Yogyakarta tersebut adalah ular lycodon capucinus. Ular tersebut kerap dikenal dengan nama ular genteng atau ular cicak.
“Namanya ular itu lycodon capucinus (ular genting/ular cicak), kalau bahasa Jawanya sowo emprit,” kata trainer Sioux Febrianto YS kepada detikcom, Selasa (20/10/2020).
Disebut ular genting karena sering ditemukan merambat atau melata di genting rumah. Demikian pula penamaan ular cicak karena sering ditemukan di rumah-rumah warga sedang berburu cicak untuk dimangsa.
7. Bukan Jenis Ular Berbisa
Febrianto menyebut, ular tersebut termasuk jenis ular yang tidak berbisa. Habitat ular itu biasanya memang berada di rumah-rumah karena memakan cicak.
“Untuk makanan ular itu cicak, jangkrik dan ular itu tidak berbisa. Terus kalau habitatnya (ular) di rumah atau di genting. Sering masuk rumah karena sedang berburu cicak,” Pria yang akbrab disapa Dhe Braso ini.