Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir memperkenalkan rektor asing yang akan mewarnai dunia pendidikan nasional.
JEDA.ID— Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir memperkenalkan rektor asing yang akan mewarnai dunia pendidikan nasional. Dia berharap kehadiran rektor asing bisa memacu kualitas pendidikan tinggi di Indonesia.
“Pertama kali rektor asing yang masuk di Indonesia yaitu di Universitas Siber Asia yang diselenggarakan Universitas Nasional Jakarta, di mana universitas ini [merupakan yang] pertama kali yang berbasis pada online” kata Nasir di sela Pembukaan Kegiatan Ilmiah dan Rakornas Inovasi 2019 di Hotel Grand Inna Bali Beach, Sanur, Bali, Senin (26/8/2019) seperti dilansir detikcom.
Sebelumnya,rencana mendatangkan rektor asing sempat memunculan pro dan kontra. Rektor Universitas Negeri Yogyakarta, Prof.Sutrisna Wibawa menjelaskan, wacana kementerian tersebut bisa dianggap sebagai tantangan percepatan bertambahnya PTN yang berkelas dunia.
Menurut Sutrisna, hal itu tidak mudah. Memasukkan orang asing ke Indonesia perlu diikuti dengan kesiapan SDM.
Dengan demikian, percepatan untuk jadi perguruan tinggi kelas dunia dimulai lewat kerjasama internasional, dosen-dosen internasional, mahasiswa Internasional.
Bertahap
Wakil Ketua Komisi X DPR Reni Marlinawati menolak ide tersebut dan meminta pemerintah mencari solusi lain untuk meningkatkan kualitas PTN Indonesia.
Menurut Reni, selain akan bertabrakan dengan berbagai aturan seperti UU 14/2015 tentang Guru dan Dosen dan UU No 12/2012 tentang Perguruan Tinggi, rencana tersebut menunjukkan kurang maksimalnya Kementerian Ristek dan Dikti dalam membentuk sistem pendidikan tinggi yang visioner dan adaptif dengan perkembangan zaman.
Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) punya saran terkait rencana impor rektor asing untuk memimpin universitas di Indonesia. Ia menyarankan impor dilakukan secara bertahap dengan mulai menerapkan dekan asing memimpin fakultas di sejumlah universitas.
JK mengatakan perguruan tinggi di Indonesia harus bisa bersaing untuk mencetak sumber daya manusia (SDM) yang unggul. Dia menilai masuknya tenaga ahli asing ke Indonesia lebih baik daripada mengirim mahasiswa ke luar negeri.
Sementara itu, Rektor Universitas Gadjah Mada, Prof.Panut Mulyono mengungkapkan, mendatangkan rektor asing bisa mendatangkan masalah lain seperti disharmonisasi lingkungan khususnya terkait gaji yang akan diberikan kepada rektor asing tersebut.
Tetap Berjalan
Namun nyatanya rencana itu tetap akan dijalankan. Kepala Staf Kepresidenan Jenderal TNI (Purn) Moeldoko telah menyampaikan kebijakan impor rektor asing akan tetap dijalankan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Alasannya, kebijakan tersebut diharapkan akan membangun daya saing. Moeldoko juga memaklumi jika selama ini ada suara-suara yang menolak rencana kebijakan impor rektor asing. Namun ia yakin kebijakan tersebut perlahan akan diterima.
Kemeristekditi telah memberi izin prinsip pendirian Universitas Siber Asia kepada Yayasan Memajukan Ilmu dan Kebudayaan (YMIK) dalam acara Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (HAKTEKNAS) ke 24 di Sanur, Bali, Senin (26/8/2019).
Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristek Dikti) Mohamad Nasir juga memperkenalkan rektor asing pertama di Indonesia. Dia adalah Jang Youn Cho, profesor asal Korea Selatan yang akan memimpin Universitas Siber Asia. Dia berharap dengan kehadiran Youn Cho bisa meningkatkan Angka Partisipasi Kasar (APK) Universtias Siber Asia dan memacu perguruan tinggi lainnya.
Profil Rektor Asing Pertama
Dikutip dari laman resmi Universitas Nasional (Unas), Jang Youn Cho atau akrab disapa Profesor Cho pernah tinggal selama 17 tahun di Amerika Serikat dan kembali ke Korea Selatan pada 1997, tepat setelah krisis keuangan melanda Asia.
Jang Youn Cho, Ph D, CPA menempuh pendidikan di Hankuk University of Foreign Studies (Highest honor, B.A. in Public Adm.), University of Texas at Arlington (Master of Professional Accounting), dan University of Florida, Fisher School of Accounting, Ph. D. (Accounting).
Dia pernah dinominasikan sebagai 10 besar profesor terbaik di Universitas Nebraska-Lincoln. Jang Youn Cho juga merupakan profesor pendidik online di Korea dan membuka program MBA siber saat menjabat sebagai Dekan Pascasarjana Bisnis. Terakhir dia menjabat sebagai Vice President Hankuk University of Foreign Studies
Pada 1997 hingga 1998, dia menjabat Wakil Ketua Pendiri Dewan Standar Akuntansi Korea. Badan ini merupakan badan pengaturan akuntansi di Korea yang meletakkan dasar transparansi yang lebih baik dalam standar akuntansi Korea.
Ada tiga bidang penelitian yang menjadi fokus Profesor Cho, yakni penilaian dan analisis bisnis, kinerja penghasilan, serta akuntansi internasional.
Profesor Cho pernah dinominasikan sebagai profesor terbaik selama sepuluh tahun terakhir di Universitas Nebraska-Lincoln. Profesor Cho juga dikenal sebagai profesor pendidikan online pertama di Korea. Dia juga membuka program MBA Cyber ketika masih menjabat dekan Graduate School of Business.
Kemudian ia menjabat Wakil Presiden Universitas Hankuk Studi Luar Negeri dalam mengisi Cyber University of Foreign Studies.
Sementara itu, dikutip dari situs resmi HUFS Business School, Hankuk University of Foreign Studies, dia diketahui telah menerbitkan empat buku, di antaranya termasuk Teori Mediasi dan Peningkatan Keandalan Informasi Akuntansi Korea.
Dia pernah merencanakan dan mengelola 26 proyek di bidang akuntansi membantu meletakkan dasar bagi internasionalisasi standar akuntansi. Profesor Cho juga pernah menjabat konsultan dan direktur Yayasan Kesejahteraan Sosial Nirlaba dan yayasan beasiswa.
Dia pun telah menjabat anggota Dewan untuk beberapa perusahaan, termasuk S-Oil, perusahaan Aramco Korea-Saudi. Setelah pensiun pada Agustus 2017, ia memiliki misi menyumbangkan pengalamannya untuk mempromosikan pendidikan online bagi banyak anak muda Indonesia yang melewatkan kesempatan belajar.
Berikut ini riwayat pendidikan dan pengalamannya:
Pendidikan
-Hankuk University of Foreign Studies (Penghargaan tertinggi, B.A dalam Administrasi Publik)
-University of Texas di Arlington (Magister Akuntansi Profesional)
-University of Florida, Sekolah Akuntansi Fisher, Ph. D. (Akuntansi).
Pengalaman
-1987-1996 Asisten Profesor, Profesor Rekanan Bertanggal, Universitas Nebraska di Lincoln, School of Accounting
-1997-2017 Profesor, Departemen Administrasi Bisnis, Universitas Hankuk Studi Asing
-Wakil Ketua 1999-2000, Dewan Standar Akuntansi Korea (Purna Waktu)
-1999-2000 Anggota, Dewan Standar Akuntansi Pemerintahan, Kementerian Keuangan dan Ekonomi
-Editor 2001-2002: Tinjauan Akuntansi Korea
-Anggota 2004-2007, Komite Pengawas Akuntansi, Layanan Pengawasan Keuangan, Kementerian Perencanaan & Keuangan
-Dekan 2006-2010, Sekolah Tinggi Administrasi Bisnis, Sekolah Pascasarjana Bisnis, Universitas Hankuk
-2014-2017 Wakil Presiden Universitas Hankuk & Rektor, Cyber University of Foreign Studies.
Mengenal Universitas Siber Asia
Universitas Siber Asia ini merupakan kerja sama Universitas Nasional dengan Hankuk University of Foreign Studies Korea. Universitas Siber Asia berada di bawah naungan Yayasan Memajukan Ilmu dan Kebudayaan (YMIK) yang saat ini menaungi Universitas Nasional baru menerima izin prinsip pendirian. Unsiber merupakan universitas swasta berbasis full online learning pertama di Indonesia yang mendapatkan lisensi dari pemerintah.
Universitas Siber Asia akan menjalankan tiga strategi utama, yaitu meningkatkan kuantitas, memberikan fitur-fitur pengajaran yang sesuai dengan masa depan era revolusi industri 4.0 dan menghadirkan pengajaran dengan kualitas dunia (world class learning).
Pendidikan berbasis full online learning dan full learning management system ini juga selaras dengan kebijakan pemerintah dan menjawab tantangan Era Revolusi Industri 4.0, memberikan efisiensi dalam layanan pendidikan tinggi dalam skala tidak terbatas bagi penduduk Indonesia tidak saja di perkotaan namun juga daerah terpencil yang memiliki akses Internet
Bahkan dengan biaya pendidikan yang terjangkau, dapat membantu para pekerja dengan penghasilan rendah untuk tetap dapat mengakses pendidikan tinggi.
Jaringan Internet
Nantinya, sistem pembelajaran Universitas Siber Asia memanfaatkan jaringan Internet secara terbuka dan masif melalui program Massive Open Online Course akan menghadirkan fitur-fitur pembelajaran berorientasi masa depan untuk mempersiapkan lulusannya menghadapi era revolusi industri 4.0.
Universitas Siber Asia juga akan menjaga kualitas dengan membawa pembelajaran kelas dunia yang salah satunya dilakukan dengan membawa para pengajar terbaik dari berbagai negara seperti Amerika, Korea dan juga Indonesia.
Didukung dengan insfrastruktur dan teknologi dari Korea, serta pengajar yang kompeten di bidangnya baik dari dalam negeri maupun luar negeri, Universitas Siber Asia ditargetkan akan mulai menerima mahasiswa baru tahun depan melalui lima program studi yang akan dibuka yaitu Manajemen Kontemporer dan e-commerce, Akuntansi dan Perpajakan, Sistem Informasi, Informatika, Penyiaran dan Komunikasi Digital.
Beragam Prodi
Universitas Siber Asia menawarkan beragam pilihan program studi (prodi). Berdasar laman Uvivesitas Siber Asia, berikut sejumlah prodi yang ditawarkan :
1. Prodi Penyiaran dan Komunikasi Digital
Dalam Prodi ini mahasiswa akan mendapat sejumlah materi kuliah seperti Dasar-Dasar Videografi, Pendidikan Agama,Pendidikan Pancasila, Pengantar Ilmu Komunikasi, Dasar-Dasar Periklanan, Dasar-Dasar Jurnalistik, dan Bahasa Inggris
2. Prodi Manajemen Kontemporer
Prodi Manajemen Kontemporer akan menawarkan sejumlah materi kuliah bagi mahasiswa, seperti Matematika Ekonomi & Bisnis, Dasar-Dasar Akuntansi, Statistik Ekonomi & Bisnis I, Bisnis Kontemporer, Manajemen Kontemporer, Bahasa Indonesia, dan Pancasila
3. Prodi Akuntansi dan Perpajakan
Sementara bagi mereka yang memilih Prodi Akuntansi dan Perpajakan, di program ini akan mendapatkan materi-materi seperti Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya, Bahasa Indonesia, Matematika Ekonomi & Bisnis, Pengantar Manajemen, Ekonomi Mikro, Pengantar Akuntansi I, dan Pancasila.
4. Prodi Sistem Informasi
Materi-materi yang akan diberikan pada prodi ini antara lain TOEFL Preparation, Aghama, Analisa Proses Bisnis, Praktikum Dasar-Dasar Pemrograman I, Dasar-Dasar Pemrograman I, Matematika Diskrit, dan Pengantar Teknologi Informasi
5. Prodi Teknologi Informasi
Pada prodi ini mahasiswa akan mendapat sejumlah materi seperti Pengantar Teknologi Komunikasi dan Informatika, Bahasa Inggris Informatika, Aljabar Linier, Bahasa Indonesia, Pratikum Algoritma dan Pemrograman I, Algoritma dan Pemograman I, Pendidikan Kewarganegaraan, Praktikum Fisika Dasar, Fisika Dasar serta Kalkulus I.