Antartika bisa dibilang merupakan benua yang paling terpencil dan misterius di planet ini karena tempat ini sangat sulit untuk dijangkau.
JEDA.ID — Antartika bisa dibilang merupakan benua yang paling terpencil dan misterius di planet ini.
Wilayah yang tak pernah lepas dari teori konspirasi tersebut dipercaya menyembunyikan rahasia besar seperti adanya peradaban kuno hingga pangkalan Nazi.
Antartika misterius karena manusia sulit menjamah seluruh wilayah yang merupakan daratan paling beku di muka Bumi.
Benua beku itu berperan seperti ‘kapsul waktu’ yang menyimpan dan mengawetkan serpihan bukti kehidupan purbakala.
Bagi para pegiat teori konspirasi, daratan es di ujung paling selatan Bumi itu diduga turut menyimpan bukti atas sejumlah misteri sensasional. Mereka meyakini bahwa di Antartika tersimpan beberapa bukti seperti keberadaan peradaban purbakala yang hilang hingga ‘jejak kehadiran’ Alien di Bumi.
Belum lama ini, seorang ahli teori konspirasi mengaku menemukan sosok misterius yang muncul di balik salju Antartika. Lewat saluran Youtube ET Data Base, Scott C Waring menjelaskan soal temuannya saat menggunakan Google Earth, dilansir dari berbagai sumber.
Sosok misterius tersebut memang berbentuk mirip manusia, di mana ada sebuah kepala bundar, tubuh segitiga, dan dua ujung runcing di bawah seperti kaki.
“Sekarang saya mengatakan itu adalah alien, karena jujur, sosok seperti apa yang bisa setinggi 20 meter?,” kata Scott terhadap objek misterius yang ditemukan di tepi pegunungan Kutub Selatan.
Namun, ada penjelasan ilmiah mengapa seseorang bisa menganggap objek ‘misterius’ seperti apa yang Scott pikirkan. Hal itu disebut pareidolia, yakni sebuah fenoma di mana otak kita melihat pola secara acak dan otak manusia terprogram untuk mengenali bentuk objek.
Ketika kita menggunakan area otak yang dikenal sebagai area wajah fusiform kanan untuk memproses wajah, hal itu juga berlaku mengapa kita dapat melihat wajah pada video milik Scott.
Nah mungkin misteri berikut ini merupakan beberapa hal yang pernah kita dengar. Berikut 3 misteri Antartika baik yang bersifat sains hingga berbau konspiratif yang berhasil dirangkum dari beberapa sumber.
Ramai-Ramai Membantah Klaim Hadi Pranoto Soal Obat Covid-19
1. Air terjun darah
Pada 2003, hampir 100 tahun setelah Taylor menemukan air terjun itu pada 1911, para peneliti berteori bahwa warna merah disebabkan karena oksidasi besi dan air yang kemungkinan berasal dari danau air asin bawah tanah.
Dilansir dari National Geographic, danau di bawah gletser itu memiliki konsistensi yang sangat asin. Karena air asin memiliki titik beku lebih rendah dari air murni dan melepaskan panas saat membeku, air tersebut melelehkan es dan memungkinkan sungai mengalir.
2 Lokasi hilangnya kota Atlantis?
Sebuah teori ilmiah menyebutkan bahwa pada suatu masa, Antartika dulunya bukan kawasan es. Lokasi yang dulu diduga subur itu merupakan di rumah bagi suatu peradaban purba. Akan tetapi, sebagian menduga bahwa peradaban yang lenyap itu adalah Atlantis, suatu kota yang didirikan oleh orang-orang setengah dewa yang pertama kali disebutkan oleh filsuf Yunani, Plato, pada 360 SM.
Dugaan keberadaan kota yang hilang tersbut turut didukung oleh sebuah peta kuno yang dikenal dengan peta Piri Reis yang dibuat pada 1513. Peta itu menggambarkan eksistensi pantai yang tidak membeku, akan tetapi info itu dibantah banyak ilmuwan.
3. Situs jatuhnya asteroid atau markas UFO?
Anomali besar dan misterius dianggap mengintai di bawah daratan beku di Wilkes Land, Antartika Timur yang ditemukan pada 2006. Area itu ditemukan ketika satelit NASA melihat perubahan gravitasi yang mengindikasikan adanya benda besar yang berada di tengah kawah sepanjang 480 km.
Salah satu tim NASA menilai bahwa itu adalah sisa-sisa asteroid masif yang berukuran lebih dari dua kali ukuran batuan angkasa Chicxulub –meteor pemusnah Dinosaurus.
Namun, sejumlah komunitas pegiat teori konspirasi muncul dengan gagasan ‘gila’ mereka, yang mengklaim bahwa kawa itu bisa jadi merupakan basis UFO yang sangat besar atau portal ke dunia bawah misterius yang disebut Bumi Berongga.
4.Pesawat Terbang Komersih Dilarang Melintas
Ada satu aturan bagi pesawat komersil di dunia, yakni dilarang terbang melintasi benua Antartika di Kutub Selatan. Alasannya, adalah faktor keselamatan.
Seperti dilansir detikcom, Federal Aviation Administration (FAA) Otoritas penerbangan sipil Amerika Serikat misalnya, mereka menjelaskan pesawat-pesawat yang terbang harus berjarak sekitar 1 jam penerbangan dari bandara terdekat jika terjadi keadaan darurat, sehingga pesawat bisa mendarat. Aturan itu disebut Extended Range Operation Two-Engine Airplanes (ETOPS)
“Terbang di wilayah kutub yang kuat magnet Buminya adalah mimpi buruk bagi setiap pilot. Sebab, arah navigasi pada radar menjadi tidak berarti,” kata salah seorang pilot dari Amerika Serikat yang tidak mau disebutkan namanya.
Untuk wilayah di Antartika, di sana tidak terdapat bandara yang memadai sebagai tempat mendarat pesawat komersil. Belum lagi lanskapnya yang berupa es, pegunungan, dan tidak dihuni orang.
Jika ada pesawat yang melintas di Antartika dan harus mendarat darurat, maka jadinya ‘bencana’. Para penumpang dan awak kabin harus bertahan melawan suhu yang sangat dingin dan sulit mendapat pertolongan karena medan yang ekstrem.
Meski begitu, beberapa pesawat dengan ukuran yang kecil seperti pesawat perintis masih bisa terbang ke Antartika. Itu adalah pesawat-pesawat yang membawa para peneliti, serta yang membawa pendaki gunung untuk mendaki salah satu Seven Summit dunia, Vinson Massif.