JEDA.ID — Bagaimana cara mencukur bulu kemaluan menurut Islam yang benar?
Seperti yang diketahui, rambut kemaluan yang sudah panjang tentunya akan menganggu kenyamanan Anda.
Baca Juga: 3 Cara Meningkatkan Daya Tahan Tubuh Anak di Masa Pandemi
Tak hanya menganggu kenyamanan, rambut kemaluan yang jarang dicukur dan dibiarkan memanjang bisa menjadi sarang bakteri hlo. Bahkan dalam Islam mencukur rambut kemaluan hukumnya sunah.
Akan tetapi, dalam mencukur bulu kemaluan tak boleh sembarangan karena menurut Islam ada aturannya.
Baca Juga: Chef Arnold Bikin Waffle Nasi Goreng Ala Kai EXO, Ini Cara Membuatnya
Dijelaskan dalam situs resmi Nahdlatul Ulama atau NU, dalam kitab Tuhfatul Habib ‘ala syarhil Khathib dijelaskan mencukur bulu kemaluan dikhususkan untuk laki-laki.
Sementara itu, perempuan sebaiknya adalah mencabut bulu kemaluan. Para ulama berpendapat dengan cara seperti itu bisa mengendalikan syahwat perempuan. Sedangkan jika dengan mencukur rambut kemaluan laki-laki bisa menguatkannya.
Baca Juga: Siapa Sebenarnya dr Lois Owien yang Sebar Hoaks Covid-19?
Namun, ada pula pendapat yang dikemukakan oleh Madzhab Maliki, mencabut bulu kemaluan bagi perempuan ternyata bisa melembutkan bagian intimnya.
“Yang paling afdhal bagi laki-laki adalah mencukur bulu kemaluan, sedangkan bagi perempuan adalah mencabutnya. Para ulama berkata tentang hikmahnya, ‘Bahwa mencabut bulu kemaluan itu bisa mengendalikan syahwat, sedang mencukurnya itu bisa menguatkan syahwat. Berbeda dengan ulama dari kalangan Madzhab Maliki, mereka menyatakan; ‘Karena mencabut bulu kemaluan (bagi perempuan) itu bisa melembutkan kemaluannya.” (Sulaiman Al-Bujairimi dalam kitab Tuhfatul Habib ‘ala Syarhil Khathib).
Dari penjelasan NU di atas, cara terbaik membersihkan bulu kemaluan menurut Islam adalah dengan mencukurnya untuk laki-laki dan mencabutnya bagi perempuan.
Baca Juga: Profil Gilang Widya Pramana, Crazy Rich Malang yang Dulunya Tukang Cuci Motor
Meskipun begitu, NU menjelaskan bagi kaum perempuan yang tidak sanggup menahan rasa sakit bulu kemaluan ketika dicabut, mereka juga bisa melakukan dengan cara lain, yakni dengan dicukur. Walaupun mereka tidak mendapatkan keutamaannya.
Selain caranya, terdapat waktu mencukur atau mencabut rambut kemaluan yang dianjurkan menurut Islam.
Waktu yang pas atau terbaik mencabut atau mencukur bulu kemaluan berbede-beda setiap orang. Ada yang cepat panjang, ada yang lama.
Baca Juga: Bingung Masak Apa Saat Iduladha? Coba Deh Resep Tengkleng Kambing Khas Solo Ini
Akan tetapi, bulu kemaluan jangan dibiarkan sampai melebihi 40 hari. Hal ini didasarkan kepada salah satu sabda Rasulullah SAW berikut ini,
“Dari Anas Bin Malik RA ia berkata, ‘Kami diberi batas waktu (oleh Rasulullah SAW) dalam mencukur kumis, memotong kuku, mencukur bulu kemaluan, dan mencabut bulu agar kami tidak membiarkannya lebih dari empat puluh malam.’” (HR Muslim).
Baca Juga: Uniknya Candi Ceto di Karanganyar, Ternyata Kerap Jadi Tempat Ruwatan
JEDA.ID — Berikut ini terdapat daftar lokasi pembantaian yang melibatkan Partai Komunis Indonesia atau PKI…
JEDA.ID — Berikut ini terdapat deretan wisata di dekat atau sekitar Sirkuit Mandalika, Lombok Tengah,…
JEDA.ID — Masa pensiun kerap menjadi momok bagi sebagian orang lantaran sudah tidak adanya penghasilan…
JEDA.ID — Berikut ini terdapat spesifikasi lengkap dari Sirkuit Mandalika di Lombok yang sempat mencuri perhatian…
JEDA.ID — Berikut ini terdapat potret ganteng seorang polisi di Instagram bernama Ega Prayudi, yang merupakan…
JEDA.ID — Apa bunyi bacaan doa dan zikir agar cepat mendapatkan pekerjaan yang diinginkan menurut…