JEDA.ID — Di bawah ini terdapat potret mewah istana yang dulu memiliki luas 81 ha milik konglomerat pertama Asia Tenggara di Semarang, Oei Tiong Ham, sekarang menjadi area perkantoran.
Lokasinya berada di Jl Kiai Saleh No 12-14, Mugasari, Semarang. Kini, bangunan istana yang dulu memiliki luas 81 ha kini berubah fungsi menjadi Kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Jawa Tengah.
Dahulunya, kompleks istana tersebut membentang sepanjang Jalan Pahlawan hingga Pandanaran dan Randusari.
Baca Juga: Bolehkah Onani dengan Bantuan Istri dalam Hukum Islam?
Bangunan istana Oei Tiong Ham ini terdiri dari satu rumah induk, dua rumah berukuran lebih kecil di kiri kanan gedung utama yang dihubungkan dengan satu lorong beratap untuk menghindari panas dan hujan, yang biasa disebut Pavillion.
Sementara itu, di belakang bangunan utama istana milik konglomerat pertama Asia Tenggara di Semarang ini terdapat beberapa bangunan rumah yang mengelilingi kolam.
Baca Juga: Ingin Terbebas dari Jeratan Hutang Piutang? Baca Doa Ini Yuk!
Dan sekarang istana ini hanya menyisakan sebuah bangunan yang disebut Balekambang atau dikenal sebagai gedung gula.
Oei Tiong Ham melapisi lantai pada istana tersebut dengan marmer dari Italia. Karakter Tionghoa hanya ada di gerbang pelataran gedung.
Baca Juga: Cara Dapat Sertifikat Vaksinasi di PeduliLindungi Bagi yang Vaksin di Luar Negeri
Berikut ini beberapa potret megah istana milik Oei Tiong Ham, konglomerat pertama Asia Tenggara di Semarang.
Baca Juga: Oei Tiong Ham, Konglomerat Pertama Asia Tenggara yang Berasal dari Semarang
Sebagai informasi, Oei Tiong Ham lahir di Semarang, 19 November 1866. Semasa hidupnya, dia mendapat gelar Manusia 200 Juta Gulden, sebagaimana ditulis dalam buku Konglomerat Oei Tion Ham, Kerajaan Bisnis Pertama di Asia Tenggara yang terbit pada 1991.
Baca Juga: Bolehkah Menelan Sperma dalam Hukum Islam?
Awalnya usaha Oei Tiong Ham bukan gula, melainkan perdagangan karet, kapas, gambir, tapioka dan kopi.
Usaha dari konglomerat asli Semarang ini kemudian menggurita merambah bisnis ekspedisi, kayu, properti hingga opium.
Namun, pada 1880, Oei Tiong Ham baru terjun ke industri gula setelah terjadi krisis gula sehingga banyak pabrik gula di Jawa Timur yang berutang dan tak mampu membayar.
Baca Juga: Oei Tiong Ham, Konglomerat Pertama Asia Tenggara yang Berasal dari Semarang
“Saat itu Oei Tiong Ham menerapkan kontrak bisnis. Saat itu kontrak merupakan hal langka di kalangan pengusaha China. Berbekal kontrak itu, ia kuat secara hukum dan sukses menguasai aset pengutan yang gagal bayar,” ujar sejarawan Semarang, Jongkie Tio, dikutip dari Liputan6.com, tiga tahun lalu.
Semenjak itu, ia dikenal sebagai orang yang tajir melintir dan mempunyai beragam usaha, seperti properti, bank, saham bahkan kapal. Dan usahanya tersebut juga merambah ke luar negeri, seperti Singapura, Bangkok, Hongkong, China, London, Mexico hingga New York.
Kala itu, konglomerat asal Semarang ini juga didapuk sebagai pemimpin Tionghoa di Kota Lumpia oleh Gubernur Jenderal Belanda, Mr. Baron van Heeckeren. Dengan jabatannya itu, Oei Tion Ham mendapatkan gelar Mayor de Chineezen.
Baca Juga: Ada Soto Disajikan di Cangkir, Sensasinya Kayak Minum Teh
JEDA.ID — Berikut ini terdapat daftar lokasi pembantaian yang melibatkan Partai Komunis Indonesia atau PKI…
JEDA.ID — Berikut ini terdapat deretan wisata di dekat atau sekitar Sirkuit Mandalika, Lombok Tengah,…
JEDA.ID — Masa pensiun kerap menjadi momok bagi sebagian orang lantaran sudah tidak adanya penghasilan…
JEDA.ID — Berikut ini terdapat spesifikasi lengkap dari Sirkuit Mandalika di Lombok yang sempat mencuri perhatian…
JEDA.ID — Berikut ini terdapat potret ganteng seorang polisi di Instagram bernama Ega Prayudi, yang merupakan…
JEDA.ID — Apa bunyi bacaan doa dan zikir agar cepat mendapatkan pekerjaan yang diinginkan menurut…