JEDA.ID – Menjual properti seperti rumah atau tanah memang tidak mudah dan cukup menyita banyak waktu. Mulai dari persiapan dokumen, hingga proses transaksi akhir dengan pembeli. Bahkan banyak yang mengeluh kalau menjual rumah lebih sulit dibandingkan apartemen.
Walaupun demikian, sebenarnya rumah bisa terjual dalam waktu singkat kalau Anda mampu mengatur strateginya.
Mengatur strategi pemasaran rumah juga bukanlah pekerjaan yang mudah. Apalagi banyak iklan perumahan baru dengan beragam keunggulan yang berseliweran di media sosial. Belum lagi ada berbagai macam faktor yang dapat memengaruhi keputusan calon pembeli.
Agar upaya menjual rumah Anda lebih cepat dan mudah, simak strategi penjualan properti yang dilansir dari Liputan 6.com dan sumber lain ini, Selasa (23/6/2020), berikut ini.
Sebelum memutuskan menjual rumah, ada baiknya untuk mengecek kembali kondisi rumah Anda. Seperti area plafon dan rangka rumah yang rentan terjadinya kerusakan.
Mengecek kembali kondisi rumah untuk memastikan kekurangannya penting dilakukan karena kerusakan pada rumah dapat menurunkan harga jualnya. Sebaliknya, perbaikan dapat mempertahankan nilai jual rumah bahkan mendongkrak harganya.
Untuk bahan pertimbangan menentukan harga tanah, lakukan pengecekan pada Nilai Jual Objek Pajak (NJOP) di kawasan sekitar rumah. Di dalam kuitansi Pajak Bumi Bangunan (PBB) yang Anda terima setiap tahunnya tertera informasi mengenai NJOP, baik tanah maupun bangunan.
Namun nilai pada NJOP biasanya hanya untuk menentukan nilai minimum penjualan. Umumnya orang akan menjual rumah dengan harga dua hingga tiga kali lipat di atas nilai NJOP. Perlu diingat, semakin strategis lokasi rumah Anda maka harganya bisa berkali-kali lipat lebih besar dari nilai NJOP-nya
Kalau Anda tak ingin repot dan langsung terima jadi, coba gunakan jasa agen properti. Badan tersebut tentu lebih paham dalam menentukan nilai jual rumah Anda. Pastikan untuk mencari agen yang tepat dan profesional. Agen yang baik tidak hanya membantu Anda menentukan nilai jual rumah, tetapi juga menolong memasarkan rumah Anda. Namun perlu diingat kalau Anda menggunakan jasa agen, perhitungkan juga komisinya.
Umumnya agen akan meminta komisi penjualan sekitar 2,5 persen dari harga jual. Selain itu, ada baiknya untuk tidak bernegosiasi tentang komisi agen. Komisi yang kecil bisa berpengaruh pada kinerja dan kerja sama yang baik dengan agen. Jadi, untuk hasil yang maksimal, berikan komisi sesuai dengan kesepakatan.
Tak hanya buah, nyatanya menjual rumah juga memiliki waktu atau musim tertentu agar penjualannya cepat laku. Beberapa agen properti menyatakan bahwa ada waktu khusus yang membuat transaksi jual beli rumah lebih ramai dari biasanya.
Misalnya ketika kondisi politik stabil setelah Pemilihan Umum atau ketika kondisi perekonomian sedang naik. Namun secara umum bulan Mei dipercaya menjadi bulan paling ramai untuk pasar properti.
Sebagian Besar Wanita Disebut Punya Indera Keenam, Apa Tandanya?
Selain melalui agen properti, Anda juga bisa memasang iklan di media sosial. Namun perlu diperhatikan, foto yang Anda posting juga harus sesuai dengan keadaan properti. Ini karena sebagian orang terbiasa menampilkan sisi terbaik dengan mengedit foto agar tampak lebih fotogenik. Hal tersebut tidak bisa dilakukan ketika memasang iklan properti. Anda harus jujur dengan hasil foto dan memberi informasi yang sesuai dengan kenyataan.
Mematok harga yang tepat untuk sebuah rumah memang bisa dilihat dari lokasi atau luas rumahnya. Namun, ada strategi harga yang harus Anda ketahui sebelum menentukan nilai jualnya. Misalnya pembeli yang memiliki dana sekitar Rp450 juta akan mencari properti dengan harga di kisaran Rp300 juta sampai Rp500 juta.
Kalau rumah Anda dibanderol senilai Rp510 juta maka rumah tersebut tidak akan muncul dalam daftar pencarian mereka. Jadi, sebaiknya buat kisaran harga Rp499 juta agar mendapat leads atau hasil pencarian yang lebih tinggi.
Semakin lama iklan properti yang terpajang di media sosial, minat calon pembeli juga akan semakin menurun. Orang akan bertanya-tanya mengapa rumah Anda tak kunjung terjual.
Biasanya mereka akan berasumsi negatif seperti banderol harga yang terlalu tinggi atau kondisi rumah yang tidak sesuai dengan iklan. Antisipasi hal ini dengan meminta agen memperbarui iklan setiap bulan sekali. Seperti Anda bisa mengganti foto atau menambahkan informasi lebih lengkap.
Walaupun tetangga dekat, teman, atau saudara, mereka tetap berpotensial menjadi calon pembeli. Jangan sungkan untuk menawarkan properti Anda, siapa tahu mereka tertarik atau justru sedang membutuhkannya.
JEDA.ID — Berikut ini terdapat daftar lokasi pembantaian yang melibatkan Partai Komunis Indonesia atau PKI…
JEDA.ID — Berikut ini terdapat deretan wisata di dekat atau sekitar Sirkuit Mandalika, Lombok Tengah,…
JEDA.ID — Masa pensiun kerap menjadi momok bagi sebagian orang lantaran sudah tidak adanya penghasilan…
JEDA.ID — Berikut ini terdapat spesifikasi lengkap dari Sirkuit Mandalika di Lombok yang sempat mencuri perhatian…
JEDA.ID — Berikut ini terdapat potret ganteng seorang polisi di Instagram bernama Ega Prayudi, yang merupakan…
JEDA.ID — Apa bunyi bacaan doa dan zikir agar cepat mendapatkan pekerjaan yang diinginkan menurut…