JEDA.ID — Sebagian besar orang berpikir bahwa dengan melakukan safety remove atau eject sebelum mencabut flashdisk akan menjadikan perangkat lebih aman dan tidak mudah rusak.
Beberapa kalangan meyakini bahwa jika tidak melakukan hal tersebut, maka akan memberikan dampak buruk bahkan kerusakan baik pada flashdisk atau komputer. Lebih parahnya, data di dalam flashdisk dimungkinkan akan hilang.
Meskipun demikian, tidak sedikit pula orang yang tidak percaya dengan hal tersebut. Banyak pula yang berpikir bahwa saat mencabut flashdisk tidak perlu repot-repot untuk melakukan ‘safety remove’.
Sebenarnya perlu tidak sih melakukan safety remove saat mencabut flashdisk?
7 Makanan Ini Dapat Memanjangkan dan Melentikkan Bulu Mata Secara Alami
Sebenarnya sistem operasi komputer menganggap flashdisk merupakan sebuah objek yang bisa dipercaya atau dapat dikatakan sebagai drive yang tidak secara tiba-tiba berganti atau hilang.
Oleh karena itu, ketika membaca atau menuliskan sebuah file di drive, sistem operasi menganggap drive tersebut akan selalu dapat diakses, tidak secara tiba-tibahilang di tengah-tengah membaca atau menuliskan sesuatu di dalamnya.
Ketika drive hilang secara tiba-tiba saat file sedang ditulis atau dijalankan, maka data akan hilang selamanya. Seiring berkembangnya teknologi, flashdisk atau flashdrive diciptakan untuk ditancapkan serta dicabut secara mobile.
Meskipun sistem operasi sudah beradaptasi dengan hal tersebut, jika hendak mencabut flashdisk ketika file sedang dijalankan, maka akan tetap rusak atau hilang. Lain halnya ketika tidak sedang menjalankan aktivitas apapun pada file di dalam flashdisk, maka hal tersebut cukup aman untuk mencabutny
Dalam laman Liputan6.com, fitur ‘safety remove’ ini hanyalah sebuah peringatan untuk sistem operasi agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
Diputusnya proses penulisan yang dilakukan pada drive, memberi peringatan kepada berbagai program yang ada di komputer bahwa drive ini akan segera hilang dan program tersebut akan ‘take action’.
Selain itu, hal tersebut juga mmeberikan peringatan kepada pengguna jika program gagal untuk melakukan ‘action’ terhadap file yang masih tersimpan di drive tersebut.
Nah, jadi menurut penjelasan di atas kamu bisa mencabut kapanpun tanpa melakukan ‘safety remove’. Eits, tapi dengan catatan jika drive memang sedang tidak terpakai atau tidak sedang menjalankan aktivitas apapun. Hal ini sangat bergantung hanya dari bagaimana berbagai program di komputer kamu ‘menyelamatkan’ file yang mungkin gagal tersimpan ketika mencabutnya.
Sebagian besar file masih akan bisa tersimpan jika kamu menyimpan ulang dengan nama yang berbeda di drive asli komputer, atau ‘Save As’.
Jadi, meski sebenarnya melakukan ‘safely remove’ ternyata tak terlalu penting, kita bisa mulai membiasakannya. Hal ini penting mengingat hilangnya data merupakan masalah bagi kita.
JEDA.ID — Berikut ini terdapat daftar lokasi pembantaian yang melibatkan Partai Komunis Indonesia atau PKI…
JEDA.ID — Berikut ini terdapat deretan wisata di dekat atau sekitar Sirkuit Mandalika, Lombok Tengah,…
JEDA.ID — Masa pensiun kerap menjadi momok bagi sebagian orang lantaran sudah tidak adanya penghasilan…
JEDA.ID — Berikut ini terdapat spesifikasi lengkap dari Sirkuit Mandalika di Lombok yang sempat mencuri perhatian…
JEDA.ID — Berikut ini terdapat potret ganteng seorang polisi di Instagram bernama Ega Prayudi, yang merupakan…
JEDA.ID — Apa bunyi bacaan doa dan zikir agar cepat mendapatkan pekerjaan yang diinginkan menurut…