JEDA.ID – Perlahan Microsoft mendorong penggunaan sistem operasi (OS) baru dengan menghentikan dukungan ke sistem operasi lawas. Terbaru, Microsoft menyuntik mati salah satu OS terpopuler mereka Windows 7 Selasa (14/1/2020).
Windows 7 telah memasuki akhir di mana tidak ada bantuan sama sekali bagi pengguna OS milik perusahaan Bill Gates ini. Mulai hari ini tidak akan lagi pembaruan software atau perbaikan keamanan dari Microsoft.
Windows 7 memang sudah beroperasi selama satu dekade bahkan lebih setelah diluncurkan pada 22 Juli 2009. Sistem operasi ini menjadi penerus Windows Vista yang gagal dan menjadi pendahulu Windows 8.
Sepanjang masa pakainya, Windows 7 memiliki lima pembaruan utama. Pembaruan itu diantaranya Service Pack 1 (SP1), yang dirilis Microsoft pada Februari 2011, termasuk layanan federasi identitas tambahan, serta dukungan untuk Advance Vector Extensions. SP1 juga memperkenalkan ekstensi set instruksi 256-bit untuk prosesor.
Kemudian, pembaruan platform pada Februari 2013 menambahkan IE 10 dan meningkatkan beberapa antarmuka pemrograman aplikasi grafis (API) dan video decoder.
Lalu, ada pembaruan pembersihan disk yang memberikan panduan yang dapat digunakan pengguna dan administrator TI untuk menghapus pembaruan Windows yang ketinggalan zaman dari OS.
Tidak hanya itu, ada pembaruan Windows Management Framework 5.0 termasuk peningkatan Windows PowerShell dan kemampuan Windows Remote Management.
Terakhir, Convenience Rollup yang merupakan pembaruan besar terakhir untuk Windows 7 pada Mei 2016. Ini berisi setiap pembaruan keamanan dan fitur sejak Microsoft merilis SP1 dalam satu paket. Microsoft membuat semua pembaruan Windows 7 masa depan kumulatif pada Oktober 2016.
Hingga saat ini, 39% dari total pengguna Microsoft masih menggunakan sistem operasi ini.
Motif Ekonomi hingga Ketenaran di Balik Aksi Para Hacker
Sebenarnya, dukungan yang diberikan Microsoft kepada Windows 7 sudah lama dikurangi, dimulai pada 13 Januari 2015. Selama periode tersebut hingga saat ini sebenarnya Windows 7 berada pada fase “extended support”.
Pada periode “extended support” ini, sudah tak ada lagi fitur baru dan klaim garansi tidak lagi berlaku. Microsoft hanya memberikan dukungan untuk pembaruan guna “menambal” sistem operasi ini untuk memastikan keamanan dan perbaikan bug.
“Ketika Windows 7 mencapai akhir dukungan pada 14 Januari 2020, komputer Anda masih akan berfungsi tetapi Microsoft tidak akan lagi memberikan dukungan teknis untuk masalah apapun, pembaruan perangkat lunak dan pembaharuan atau perbaikan keamanan,” tulis laman Microsoft.
Microsoft menyarankan pengguna Windows 7 untuk segera mengganti sistem operasinya ke Windows 10. “Meskipun dimungkinkan untuk menginstal Windows 10 pada perangkat lama Anda, itu tidak dianjurkan,” masih menurut laman tersebut.
Mengutip The Verge ada cara sederhana untuk melakukan upgrade Windows 7 ke Windows 10 secara gratis. Sebelum melakukan upgrade, perlu diingat bahwa upgrade Windows 7 ke Windows 10 dapat menghapus pengaturan dan aplikasi.
Ada opsi untuk menyimpan file dan data pribadi, namun karena perbedaan antara Windows 10 dan Windows 7, tidak selalu memungkinkan untuk menyimpan semua aplikasi yang ada.
Pastikan Anda telah mencatat aplikasi apa yang sering Anda gunakan sehingga Anda dapat dengan mudah mendapatkannya dengan mengunduh kembali.
Selain itu, bagi pengguna Windows 7 yang ingin beralih ke Windows 10, disarankan untuk memperhatikan beberapa hal seperti kecocokan aplikasi dan spesifikasi perangkat. Perlu dipastikan bahwa perangkat yang digunakan telah memenuhi kriteria minimum untuk menggunakan Windows 10.
Quran in Word Terintegrasi Microsoft Word, Kian Mudah Kutip Alquran
Persyaratan minimum perangkat yang akan menjalankan Windows 10 sesuai rekomendasi Microsoft adalah RAM minimal 1 GB untuk versi 32-bit dan 2 GB untuk versi 64-bit.
Kartu grafis yang tertanam pun harus mendukung API Direct X9, atau yang lebih tinggi. Pastikan pula PC memiliki ruang penyimpanan hard disk minimal 16 GB pada versi 32-bit, dan 20 GB untuk versi 64-bit.
Pengguna juga disarankan untuk melakukan backup data lokal di komputer ke layanan cloud, atau dengan menggunakan hard disk eksternal. Microsoft sendiri memiliki tools Windows Hardware Compatibilty agar pengguna dapat mengetahui spesifikasi minimal PC untuk dapat menjalankan Windows 10.
Microsoft memang tetap menyediakan layanan tambahan bagi pengguna Windows 7, namun hanya berlaku bagi pengguna kelas perusahaan/enterprise, dengan biaya ekstra.
Untuk mendapatkan dukungan tersebut, pelanggan Windows 7 Enterprise akan dikenakan biaya sekitar Rp350.000 untuk periode Januari 2020 hingga Januari 2021. Harga tersebut akan terus bertambah seiring bertambahnya tahun.
Pihak Microsoft sengaja memberlakukan hal tersebut agar pengguna dapat segera beralih ke OS Windows 10.
Berikut ini cara upgrade dari Windows 7 ke Windows 10;
Sebagai informasi, Windows 8.1 juga dapat diupgrade dengan cara yang sama, tetapi tanpa perlu menghapus aplikasi dan pengaturan.
JEDA.ID — Berikut ini terdapat daftar lokasi pembantaian yang melibatkan Partai Komunis Indonesia atau PKI…
JEDA.ID — Berikut ini terdapat deretan wisata di dekat atau sekitar Sirkuit Mandalika, Lombok Tengah,…
JEDA.ID — Masa pensiun kerap menjadi momok bagi sebagian orang lantaran sudah tidak adanya penghasilan…
JEDA.ID — Berikut ini terdapat spesifikasi lengkap dari Sirkuit Mandalika di Lombok yang sempat mencuri perhatian…
JEDA.ID — Berikut ini terdapat potret ganteng seorang polisi di Instagram bernama Ega Prayudi, yang merupakan…
JEDA.ID — Apa bunyi bacaan doa dan zikir agar cepat mendapatkan pekerjaan yang diinginkan menurut…